Terjemah Atau Tafsir

Laa Iqroha fid Diin." bila itu diterjemahkan dgn arti umumnya terjemahan maka itu akan berarti "TIDAK ADA PAKSAAN UTK BERAGAMA." Dan menurut terjemahan yg ada malah ayat tsb ditambah terjemahannya menjadi." TIDAK ADA PAKSAAN UTK MEMELUK AGAMA ISLAM." artinya buku tsb bukan lagi buku "TERJEMAHAN MELAINKAN BUKU TAFSIR." sekiranya ayat tsb ditafsirkan sesuai teks saja mungkin tak jadi soal sbb itu bisa bermanfaat bg umat utk memahami namun berhubung penafsirannya sudah bersifat memaksakan pendapat si pembuat tafsir maka ranculah jadinya. Spt contoh sbb. Bila DIIN diartikan AGAMA (Bhs. SANSEKERTA) yg bila diterjemahkan lg kedalam bhs Indonesianya maka kata AGAMA itu artinya adalah ATURAN dan ayat yg berbunyi LAA IQROHA FIDDIN tsb berarti TIDAK ADA PAKSAAN UTK BERATURAN. Oleh karena itu maka orang yg berfikiran waras akan mempertanyakan hal tsb dgn pertanyaan sbb.

1. MUNGKINKAH KETERATURAN DAPAT TERWUJUD BILA TIDAK ADA PENERAPAN ATURAN.

2. MUNGKINKAN PENERAPAN ATURAN DAPAT TEREALISASI BILA TIDAK DISOSIALISASIKAN.

3. MUNGKINKAH PENERAPAN DAPAT TERLAKSANA EPEKTIF BILA TAK DIPAKSAKAN.

4. MUNGKINKAH SUATU KEBIJAKAN ATURAN DAPAT TERPENUHI AGAR DAPAT MEWUJUDKAN KETERATURAN SESUAI TATANAN HIDUP BILA HAL TSB DISERAHKAN KEPADA TIAP2 PRIBADI UMAT MANUSIA GUNA MENENTUK PILIHAN DAN SELERA ATURAN YG DISENANGI DAN SESUAI KEINGINAN MASING2 TANPA PEMAKSAAN.?

Sudah dapat dipastikan negara2 akan bubar bila tiap2 negara tidak memiliki peraturan dan perundang undangan yg sifat penerapannya tanpa adanya tindakan pemaksaan. BUKANKAH SANGSI PIDANA, DENDA ATAU PERDATA ATAS SIAPAPUN YG MELAKUKAN PELANGGARAN ADALAH SUATU BENTUK PEMAKSAAN AGAR ATURAN TSB DAPAT TERLAKSANA SESUAI HUKUM DAN PERUNDANG UNDANGAN,

Laa iqroha fid Diin. Bagaimanakah bila kata DIIN tsb diartikan AGAMA ISLAM atau AGAMA dan juga diartikan PEMBALASAN. Dan bagaimanakan bila suatu kata dalam bhs asing diterjemahkan dgn bhs asing pula dan ditafsirkan.? Atau bagaimanakah bila suatu bhs diterjemahkan dgn penerjemahan yg tak dapat dijadikan patokan ilmu bhsnya sehingga bisa diartikan bermacam macan dan menjadi penyebab kemunculan multi tafsir.? Dan bagaimanakah bila arti kata DIIN tsb adalah PERADABAN lalu terjemahan LAA IQROHA FIDDIIN tsb diterjemahkan TIDAK ADA PAKSAAN UTK MENJADI ORANG2 YG BERADAB. Atau BERPERADABAN.?

QS.77 dari judulnya saja sudah ngawur yakni AL MURSALAT ditafsirkan dgn MALAYKAT YG DIUTUS. Padahal pada ayat 5 dan 6 nya berbunyi sbg berikut."

DAN (MALAYKAT2) YG MENYAMPAIKAN WAHYU. UTK MENOLAK ALASAN ATAU MEMBERI PERINGATAN.!!!  apakah KITABULLOH TSB BUKAN BERISIKAN WAHYU. DAN SIAPAKAH YG MENYAMPAIKAN AJARAN YG TERDAPAT PADA KITABULLOH KPD UMAT MANUSIA SAAT INI.? Patut juga dipertanyakan BILA MALAYKAT DAN SYSTEM PERWAHYUAN SBGMN APA YG DIKENAL UMAT SESUAI DGN APA YG DIAJARKAN PARA TOKOH2 YAKNI MAKHLUK LUAR ANGKASA YG TURUN KEBUMI YG DIKENAL BERNAMA JIBRIL DAN MENGAJARKAN ORANG ARAB DAHULU YG BERINISIAL MUHAMMAD ARTINYA KITABULLOH SAAT INI BUKAN KITAB WAHYU?

QS.77 ayat 5 dan 6." DAN (MALAYKAT2) YG MENYAMPAIKAN WAHYU. UTK MENOLAK ALASAN ATAU MEMBERI PERINGATAN.!!!.." APAKAH KITABULLOH SAAT INI BUKAN WAHYUH.?!! DAN BILA WAHYU LANTAS SIAPAKAH YG MENYAMPAIKAN AJARAN KITABULLOH TERHADAP UMAT AGAR UMAT TAK DAPAT MENGEMUKAKAN ALASAN. APAKAH MALAYKAT ATAU MANUSIA.? Hal itulah yg jadi penyebab kesesatan persepsi sehingga LIA EDEN DAN MIRZA GULAM DAN ADA BANYAK YG BERASUMSI SBG ROSUL. JIBRIL DAN NABI dgn sbb mereka merasa sbg penyampai ajaran kitabulloh yang notabene adalah wahyu Tuhan. Bila kata ALMURSALAT DIARTIKAN UTUSAN2 ATAU MALAYKAT2 YG DIMAKSUD MAKHLUK LUAR ANGKASA ATAU ROSUL2 TERDAHULU ARTINYA PENYAMPAIAN AJARAN KITABULLOH SUDAH TERPUTUS SAAT INI KRN TIDAK ADA LAGI ROSUL DAN JIBRIL SUDAH PENSIUN MENYAMPAIKAN WAHYU. Pertanyaannya. Lantas siapakah yg dimaksud pada ayat 4.5 dan 6. DAN MALAYKAT2 YG MEMBEDAKAN ANTARA YG HAK DAN YG BATHIL DGN SEJELAS-JELASNYA. DAN MALAYKAT YG MENYAMPAIKAN WAHYU UTK MENOLAK ALASAN ATAU MEMBERI PERINGATAN.? Tentu umat sekarang wajar bila menjadi sesat karena mempunyai alasan utk sesat sbb umat sekarang tidak diutus seorangpun utusan agar mendapatkan penjelasan seputar ajaran kitabulloh yg tentunya wahyu Alloh utk diajarkan dan disampaikan pada mrk karena MALAYKAT DAN ROSUL SUDAH TIDAK ADA LAGI DAN WAHYU SUDAH TIDAK ADA LAGI ARTINYA UMAT BERASALAN UTK MENJADI SESAT. Lantas apakah KITABULLOH YG DIKENAL UMAT DGN SEBUTAN ALQURAN SAAT INI BUKAN WAHYU TUHAN.? DAN BAGAIMANA KETERANGAN TENTANG ALQURAN SBG MUKJIZAT NABI MUHAMMAD YG BERLAKU HINGGA AKHIR ZAMAN TSB.? Bila penyampainya tidak ada lg lantas bagaimanakah umat sekarang bisa tahu dan membedakan antara hak dan bathil sedangkan Jibril dan Rosul itu dijadikan oknum pribadi makhluk yg jadi penyebab ada orang2 yg mengaku itu lalu ditangkap karena dituding sesat dan bagaimanakah kelanjutannya bila bgt apakah harus diputuskan bahwasanya ajaran islam sudah tidak perlu lg diajarkan karena pengajarnya sudah tamat sejak dahulu.?