Selasa, 16 Juni 2015

#KONTRAMIKA

KONTRAMIKA."
Air yg mengalir jernih diselokan memantulkan sinar dari cahaya matahari hingga tampaklah bayang2 wajah dan segala sesuatu diatasnya.
Namun disaat riak kecil terjadi krn aliran atau hembusan angin maka rusaklah gambaran yg tampak daripadanya.
Air jernih selokan hanya akan memantulkan gambar yg baik pada saat dia dalam keadaan tenang.
Tanpa riak yg diakibatkan arus air yg mengalir dan hembusan angin yg kencang.
Semua yg tampak bening mengkristal sudah dapat dipastikan memantulkan sinar dari cahaya segala yg menghasilkan keterangan. Segala yg mengkristal tetap akan bersikap demikian sekalipun dia tidak menghasilkan cahaya.
Dan, diantara segala yg mengkristal selain dapat menghasilkan bias sinar yg dia pantulkan maka diapun akan dapat menampakan pantulan gambaran segala yg disampaikan oleh molekul-molekul cahaya yg mengabadikan wujud berbagai materi disiang hari yg menyinarinya.
Dari cela sumur yg sebagian sisinya terkena pantulan sinar dari cahaya matahari hingga tampak terang menyinari permukaan air sumur tsb dan disudut lain belahan sumur yg tak tesentuh pantulan sinar dari cahaya matahari tetap dalam keadaan gelap.
Dari dua sudut keadaan tsb itulah membuat kita dapat mengetahui prihal angkasa yg mengamdung mega-mega mendung.
Mangkuk berwarna hitam jauh lebih baik dalam hal memberikan pantulan sinar setiap yg menghasilkan cahaya mangkuk yg berwarna hitam jauh lebih sempurnah dalam urusan itu ketimbang mangkuk2 yg berwarna putih atau bening selalipun dia diisi dgn air jernih.
Cermin rusak atau cermin retak dan yg pecah itu tak akan pernah memantulkan segala sesuatu dalam bentuk yg sempurna yg oleh karena itu tidaklah sepantasnya kita jadikan dia sbg cerminan diri utk melihat keadaan wajah dan penampilan.
Namun cermin yg baik akan dapat memantulkan sinar terang yg amat menyilaukan pandangan yg tak ubahnya dgn sumber cahaya yg mengarah padanya dan yg dipantulkannya.
Memandang sinar maupun cahaya secara langsung atau melalui pantulan cermin yg berkwalitas baik akan jadi penyebab kebutaan sesaat disetiap kita berada dalam ruang yg disudut dalamnya tidak seimbang dgn keterangan sudut luarnya.
Kabut hitam pada pandangan yg menghalangi penglihatan manusia merupakan proses adabtasi indra netra yg trauma akibat sumber cahaya yg menyilaukan tsb tidak sesuai dgn kodrat kemampuan netra manusia maka wajar bila terjadi keadaan yg gelap pada pandangan mata manusia.
Yak'kuub AS salah satu Nabi yg dikebal Yahudi, Kristen, Katholik dan Islam sbg bapak dari Nabi yg dinamai Yuusuf. AS Pun, pernah mengalami kebutaan akibat dari kehilangan Yuusuf AS yg amat dia cintai.
Yak'kuub AS hanya andalkan pendengaran dan penciuman prihal keberadaan Yuusuf AS.
Perpisahan dgn yg amat dicintai menjadi penyebab kebutaan.
Dan kebutaan krn perpisahaan menjadi penyebab Yak'kuub AS dan Yuusuf AS tak bertemu dan tak dapat dipertemukan dalam beberapa waktu hidup manusia hanya mengetahui melalui pendengaran dan penciuman.
CINTA TIDAKLAH BUTA MESKI MENCUNTAI BISA JADI PENYEBAB MANUSIA MENJADI BUTA DAN MEMBABI BUTA ITULAH ARTINYA CINTA BUTA DAN BUTA KRN CINTA MESKI TIDAK BUTA DALAM URUSAN CINTA
" KONTRAMIKA 2."
Dengan cahaya banyak yg dapat kita soroti dan dgn demikian mata kita tak tehalang utk memandang banyak yg menjadi kemungkinan disegenap perjalanan.
Cermin tak dapat dijadikan cerminan kehidupan bila kita tak beranjak utk menghindari ruang gelap disegenap ruang belantara pemikiran dan rongga perasaan tempat bersemayamnya jiwa.
Dan Qorin menjadi buram tanpak bias dlm keadaan payah utk menembus ruang dan waktu agar setiap catatan yg tertulis dilauhil mahfuzh menjadi kajian atas semesta ruang kehidupan.
Cermin retak atau pecah dan terbelah, cermin yg tertutup debu atau jelaga, cermin yg dilihat dari sudut ruang kosong tanpa cahaya tak dapat memantulkan kehindahan gambaran warna warni kehidupan tak dapat diharapkan sbg petunjuk wajah muram yg berďebu dan selubung kabut berubah hingga serupa bedak utk wanita yg menghias dan mempercantik muka dihadapan mika.
Kontramika dilematika kumpulan jenazah tanpa jiwa.
Rasa kehilangan makna
dan akal sehat menjadi sesuatu hal yg sia-sia.
yang terdengar hanyalah suara yakni kata-kata tanpa bahasa
Bahkan siulan dan seruling atau gesekan ranting pohon jauh lebih bisa ďimengerti.
Bergerak liar tanpa kendali siabat ikuti kata hati.
Semua yg diraba dan dikecap serta dirasa terasa dan tampak ada bahkan buih dilaut lepas yg menbawa butiran garam terasa manis dilidah tampak besar.
" KONTRAMIKA 3."
Tak ada cerminan utk melihat perhiasan diri dan keindahan busana yg dikenakan.
Tak ada bayang2 kehidupan yg berwarna.
Tak ada bayang2 dimuka tanpa sorot cahaya dibelakang kita.
Karena bayang2 adalah sosok wujud diri yg terhalang cahaya.
Buta mata, buta hati buta fikiran gelapkan pandangan dan halangi pendengaran.

Tidak ada komentar: