" ALiIF LAM MIM RO."
Bukan
ALIF LAM MIM- ALIF LAM RO
dan
ALIF LAM MIM SHOD
Bukan
ALIF LAM MIM- ALIF LAM RO
dan
ALIF LAM MIM SHOD
.وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍۖ فَاَبٰٓى اَكْثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوْرًا
Dan sungguh,Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan BERBAGAI MACAM PERUMPAMAAN,tetapi kebanyakan manusiaTIDAK MENYUKAINYA BAHKAN MENGINGKARI.[QS. Al-Isra': Ayat 89]وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍؕ وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
Dan sesungguhnya
KAMI TELAH MENJELASKAN BERULANG-ULANG KEPADA MAN-USIA DALAM ALQUR'AN INI BERMACAM-MACAM PERUMPAMAAN TETAPI MAN-USIA ADALAH YG PALING BANYAK MEMBANTAH.[QS. Al-Kahf: Ayat 54]
PETANI
Biar aku merunduk dan berjalan mundur hanya utk padi.
Biar tubuhku berkubang dgn lumpur dgn peluh kering dibadan disengat sorot Mata-Hari asal tak terasa panas hingga ke Mata-Hati.
Biar legam mewarnai kulit ariku lantaran sengatan panas dan berbedak tanah liat.
Anak-anak padi tetap kutanam
Anak-anak padi tetap kubenam
Dihamparan sawahTak perduli kemarau menyulut jiwa
Lahan tetap ku olah
Kubajak dgn bijak
Agar menjadi bajikKu bujuk kering gerontang lahan kemarau
Kualiri air dgn baik dan basahlah tanah kebijaksaannya.
padi terus ku benamkan
Aku tetap merunduk meski padi belum berisi beras
Meski batangnya belum mengeluarkan tunas,
dengan bulir-bulir pada yg bernas.
Aku tetap menanam padi sebanyak-banyaknya
Karena rizqi dari beras yg kumakan tidak berasal hanya dari satu rumpun tanaman padi yg kutanam.
Aku terus menanam padi disawah sebanyak-banyaknya meski aku tidak menuainya esok hari,
Aku sabar menunggu putaran sang waktu hingga dia berhenti tak lagi berputar utkku.
Aku tetap sabar menanti hingga semuanya berhenti tak dapat lagi utk kunanti.
Aku terus menunduk dan berjalan mundur sekalipun terhadap padi yg belum berisi.Karena padi menghasilkan NASI dan NASI utk melihat NASIB ALA KULLI NAAS.
Aku di tengah-tengah sawah
Aku dikepung hama.
Mulai dari burung,belalang dan tikus-tikus sawah yg setiap saat akan dapat dengan mudah menghancurkan apa yg kutanam
Maka jadilah sia-sia segala jerih payah dan daya upaya yg ku usahakan selama ini bila padi-padi ku mati
Untunglah padi yg kutanam disawah sebanyak-banyaknya
Dan sekiranya aku merasa puas hanya dgn serumpun tanaman padi ,
maka dapat dipastikan na-asib ku tidak akan menemukan Naasi hingga akupun mati dgn derita lapar yg mengoyak pencernaan,lambungku pun lembung lantaran penuh dgn angin atau aku harus jadi pengemis demi sesuap Na-asi
Allohku.!
Sungguh jiwaku berada didalam genggamanmu, aku tahu
Bahwasanya apalah dayaku bila tanpa hembusan.
Ruhmu Tentu aku tak melihat masa lalu, sedang dan yang akan datang
Karena engkaulah
AL-AWWAL WAL AKHIR WA MUTAKH-KHIRKU
engkaulah ALQODIM dan ALMUT-TAQODDIM KU
Dan Engkaulah Yaduhu fauqo aidihim yaa Robbal alaminKU.
KAMI TELAH MENJELASKAN BERULANG-ULANG KEPADA MAN-USIA DALAM ALQUR'AN INI BERMACAM-MACAM PERUMPAMAAN TETAPI MAN-USIA ADALAH YG PALING BANYAK MEMBANTAH.[QS. Al-Kahf: Ayat 54]
PETANI
Biar aku merunduk dan berjalan mundur hanya utk padi.
Biar tubuhku berkubang dgn lumpur dgn peluh kering dibadan disengat sorot Mata-Hari asal tak terasa panas hingga ke Mata-Hati.
Biar legam mewarnai kulit ariku lantaran sengatan panas dan berbedak tanah liat.
Anak-anak padi tetap kutanam
Anak-anak padi tetap kubenam
Dihamparan sawahTak perduli kemarau menyulut jiwa
Lahan tetap ku olah
Kubajak dgn bijak
Agar menjadi bajikKu bujuk kering gerontang lahan kemarau
Kualiri air dgn baik dan basahlah tanah kebijaksaannya.
padi terus ku benamkan
Aku tetap merunduk meski padi belum berisi beras
Meski batangnya belum mengeluarkan tunas,
dengan bulir-bulir pada yg bernas.
Aku tetap menanam padi sebanyak-banyaknya
Karena rizqi dari beras yg kumakan tidak berasal hanya dari satu rumpun tanaman padi yg kutanam.
Aku terus menanam padi disawah sebanyak-banyaknya meski aku tidak menuainya esok hari,
Aku sabar menunggu putaran sang waktu hingga dia berhenti tak lagi berputar utkku.
Aku tetap sabar menanti hingga semuanya berhenti tak dapat lagi utk kunanti.
Aku terus menunduk dan berjalan mundur sekalipun terhadap padi yg belum berisi.Karena padi menghasilkan NASI dan NASI utk melihat NASIB ALA KULLI NAAS.
Aku di tengah-tengah sawah
Aku dikepung hama.
Mulai dari burung,belalang dan tikus-tikus sawah yg setiap saat akan dapat dengan mudah menghancurkan apa yg kutanam
Maka jadilah sia-sia segala jerih payah dan daya upaya yg ku usahakan selama ini bila padi-padi ku mati
Untunglah padi yg kutanam disawah sebanyak-banyaknya
Dan sekiranya aku merasa puas hanya dgn serumpun tanaman padi ,
maka dapat dipastikan na-asib ku tidak akan menemukan Naasi hingga akupun mati dgn derita lapar yg mengoyak pencernaan,lambungku pun lembung lantaran penuh dgn angin atau aku harus jadi pengemis demi sesuap Na-asi
Allohku.!
Sungguh jiwaku berada didalam genggamanmu, aku tahu
Bahwasanya apalah dayaku bila tanpa hembusan.
Ruhmu Tentu aku tak melihat masa lalu, sedang dan yang akan datang
Karena engkaulah
AL-AWWAL WAL AKHIR WA MUTAKH-KHIRKU
engkaulah ALQODIM dan ALMUT-TAQODDIM KU
Dan Engkaulah Yaduhu fauqo aidihim yaa Robbal alaminKU.
2 komentar:
Teruskan tulisannya pak.
ya pak,trima kasih
Posting Komentar