Kebangkitan Yang Dibenci Sekaligus Dirindukan
Zaman jahiliyah adalah masa di mana manusia hidup dalam kebodohan. Dalam bahasa wahyu, Tuan menyebut masa ini sebagai kondisi malam. Malam menggambarkan hari yang gelap, tidak ada cahaya untuk melihat, dimana manusia yang berada di kegelapan tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah [1].
Dibangkitkannya seorang Rasul di bumi adalah sebagai juru selamat. Dalam bahasa wahyu, Rasul adalah cahaya yang berfungsi sebagai penerang bagi manusia yang hidup dalam kegelapan. Rasul adalah manusia biasa yang dibangkitkan qolbunya untuk memimpin umat keluar dari kegelapan, menyelamatkan manusia beserta alam ciptaan-Nya dari kehancuran, dari dosa yang dibuat oleh syaitan-syaitan yang berkeliaran di malam yang gelap [2][9].
Cerita para Rasul adalah fakta sejarah yang aktual, bukan isapan jempol atau dongeng yang tidak masuk di akal sehat. Kebangkitan para Rasul dan kehancuran masa Jaya mereka diceritakan di semua Kitab-Kitab-Nya. Cerita ini terjadi berulang kali di masa lalu, dimana kejayaan seorang Rasul selalu dibarengi dengan jatuhnya kerajaan yang dikuasai oleh orang-orang jahat dan begitupula sebaliknya [3].
Siklus pergantian antara kedua kubu yang bathil dan yang haq, dalam bahasa wahyu disebut sebagai siklus pergantian antara siang dan malam. Dalam bahasa harfiah, pertukaran antara siang dan malam akan terus berlangsung sepanjang umur bumi itu sendiri. Mereka yang mau memahami bahasa wahyu, pasti lah paham bahwa siklus ini akan terus berlangsung selama alam semesta ini masih ada [4].
Pada hari ini, bumi telah kembali menjadi gelap. Orang-orang tidak lagi dapat membedakan yang benar dan yang salah. Mereka yang berdosa disanjung dan dipuja, sedangkan mereka yang membawa kebenaran disiksa dan dibunuh. Rumah-rumah ibadat menjamur di mana mana, namun kejahatan semakin merajalela. Penampilan manusia semakin terlihat suci dari luarnya, namun isi otaknya semakin jorok dan kotor.
Zaman jahiliyah telah kembali berulang, dimana orang-orang hidup dalam kebodohan. Namun sesuai dengan siklus ketetapan-Nya, semua zaman ada akhirnya, Tuan pasti membangkitkan kembali seorang anak manusia untuk dijadikan wakil-Nya di bumi, untuk membawa manusia kembali kepada jalan yang benar, mensucikan manusia dari qolbu yang kotor, menyelamatkan manusia dari kehancuran dan menjadi penerang bagi alam semesta ini [5][9].
Sesuai dengan ketetapan-Nya, hari kebangkitan itu pasti datang dan para syaitan sangat membenci cahaya yang terang. Mereka akan melakukan segala cara untuk memadamkan cahaya Tuan semesta alam. Tetapi sesuai dengan ketetapan-Nya juga, tidak ada satu kekuasaan pun yang mampu menghentikan pergantian hari dari malam menjadi siang [6].
Kebangkitan seorang Rasul adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi mereka yang mengimaninya dan juga sekaligus sebagai peringatan kepada orang-orang jahat yang telah berbuat dosa, yaitu mereka yang telah mengotori ajaran-Nya dengan hawa nafsu mereka demi kepentingan pribadinya. Dalam bahasa wahyu, kabar gembira tentang kedatangan Rasul diibaratkan seperti angin. Angin tidak terlihat dengan kasat mata tetapi kehadirannya bisa dirasakan. Angin menghembuskan udara segar dan juga bertiup memindahkan awan mendung ke tanah yang tandus. Angin menimbulkan hujan yang akan merubah nasib tanah yang kering itu menjadi hidup dan subur
[7][10].
Di setiap zaman, berita dibangkitkannya seorang Rasul selalu menggegerkan dunia. kebangkitannya adalah peristiwa besar yang sangat dibenci oleh umat dari Rasul sebelumnya dan sekaligus sangat dirindukan oleh orang-orang yang menanti kedatangannya.
Maha Benar Tuan Dengan Segala Firman-Nya
REFERENCES:
[1]
36:37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,
[2]
57:9. Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
[3]
2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[4]
3:190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
[5]
7:34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
[6]
9:32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
[7]
6:48. Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[9]
65:11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.
[10]
7:57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Zaman jahiliyah adalah masa di mana manusia hidup dalam kebodohan. Dalam bahasa wahyu, Tuan menyebut masa ini sebagai kondisi malam. Malam menggambarkan hari yang gelap, tidak ada cahaya untuk melihat, dimana manusia yang berada di kegelapan tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah [1].
Dibangkitkannya seorang Rasul di bumi adalah sebagai juru selamat. Dalam bahasa wahyu, Rasul adalah cahaya yang berfungsi sebagai penerang bagi manusia yang hidup dalam kegelapan. Rasul adalah manusia biasa yang dibangkitkan qolbunya untuk memimpin umat keluar dari kegelapan, menyelamatkan manusia beserta alam ciptaan-Nya dari kehancuran, dari dosa yang dibuat oleh syaitan-syaitan yang berkeliaran di malam yang gelap [2][9].
Cerita para Rasul adalah fakta sejarah yang aktual, bukan isapan jempol atau dongeng yang tidak masuk di akal sehat. Kebangkitan para Rasul dan kehancuran masa Jaya mereka diceritakan di semua Kitab-Kitab-Nya. Cerita ini terjadi berulang kali di masa lalu, dimana kejayaan seorang Rasul selalu dibarengi dengan jatuhnya kerajaan yang dikuasai oleh orang-orang jahat dan begitupula sebaliknya [3].
Siklus pergantian antara kedua kubu yang bathil dan yang haq, dalam bahasa wahyu disebut sebagai siklus pergantian antara siang dan malam. Dalam bahasa harfiah, pertukaran antara siang dan malam akan terus berlangsung sepanjang umur bumi itu sendiri. Mereka yang mau memahami bahasa wahyu, pasti lah paham bahwa siklus ini akan terus berlangsung selama alam semesta ini masih ada [4].
Pada hari ini, bumi telah kembali menjadi gelap. Orang-orang tidak lagi dapat membedakan yang benar dan yang salah. Mereka yang berdosa disanjung dan dipuja, sedangkan mereka yang membawa kebenaran disiksa dan dibunuh. Rumah-rumah ibadat menjamur di mana mana, namun kejahatan semakin merajalela. Penampilan manusia semakin terlihat suci dari luarnya, namun isi otaknya semakin jorok dan kotor.
Zaman jahiliyah telah kembali berulang, dimana orang-orang hidup dalam kebodohan. Namun sesuai dengan siklus ketetapan-Nya, semua zaman ada akhirnya, Tuan pasti membangkitkan kembali seorang anak manusia untuk dijadikan wakil-Nya di bumi, untuk membawa manusia kembali kepada jalan yang benar, mensucikan manusia dari qolbu yang kotor, menyelamatkan manusia dari kehancuran dan menjadi penerang bagi alam semesta ini [5][9].
Sesuai dengan ketetapan-Nya, hari kebangkitan itu pasti datang dan para syaitan sangat membenci cahaya yang terang. Mereka akan melakukan segala cara untuk memadamkan cahaya Tuan semesta alam. Tetapi sesuai dengan ketetapan-Nya juga, tidak ada satu kekuasaan pun yang mampu menghentikan pergantian hari dari malam menjadi siang [6].
Kebangkitan seorang Rasul adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi mereka yang mengimaninya dan juga sekaligus sebagai peringatan kepada orang-orang jahat yang telah berbuat dosa, yaitu mereka yang telah mengotori ajaran-Nya dengan hawa nafsu mereka demi kepentingan pribadinya. Dalam bahasa wahyu, kabar gembira tentang kedatangan Rasul diibaratkan seperti angin. Angin tidak terlihat dengan kasat mata tetapi kehadirannya bisa dirasakan. Angin menghembuskan udara segar dan juga bertiup memindahkan awan mendung ke tanah yang tandus. Angin menimbulkan hujan yang akan merubah nasib tanah yang kering itu menjadi hidup dan subur
[7][10].
Di setiap zaman, berita dibangkitkannya seorang Rasul selalu menggegerkan dunia. kebangkitannya adalah peristiwa besar yang sangat dibenci oleh umat dari Rasul sebelumnya dan sekaligus sangat dirindukan oleh orang-orang yang menanti kedatangannya.
Maha Benar Tuan Dengan Segala Firman-Nya
REFERENCES:
[1]
36:37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,
[2]
57:9. Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
[3]
2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[4]
3:190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
[5]
7:34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
[6]
9:32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
[7]
6:48. Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[9]
65:11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.
[10]
7:57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar