Jumat, 02 Mei 2014

Jendral Musa

Anjing hitam kanannya pincang, ditabrak tank ketika latihan didepan. Anjingku menggong, protes pada situasi. Hatiku melolong,
Perwira yg berjiwa Ksatria tidak hanya gagah berani dimedan juang mengorbankan nyawa akan tetapi berani meminta maaf atas kesalahannya sbgmn apa yg dilakukan Presiden kita Sby. Patutlah kita menghormati dan mengakui jiwa ksatriaanya dgn memberikan maaf yg setulus-tulusnya dan kita tidak perlu berprasangka buruk terhadapnya sekalipun kita tidak dibenarkan memberikan kesempatan atasnya utk meminta maaf selanjutnya.
Tentara tidak hanya berani hadapi lawan dimedan perang namun diapun berani akui kelemahan dan kekurangan sbg suatu kesalahan itulah jiwa ksatria perwira sejati yg berani hidup meski tak takut mati. Dgn tongkat dikanan dan pedang dikiri mengurai kenaifan hidup dalam mimpi, menarik helai demi helai janggut Firaun membuat tersungkur para tukang sihir takabur

Tidak ada komentar: