Minggu, 04 Mei 2014

" MASUK ISLAM"

 Mereka mengangkangi ajaran Kitabulloh sedang mrk mengaku sbg Ulama, apa mungkin dgn pengakuan ke Ulamaan tsb serta merta mrk dibiarkan bgt saja memberi label Islam sekehendak hati mrk hanya dgn menyebut mantra dalam bhs Arab yg mrk artikan bersyahadat, mengapa mrk yg mengaku Ulama bisa berani keluar dari prosedur konsef ajaran keimanan sbgmn apa yg termaktub dalam ajaran rukun iman sementara bacot mrk senantiasa berkoar tentang fiqih dan syariat yg syar-i mengapa mereka bisa sedungu itu bisa mengislamkan seseorang hanya dgn menyebut hafalan mantra dalam bhs Arab yg mrk artikan syahadat, mereka seenaknya menikahkan wanita2 dari kalangan yg mengaku beriman pada ajaran Islam dgn orang lain cukup dgn menyebut mantra tsb maka dianggap syah ke Islamannya. Apakah mrk buta tuli dgn perintah Alloh yg terdapat pada ajaran Islam sbg syarat mengislamkan orang2 yg terlebih dahulu sudah beriman sesederhana itukah ke Islaman sehingga tidak melalui keimanan dan apakah konsef ajaran seputar keimanan cukup dgn bacot mengaku, apakah mrk tidak berakal sehingga mrk buta tuli dgn hal yg sebenarnya tentang konsef keimanan yg sesuai prosedur system rukun iman, katanya mrk Ulama
 Ketika mau nikah mrk menyebutkan itu maka wali dari kalangan yg mengaku Islam melepaskan anak betinanya digondol karena sepengetahuan mrk masuk Islam tsb cukup membaca mantra yg dianggap sbg syahadat. Lantas dimanakah peranan rukun Iman bila bgt..? Jangankan pendalaman dari sub pemahaman akan pengertian prinsif2 yg terdapat pada ajaran rukun Iman sedangkan pengertian dasar yg menjadi pemahaman standard saja mrk kangkangi. lalu seenaknya mengatakan dan mengklaim keislaman diri maupun orang lain." WAHAI ORANG2 YG BERIMAN MASUKLAH KEDALAM ISLAM SECARA KAFFAH Dstnya." QS. 2 ayat 208. Ada ayat lain yg serupa yakni menghimbau agar orang2 yg beriman dan sudah mantap keimanannya dan yg bertaqwa agar segera masuk Islam. Mustahil bila orang yg beriman tsb disuruh atau dihimbau masuk Islam bila mrk sudah beriman, sungguh Ironi keberadaan para Ulama yg tidak dapat membedakan pengertian yg dimaksud sbg keimanan sbgmn apa yg termaktub dalam ajaran rukun iman serta perbedaannya dgn Islam dan ajaran Islam sbgmn apa yg termaktub dalam ajaran Islam. Kemanakah ngelanturnya orang2 yg mengaku Ulama kebanyakan dinegeri ini bila antara keimanan dgn rukun iman dan keislaman dgn rukun islam saja tidak mengerti dan dianggap sama, iman adalah islam dan islam adalah iman bercampur aduk padahal rukunnya saja berbeda
 Kewajiban para Ulama utk mengajarkan keimanan seluruh umat manusia yg ada hubungan kerabat, dan kewajiban Ulama urusan pendidikan dan pengajaran urusan pemahaman, penanaman dan pengetahuan serta ukuran keimanan umat sblm umat tsb dilantik menjadi umat yg berstatus islam. Bukankah mrk sendiri sering mengkoarkan ciri2 kemunafikan, dan bukankah mrk sendiri sering kali mengkoarkan tentang keimanan tanpa ilmu adalah lumpuh, lucunya alangkah mudahnya mrk mengasumsikan keimanan dan kekafiran seseorang terlebih lagi bila mau memberikan pengesahan ke Islaman seseorang tanpa proses yg ditetapkan dalam ajaran Islam, seenaknya mrk mengangkangi dan melabelkan keislaman dan kekafiran seseorang tanpa ilmu. Bukankah pendidikan dasar2 ketauhidan dan segala hal yg berhubungan dgn keimanan itu sbg syarat dasar utk melihat dan mengukur kefahaman dan keimanan seseorang sblm mempraktekan tiap2 rukun iman sbg pembuktian keimanan seseorang sblm memasuki jenjang tingkatan ke taqwaan yg dilanjutkan kepada ke Islaman. 
" APAKAH MANUSIA AKAN DIBIARKAN BGT SAJA MENGAKU BERIMAN SEDANG MRK TAK DIUJI LAGI. 
Dstnya." Ayat yg serupa itupun tidak sedikit dinyatakan dalam AQ utk menerima keimanan seseorang saja harus melalui tahapan pengujian terlebih dahulu prihal keilmuan, pengertian dan pendalaman keimanan sblm praktik perwujudan pelaksanaan rukun iman sbg bukti kebenaran manusia tsb benar2 beriman dgn keimanan yg benar
 Bila bicara tentang Ajaran maka dapat dipastikan hal itu berhubungan dgn keterpelajaran utk mencegah kekurangan ajaran atau dikurang ajarin. Bicara tentang Rukun Iman yg ada 6 tsb sedungu apapun manusia seharusnya mengerti bahawasanya RUKUN adalah aturan yg tersusun sesuai tahapan yg dijadikan rukun. Dan tiap2 Rukun itu berbeda baik dari segi pengertian, arti, keilmuan dan sifat ajaran serta pengamalannya. 
 BILA IMAN KEPADA ALLOH CUKUP DGN BERKATA AKU BERIMAN PADA ALLOH DAN SERTA MERTA DIANGGAP ORANG BERIMAN, BILA RUKUN ISLAM YG PERTAMA CUKUP DGN KATA2 MENYEBUT MANTRA 2XMAH SYAHADAT MAKA IMAN KEPADA KITAB MAUPUN RUKUN ISLAM TENTANG SHOLAT CUKUP DIGANTIKAN DGN PERKATAAN AKU SHOLAT MAKA SHOLATLAH DIA DAN TERCEGAHLAH KEJI DAN MUNGKAR. 
Tiap2 rukun ada ajaran sendiri dgn pengertian sendiri-sendiri yg tidak sama dan keilmuannya maupun pelaksanaannyapun berbeda. 
PERTANYAANNYA DIMANAKAH PELAKSANAAN SUATU PENERAPAN PERBEDAAN ANTARA RUKUN IMAN ANTARA 1 DSTNYA BORO2 UTK ITU PERBEDAAN ANTARA KEIMANAN DAN TIDAKNYA SAJA TIDAK JELAS TAHU2NYA SUDAH ISLAM. 
Suatu ajaran yg atas dasar ilma agar suatu keimanan yg menjadi rukun iman tidak akan bisa terlaksana atau dilakukan siapapun bila tak ada ilmunya atau tak diketahui sama seperti ajaran tentang sholat zakat shoum dan hajj omong kosong manusia dapat melaksanakannya bila tak memiliki ilmu atau pengetahuan tata cara pelaksanaannya dan 
OMONG KOSONG PULA BILA MAU MENDAPATKAN MANFAAT YG BANYAK DARI ITU SELAIN DARI MENIPU DIRI. MENSUGESTI DIRI DAN MENGKHAYALKAN TENTANG PAHALA

Tidak ada komentar: