Minggu, 27 April 2014

HISAB DIRI SBLM MENGHISAB ORANG LAIN.

HISAB DIRI SBLM MENGHISAB ORANG LAIN." 
Istilah ini tidak jarang dijadikan orang perisai pembunuhan karakter dan membungkam orang lain bila apa yg dikatakan orang lain mengena dgn kebusukan dan kejahatan perangai yg dia sering perbuat. Kita tak boleh menilai orang lain, mending kita menilai diri kita sendiri apakah sudah benar dan baik.! Kepasif terhadap kebaikan adalah kecenderungan orang yg aktif pada kejahatan dan keburukan, kalimat tsb digunakan selain utk membungkam biasanya digunakan untuk penggalangan dukungan agar orang2 tidak menukai orang yg aktif menunjukan sikap kebencian pada kejahatan. atau sbg upaya berdamai agar orang tidak mengusik kebusukan dan kebobrokan yg biasa dia lakukan. Dan dinegeri ini ada banyak binatang2 yg tidak punya malu spt itu. Menilai tentu tidak dibenarkan bila tanpa ilmu artinya penilaian salah dan benarnya orang lain tentu dibenarkan oleh ilmu bukan pendapat pribadi. Seorang gusu berhak menilai muridnya salah dan bodoh demikian pula sebaliknya menganggap muridnya cerdas dan benar sesuai keilmuannya namun murid tidak berhak protes pada guru karena diberi nilai buruk bila memang atas dasar ilmu muridnya gak nyambung. Dan muridnya protes karena dapet nilai buruk dan bodoh atas pelajaran tsb berkata." Bu guru jangan hanya bisa menilai dan menyalahkan orang lain, bu/pak guru jangan merasa pintar sendiri. Guru yg menilai dgn ilmu dianggap merasa pintar padahal murid yg tak berilmulah yg merasa benar dgn anggapan gurunya salah meski sudah pasti tak berilmu. Beginilah cerminan kebanyakan bangsa ini yg sedang sakit jiwa dan suka lari dari kenyataan serta gemar menipu diri.

Tidak ada komentar: