Mereka mengangkangi ajaran Kitabulloh sedang mrk mengaku
sbg Ulama, apa mungkin dgn pengakuan ke Ulamaan tsb serta merta mrk
dibiarkan bgt saja memberi label Islam sekehendak hati mrk hanya dgn
menyebut mantra dalam bhs Arab yg mrk artikan bersyahadat, mengapa mrk
yg mengaku Ulama bisa berani keluar dari prosedur konsef ajaran keimanan
sbgmn apa yg termaktub dalam ajaran rukun iman
sementara bacot mrk senantiasa berkoar tentang fiqih dan syariat yg
syar-i mengapa mereka bisa sedungu itu bisa mengislamkan seseorang
hanya dgn menyebut hafalan mantra dalam bhs Arab yg mrk artikan
syahadat, mereka seenaknya menikahkan wanita2 dari kalangan yg mengaku
beriman pada ajaran Islam dgn orang lain cukup dgn menyebut mantra tsb
maka dianggap syah ke Islamannya. Apakah mrk buta tuli dgn perintah
Alloh yg terdapat pada ajaran Islam sbg syarat mengislamkan orang2 yg
terlebih dahulu sudah beriman sesederhana itukah ke Islaman sehingga
tidak melalui keimanan dan apakah konsef ajaran seputar keimanan cukup
dgn bacot mengaku, apakah mrk tidak berakal sehingga mrk buta tuli dgn
hal yg sebenarnya tentang konsef keimanan yg sesuai prosedur system
rukun iman, katanya mrk Ulama
Ketika
mau nikah mrk menyebutkan itu maka wali dari kalangan yg mengaku Islam
melepaskan anak betinanya digondol karena sepengetahuan mrk masuk Islam
tsb cukup membaca mantra yg dianggap sbg syahadat. Lantas dimanakah
peranan rukun Iman bila bgt..? Jangankan pendalaman dari sub pemahaman
akan pengertian prinsif2 yg terdapat pada ajaran rukun Iman sedangkan
pengertian dasar yg menjadi pemahaman
standard saja mrk kangkangi. lalu seenaknya mengatakan dan mengklaim
keislaman diri maupun orang lain." WAHAI ORANG2 YG BERIMAN MASUKLAH
KEDALAM ISLAM SECARA KAFFAH Dstnya." QS. 2 ayat 208. Ada ayat lain yg
serupa yakni menghimbau agar orang2 yg beriman dan sudah mantap
keimanannya dan yg bertaqwa agar segera masuk Islam. Mustahil bila orang
yg beriman tsb disuruh atau dihimbau masuk Islam bila mrk sudah
beriman, sungguh Ironi keberadaan para Ulama yg tidak dapat membedakan
pengertian yg dimaksud sbg keimanan sbgmn apa yg termaktub dalam ajaran
rukun iman serta perbedaannya dgn Islam dan ajaran Islam sbgmn apa yg
termaktub dalam ajaran Islam. Kemanakah ngelanturnya orang2 yg mengaku
Ulama kebanyakan dinegeri ini bila antara keimanan dgn rukun iman dan
keislaman dgn rukun islam saja tidak mengerti dan dianggap sama, iman
adalah islam dan islam adalah iman bercampur aduk padahal rukunnya saja
berbeda
Kewajiban
para Ulama utk mengajarkan keimanan seluruh umat manusia yg ada
hubungan kerabat, dan kewajiban Ulama urusan pendidikan dan pengajaran
urusan pemahaman, penanaman dan pengetahuan serta ukuran keimanan umat
sblm umat tsb dilantik menjadi umat yg berstatus islam. Bukankah mrk
sendiri sering mengkoarkan ciri2 kemunafikan, dan bukankah mrk sendiri
sering kali mengkoarkan tentang keimanan
tanpa ilmu adalah lumpuh, lucunya alangkah mudahnya mrk mengasumsikan
keimanan dan kekafiran seseorang terlebih lagi bila mau memberikan
pengesahan ke Islaman seseorang tanpa proses yg ditetapkan dalam ajaran
Islam, seenaknya mrk mengangkangi dan melabelkan keislaman dan kekafiran
seseorang tanpa ilmu. Bukankah pendidikan dasar2 ketauhidan dan segala
hal yg berhubungan dgn keimanan itu sbg syarat dasar utk melihat dan
mengukur kefahaman dan keimanan seseorang sblm mempraktekan tiap2 rukun
iman sbg pembuktian keimanan seseorang sblm memasuki jenjang tingkatan
ke taqwaan yg dilanjutkan kepada ke Islaman.
" APAKAH MANUSIA AKAN
DIBIARKAN BGT SAJA MENGAKU BERIMAN SEDANG MRK TAK DIUJI LAGI.
Dstnya."
Ayat yg serupa itupun tidak sedikit dinyatakan dalam AQ utk menerima
keimanan seseorang saja harus melalui tahapan pengujian terlebih dahulu
prihal keilmuan, pengertian dan pendalaman keimanan sblm praktik
perwujudan pelaksanaan rukun iman sbg bukti kebenaran manusia tsb benar2
beriman dgn keimanan yg benar
Bila
bicara tentang Ajaran maka dapat dipastikan hal itu berhubungan dgn
keterpelajaran utk mencegah kekurangan ajaran atau dikurang ajarin.
Bicara tentang Rukun Iman yg ada 6 tsb sedungu apapun manusia seharusnya
mengerti bahawasanya RUKUN adalah aturan yg tersusun sesuai tahapan yg
dijadikan rukun. Dan tiap2 Rukun itu berbeda baik dari segi pengertian,
arti, keilmuan dan sifat ajaran serta
pengamalannya.
BILA IMAN KEPADA ALLOH CUKUP DGN BERKATA AKU BERIMAN PADA
ALLOH DAN SERTA MERTA DIANGGAP ORANG BERIMAN, BILA RUKUN ISLAM YG
PERTAMA CUKUP DGN KATA2 MENYEBUT MANTRA 2XMAH SYAHADAT MAKA IMAN KEPADA
KITAB MAUPUN RUKUN ISLAM TENTANG SHOLAT CUKUP DIGANTIKAN DGN PERKATAAN
AKU SHOLAT MAKA SHOLATLAH DIA DAN TERCEGAHLAH KEJI DAN MUNGKAR.
Tiap2
rukun ada ajaran sendiri dgn pengertian sendiri-sendiri yg tidak sama
dan keilmuannya maupun pelaksanaannyapun berbeda.
PERTANYAANNYA
DIMANAKAH PELAKSANAAN SUATU PENERAPAN PERBEDAAN ANTARA RUKUN IMAN ANTARA
1 DSTNYA BORO2 UTK ITU PERBEDAAN ANTARA KEIMANAN DAN TIDAKNYA SAJA
TIDAK JELAS TAHU2NYA SUDAH ISLAM.
Suatu ajaran yg atas dasar ilma agar
suatu keimanan yg menjadi rukun iman tidak akan bisa terlaksana atau
dilakukan siapapun bila tak ada ilmunya atau tak diketahui sama seperti
ajaran tentang sholat zakat shoum dan hajj omong kosong manusia dapat
melaksanakannya bila tak memiliki ilmu atau pengetahuan tata cara
pelaksanaannya dan
OMONG KOSONG PULA BILA MAU MENDAPATKAN MANFAAT YG
BANYAK DARI ITU SELAIN DARI MENIPU DIRI. MENSUGESTI DIRI DAN
MENGKHAYALKAN TENTANG PAHALA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar