Negara yg dipimpim oleh orang dungu adalah negara yg menghapuskan penerapan sangsi pidana mati atas pelaku tindak kejahatan berbahaya.
Tidak ada sedikitpun pelanggaran hak hidup manusia atas suatu negara yg menerapkan sangsi pidana MATI.Dan tidak ada pula pelanggaran HAK AZASI MANUSIA atas penerapannya bila tidak ada orang yg mau melakukan tindak kejahatan luar biasa.
Pelanggaran HAM yg sesungguhnya adalah perlindungan manusia atas hak hidup orang yg telah melanggar hak azasi manuisa lainnyalantaran tindak kejahatan luar biasa yg dilakukan orang tsb.Dgn sbb perlindungan atas hak hidup pelaku tindak kejahatan luar biasa merupakan pelanggaran hak hidup atas orang yg menjadikorban kejahatannya.
Dinegara yg menerapkan sangsi pidana Mati tidak akan pernah mengeksekusi mati para pedagang cabe, pecel dan jamu yh tidak melakukan kejahatan berat.Dan hukuman mati tidaklah menakutkan bagi siapapun yg tidak berniat melakukan tindakankejahatan berat.Oleh karena itu tujuan dari dilaksanakannyasangsi pidana mati hanya utk mengingatkan agar manusia tidak jadi orang yg jahat bukan utk membunuh atau merampas hak hidup orang lain.
By.Ampr
Minggu, 31 Juli 2016
SANGSI PIDANA MATI
Sabtu, 30 Juli 2016
ManUsia
MAN = Manusia (Bhs Inggris)
MAN = Siapapun. (Bhs Arab)
USIA = Skala kehidupan/Urutan kehidupan
Man fis-samaa-i = Siapapun yg ada dilangit
Hu Man = Kemanusiaan
MAN yg USIA nya belum dewasa dia cenderung berprilaku kekanak-kanakan.
MAN yg USIA nya sudah lanjut dia cenderung melemah
MAN yg USIA nya masih remaja dia cenderung lincah
MAN yg sudah tutup USIA maka dia dikenal sbg JENAZAH.
"** UNGKAP KEBATHILAN **"
Sejumlah Problem Ustad Alumni Timur Tengah " tuntut ilmu dinegeri sendiri (pesan mereka)"".Informasi tentang dunia Arab & Timur Tengah pada umumnya di Indonesia dewasa ini begitu"njomplang" dan "parsial" karena kebanyakan info itu disampaikan oleh para ustad, "juru dakwah" atau "guru ngaji" warga Indonesia yg pernah belajar di kampus-kampus jurusan "kajian Islam" di sejumlah negara-negara Arab, khususnya Saudi, Mesir, juga Sudan.Mereka pandai berkhotbah dan berdalil tapi
#miskin wawasan historis-sosio-kultural dunia Arab. Tidak paham tentang pluralitas suku-suku dan klan masyarakat Arab yang turut mem-PENGARUHI perkembangan keislaman. Tidak mengerti tentang ketegangan-ketegangan identitas kesukuan dan keagamaan, dan seterusnya.Semua itu terjadi karena para murid Indonesia waktu belajar disini
# tidak dilengkapi dengan perangkat analisis sosial, proses pembelajaran dengan masyarakat & lingkungan sekitar yang beragam, atau pembahasan aneka ragam teks-teks keislaman dari berbagai sarjana & aliran pemikiran.Singkatnya, mereka (meskipun tentu saja tidak semuanya karena ada yang sangat baik) hanya "mengaji" tidak "mengkaji".Mereka menghafal materi, tidak mempelajari metodologi keilmuan. Mereka"dicekoki" dg pemahaman, wacana, dan buku-buku keislaman yang seragam dari kalangan ulama tertentu saja yang seide dan sealiran. Akibatnya, setelah selesai sekolah, mereka menjadi ustad-ustad yang "#butawarna" dan "#rabunbudaya".Sayangnya, ustad-ustad model begini yang "digemari" oleh sejumlah kaum Muslim di Indonesia.Karena itu saya SARAN-kan kepada lembaga & masyarakat di Indonesia, jika tujuannya untuk "belajar Islam", maka sebetulnya tidak perlu jauh-jauh mengirim para murid ke negara-negara Arab. Buat apa jauh-jauh belajar kesana kalau hanya untuk mengaji (bukan MENGKAJI dengan sejumlah perangkat metodologi) kitab dan menghafal teks?apalagi hari ini,
#bicarailmu pengetahuan...INDONESIA gudangnya.
"ENSIKLOPEDHIA BAHASA."
STOPING HERE = Setop pinggirILMU = Ilmu pengetahuan (Terjemah lebay)ILMU (Bhs Arab) = PengetahuanAYAH = Istilah sebutan BiologisBAPAK = Istilah sebutan IdeologisBUNDA = Istilah sebutan BiologisIBU. = Istilah sebutan IdeologisWANITA = Jenis KelaminPEREMPUAN = StatusPRIA = Jenis kelaminLELAKI = StatusLAKI-LAKI. = SifatLAKI. = Pasangan lawan jenisSUAM'I. = Pasangan hidupBINI. = Pasangan lawan jenisISTRI. = Pasangan hidup
BUDAYA
RUMAH TANGGA KEBUDAYAAN,
KELUHURAN LELUHUR, AKAL FIKIR DAN AKAL BUDI PEKERTI.
ADAT ISTIADAT NENEK MOYANG, ANAK CUCU TRADISI KESENIAN."
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
i- BU. +. D an + AYA -h
""""""". "". """""""
i- BU. + DAYA -h
""""". """""""""
L
IBU + AYAH= ANAK = TURUNAN = TRADISI = KEBIASAAN = BUDI PEKERTI = AKAL BUDI = BAYI = FITRAH = SUCI.
IBU = PERASAAN = KASIH SAYANG = PENGORBANAN = KETULUSAN = KESABARAN = MELAHIRKAN = MENYUSUI = MENINA BOBOKAN = MENIMANG-TIMANG = MEMANDIKAN = MENYUAPIN = MENJAGA =MENGASUH.
AYAH = FIKIRAN = RANCANGAN = TANGGUNG JAWAB = MELINDUNGI = MENDIDIK = MENAFKAHI = MEMIMPIN = PERKASA =,GAGAH = TEGUH = BERTENAGA.
BU = MELAHIRKAN & PERASAAN
DAYA = DAYA FIKIR & DAYA CIFTA
DAYA = TENAGA.
BUDAYA = Bertemunya antara sel telur
perasaan ke dengan daya fikiran
maka lahirlah tradisi suci/bayi.
BAYI/ANAK/BUAH HATI/TURUNAN adalah sesuatu yg dilahirkan dari rahim KEINGINAN setelah spermatozhoa kecerdasan DAYA FIKIR yg membuahi sel telur IMAJINASI
BAYI = Disenangi, menyenangkan, kelembutan,
kedamaian, buah cinta, keindahan,
kebahagiaan, kesucian, kepolosan,
ketidak berdayaan yg meluluhkan
kegagahan.
BAYI = Tradisi, adat istiadat, Turunan,
Kebiasaan turun temurun. Buah hati,
buah karya peradaban
ADAB - PERADABAN
BERADAB
ADABTASI
PERADABAN
kontra
BIADAB
penempatan sikap hidup dgn cara sesuai baik dan benar sbgmn mestinya manusia yg memiliki akal budi pekerti dan akal
fikir sesuai sgn nilai manusia dan kemanusiaannya.
BERADAB
Adalah tingkat kemampuan kecerdasan manusia yg berakal budi pekerti dan berakal fikir disetiap sikap hidupnya yg senantiasa selaras kedengan nilai manusia dan kemanusiaannya yg paripurna.
ADABTASI
Merupakan kemampuan kecerdasan manusia yg berakal budi pekerti dan berakal fikir dalam menempatkan dan menyesuaikan diri dgn baik dan benar disetiap keadaan dalam bersikap.
BIADAB
Merupakan kecenderungan orang yg kehilangan kemampuan manusia dan kemanusiaannya sehingga kendali kecerdasannya sudah dibawah kekuasaan kebuasan, keberingasan, dan kekejaman naluri kebinatangannya yg jadi penyebab timbulnya perbuatan buruk lagi jahat yg melampaui batas kemampuan kejahatan dan keburukan naluri kebinatangan
yg dikenal dalam Alquran adalah
LEBIH BURUK KETIMBANG BINATANG TERNAK.
Mengaoa demikian.?!!
BINATANG TIDAK MEMILIKI KECERDASAN SBGMN MANUSIA SEDANGKAN MANUSIA ADALAH MAKHLUK YG BERAKHLAQ (CERDAS/BERDAYA CIFTA)
OLEH KARENA ITU MANUSIA BIADAB AKAN MELAKUKAN KEBURUKAN DAN KEJAHATAN DGN KECERDASAN SEHINGGA MAMPU MENGEMBANGJAN BERBAGAI BENTUK KEJAHATAN DAN KEBURUKAN YG BOLEH JADI LEBIH BURUK DAN LEBIH JAHAT KWALITAS KEJAHATAN DAN KEBURUKANNYA YG DIKENAL DGN KEKEJIAN.
NAMUN DALAM HAL FISIK ORANG TSB SERUPA SBGMN MESTINYA MANUSIA SEHINGGA SEDIKIT MENGHAMBAT DAN MENGGANGGU MANUSIA LAINNYA UTK MENGAMBIL KEPUTUSAN SBGMN KEPUTUS MANUSIA TERHADAP BINATANG YG MEMBAHAYAKAN YG PADA UMUMNYA AKAN DENGAN MUDAH UTK DIATASI ATAU DILENYAPKAN.
SEDANGKAN MANUSIA MEMILIKI KEMUNGKINAN TETAP MENDAPAT PENILAIAN KEMANUSIAAN BERDASARKAN SPECIES SOSIALNYA DIHABITAT MANUSIA SEKALIPUN KEALITAS KERUSAKAN YG DAPAT DIA TIMBULKAN TSB JAUH LEBIH MEMBAHAYAKAN KETIMBANG NINATANG BUAS YG LIAR.
Tasawuf : Jalan Menuju Tuhan
Ada anekdot dalam dunia mistis, “ Jika ia mencintai batu maka ia adalah batu. jika ia mencintai manusia maka ia adalah manusia. Jika ia mencintai Tuhan, maka aku tidak bisa menjawab. Aku khawatir jika aku menjawabnya kalian akan melempariku dengan batu “. Demikian gambaran bagaimana rahasia dan tingginya ajaran tasawuf hingga tidak jalan lain bagi penganut tasawuf jika membuka ajaran tersebut di muka publik kecuali dimusuhi dengan umat yang tidak mengetahui dan mengenal tasawuf.
Sebenarnya kemunculan tasawuf sejalan dengan tabligh Nabi Muhammad saw kepada manusia di Arab. Namun ajaran tasawuf ini diajarkan Nabi Muhammad khusus kepada beberapa sahabatnya yang memiliki tingkat spiritual yang lebih tinggi dibandingkan dengan sahabat lainnya, seperti Ali kwh, dan sebagainya. Tidak semua sahabat beliau yang diajarkan tentang ajaran tasawuf ini, mengapa? jawabnya adalah bukankah nabi Musa as sebagai simbol eksoteris tidak dapat mengikuti “alur pikir” Khidr, simbol pembawa pesan esoteris. Demikian juga dengan para sahabat nabi, tidak semua dapat menjangkau ketinggian ajaran ini. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa ajaran tasawuf belum banyak diketahui saat itu.
Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa tradisi tasawuf ini sudah ada sejak Nabi saw hidup, misalnya:
1. Nabi Muhammad: Aku adalah orang ‘Arab dengan tanpa huruf ‘ayn (rab), dan Ahmad dengan tanpa huruf mim (ahad). Barang siapa yang yang telah melihatku, maka ia telah melihat Haqq.
2. Dalam suatu riwayat dikisahkan suatu ketika Aisyah memasuki kamarnya. Nabi yang waktu itu di dalam, bertanya: “Siapa kau?”. “Putri Abu Bakar”, jawabnya. “Siapa Abu Bakar?” tanya beliau. Saat itu barulah Aisyah menyadari bahwa Nabi sedang dalam keadaan yang berbeda.
3. Nabi Muhammad: Seandainya Abu Dzar mengetahui apa yang tersembunyi di hati Salman, maka dia pasti bakal membunuhnya .
4. Ali: “ Aku mempunyai sejenis pengetahuan dalam batinku, yang bila saja aku membukanya pada orang banyak, niscaya engkau akan gemetar seperti tali panjang yang dijulurkan ke dalam sumur yang amat dalam “. Dalam riwayat lain diriwayatkan melalui Abu Hurairah dengan perbedaan redaksi. Kemungkinan besar Abu Hurairah tidak menyebutkan nama Ali sebagai narasumbernya sebagaimana yang terjadi pada riwayat-riwayat dari Abu Hurairah biasanya.
5. Pada hari Thaif Rasulullah SAW berbicara berdua saja dengan Ali, maka sebagian sahabat berkata “Lama sekali pembicaraan beliau dengan anak pamannya”. Ketika disampaikan pada Rasul, Beliau SAW berkata “Bukan aku yang berbicara dengannya tetapi Allah yang berbicara dengannya” .
6. Suatu hari sesudah menunaikan shalat, Nabi melihat seorang pemuda (Haritsah bin Malik bin Nu’man al-Anshari?) yang lemah dan kurus, wajahnya pucat, matanya cekung serta berjalan gontai dan susah payah. Nabi pun lantas bertanya: “Siapakah engkau?” “Aku telah meraih tingkat keimanan tertentu,” jawabnya. “Apa tanda-tandanya?” tanya Nabi. Dia menjawab, “Keimananku itulah yang membuatku sedih, yang menyebabkanku bangun malam dan membuatku senantiasa haus di siang hari (lantaran puasa). itulah yang membuatku lupa akan segala sesuatu di dunia ini. Aku melihat seolah-olah Arsy Allah ditegakkan untuk menghitung amal-amal manusia yang dikumpulkan di padang mahsyar dan aku termasuk salah seorang di antara mereka. Aku melihat para penghuni surga bergembira dan berbahagia, dan para penghuni neraka sedang diazab dan disiksa. bahkan, sekarang ini, telingaku seakan-akan mendengar gelegak api neraka yang demikian dahsyat.” Nabi pun berpaling kepada sahabat-sahabatnya dan bersabda, “Dia adalah salah seorang yang hatinya telah diterangi Allah dengan cahaya keimanan.” Kemudian beliau menoleh kepada pemuda itu dan bersabda, “Pertahankan keadaanmu seperti sekarang ini, jangan sampai keadaan ini sirna.” Pemuda itu pun menyahut, “Wahai Rasulullah! Tolong doakan aku agar Allah menganugerahkan kesyahidan kepadaku.” Tak lama setelah pertemuan ini, terjadilah peperangan. Pemuda itu kemudian ikut perang dan gugur sebagai syahid.
7. dan berbagai riwayat lainnya seperti percakapan Imam Ali dengan sahabatnya Kumayl tentang Wali Tuhan yang ada di setiap zaman.
Tatkala Nabi saw wafat, Saidina Abu Bakar meneruskan tali estafet spiritual sentral dari Nabi, meskipun sahabat Nabi lain juga meneruskan dakwah Nabi. Tidak diragukan lagi bahwa Abu Bakar memiliki keunggulan yang diakui oleh sahabat-sahabat lain. Abu Bakar bukan hanya memegang kekhalifahan dunia akan tetapi juga kekhalifahan kerohanian. Saidina Ali adalah sahabat Nabi yang juga meneruskan kepemimpinan kerohanian dari Nabi. Keyakinan akan keunggulan dan afdhaliyah Imam Ali as. di atas para sahabat lainnya telah diyakini sebagian sahabat besar seperti Salman al-Farisi, Abu Dzar al-Ghiffari, al-Miqdad bin al-Aswad, Khabbab, Jabir ibn Abdillah al-Anshari, Abu Said al-Khudri, Zaid bin Arqam, dkk. Hal ini dapat juga dilihat dari hampir semua sanad tarikat menyambung melalui pribadi Ali kwh. satu-satunya sahabat yang pernah berkata “Bertanyalah kepadaku”, bahkan tentang sesuatu sampai hari kiamat. Dalam masa ini tasawuf masih belum begitu kentara atau terekspos dalam sejarah. Kemungkinan riwayat-riwayat tentang tasawuf kalah marak dengan riwayat tentang masalah suksesi kepemimpinan setelah Nabi Muhammad saw wafat, masalah hukum fiqh yang menjadi aspek penting dalam kehidupan umat Islam, dan masalah-masalah lain dalam menyatukan umat Islam yang baru saja ditinggalkan Nabi Muhammad saw. Namun beberapa riwayat yang patut diketahui misalnya riwayat terakhir di atas.
Seiring dengan berjalannya waktu, tasawuf mulai lebih dikenal pada masa para raja dinasti Islam melakukan berbagai kemajuan dalam Islam, mulai dari penyebaran agama Islam, kemajuan ekonomi, penyerapan ilmu pengetahuan, filsafat dan teknologi. Beberapa latar belakang yang memungkinkan tasawuf mulai dikenal misalnya: kebobrokan moral dan spiritual yang marak seiring dengan kemajuan ekonomi dan kemaksiatan yang merajalela. Kekeringan spiritual tersebut semakin bertambah parah sejalan dengan semakin eksisnya ajaran fiqih yang lebih menekankan pada aspek-aspek lahiriyah dan saling menyalahkan dan memusuhi antar pemeluk mazhab. Selain itu masalah lainnya adalah masuknya filsafat dalam tradisi Islam. Wilayah Islam yang semakin luas menjadi jalan masuk bagi filsafat, cara berpikir wilayah lain dalam tradisi pemikiran Islam. Filsafat Yunani, Persia menjadi salah satu bagian ilmu pengetahuan dalam tradisi umat Islam sehingga memunculkan para filosof Muslim dan ahli kalam yang pada akhirnya filsafat menjadi bintang dalam tradisi Islam. Mereka menggunakannya untuk menjawab segala persoalan yang ada, termasuk tentang Tuhan dan masalah yang berhubungan dengan-Nya.
Pertumbuhan tasawuf yang awal masih minim dengan istilah-istilah asing. Semua penjelasan tasawuf masih sederhana. Namun tatkala filsafat mulai masuk dalam tradisi Islam, istilah-istilah asing mulai dimunculkan. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana jalan hidup bertasawuf, menjelaskan ‘perasaan’ para sufi kepada para murid-murid yang baru memulai perjalanan mistik. Tasawuf juga mengajarkan bahwa untuk ‘menjumpai’ Tuhan bukanlah dengan akal filsafat sebagaimana yang marak saat itu. Tasawuf pulalah yang mengisi kekosongan aspek moral spiritual yang tidak diajarkan dalam hukum fikih saat itu yang hanya mengajarkan dan berdebat tentang aspek-aspek lahiriyah semata.
Namun diterimanya tasawuf di tradisi Islam, bukan tanpa aral. Sebagian tokoh, terutama kalangan ulama fikih menganggap tasawuf bukan dari ajaran Islam, tasawuf ajaran sesat, meninggalkan syariat dan sebagainya. Namun semua tuduhan tersebut terbantahkan, banyak ayat-ayat Qur’an yang menunjukkan kebenaran tasawuf. Semua para sufi besar menempatkan al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai landasan mereka. Hanya saja mereka, kelompok penentang tasawuf tidak memahami ajaran tersembunyi dalam al-Qur’an sehingga mereka menentang tasawuf. Bukankah Nabi pernah bersabda: “ al-Qur’an mempunyai makna lahir dan batin “. Rumi juga menuliskan bahwa: “ al-Qur’an adalah pengantin wanita yang memakai cadar dan menyembunyikan wajahnya darimu. Bila engkau membuka cadarnya dan tidak mendapatkan kebahagiaan, itu disebabkan caramu membuka cadar telah menipu dirimu sendiri, sehingga tampak olehmu ia berwajah buruk. Ia mampu menunjukkan wajahnya dalam cara apapun yang disukainya. apabila engkau melakukan apa-apa yang disukainya dan mencari kebaikan darinya, maka ia akan menunjukkan wajah yang sebenarnya, tanpa perlu kau buka cadarnya“.
Mengenai tuduhan bahwa sufi meninggalkan syariat merupakan tuduhan yang tidak berdasar. Para tokoh sufi memegang syariat dengan kuat, bahkan lebih teguh daripada para penentangnya. Lihatnya saja bagaimana Abu Yazid al-Bustami – yang pernah ekstase dan mengucapkan “ Subhani, subhani, Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada lagi tuhan selain Aku, maka menyembahlah kepada-Ku “,- tidak pernah meludah di tanah di dekat Masjid, tidak pernah makan buah melon karena ia tidak tahu bagaimana sunnah Nabi Muhammad saat memakannya, Bahkan salah satu perintah Tuhan yang difirmankan kepadanya, “ Untuk keluar dari keakuanmu, ikutilah kekasih kita, Muhammad orang Arab. Lumurilah matamu dengan debu kakinya dan teruslah mengikuti dia“.
Lihat juga berapa rakaat shalat sunah yang al-Hallaj si Hulul dirikan di dalam penjara sebelum penyalibannya. Bahkan dalam keadaan disalib dan mendekati ajalnya, Al-Hallaj menyuarakan do’a pada Allah, “ Wahai Tuhan, mereka semua yang sedang berkumpul di sini adalah hamba-hambamu yang mencoba membunuhku demi kefanatikannya terhadap agama-Mu, dan juga dengan alasan untuk mendekatkan diri mereka kepada-Mu. Oleh karenanya, ampunilah mereka semua. Seandainya Kau singkapkan pengetahuan kepada mereka sebagaimana yang Kau anugerahkan padaku, niscaya mereka tidak akan bertindak sebagaimana yang dilakukannya padaku ini “. Begitu pula dengan Ibn ‘Arabi sang Wahdah Wujud, bukanlah ia penganut mazhab zahiriyah yang hampir selaras dengan madzab Hanbalinya Ibn Taymiyah. Keteguhan memegang syariat ia lakukannya sekalipun dapat membahayakan nyawa diri dan muridnya, seperti diceritakan ketika Ibn ‘Arabi berjalan-jalan dengan para muridnya dan bertemu dengan rombongan khalifah. Ia melarang muridnya memulai salam, – sebagaimana kebiasaan saat itu,- pada rombongan khalifah yang saat itu mengendarai kuda karena menurut sunnah Nabi pengendara kuda harus memulai salam terlebih dahulu kepada pejalan kaki. Diantara amalannya yang diajarkan kepada muridnya, adalah dzikir agung “La ilah illa Allah”, menjaga kelanggengan wudhu, melarang rukhshah (mencari kemudahan dalam hukum) dan sebagainya.
“ Tak kenal maka tak sayang “, mungkin pepatah ini pantas ditujukan kepada para penentang tasawuf. Mereka menentang dengan gigih tasawuf karena belum mengenal, mengetahui, memahami bagaimana ajaran tasawuf sesungguhnya. Namun begitu mereka mengetahui maksudnya mereka pasti akan mengikuti dan mengamalkannya. Demikianlah yang terjadi pada para penentang tasawuf, seperti al-Izz ibn Abd Salam. Konon dahulu ia pernah mengatakan ketika ia masih mengingkari komunitas sufi, “ Apakah ada jalan lain yang kita punyai selain al-Qur’an dan al-Hadits .” Namun Tuhan menuliskan takdir lain baginya. Ketika berkecamuk peperangan melawan orang-orang eropa di wilayah Manshurah dekat teluk Dimyat, para ulama berkumpul. Saat itu Syaikh Izz al-Din bin Abdul al-Salam, Syaikh Makin al-Din al-Asmar, Syaikh Taqi al-Din bin Daqiq al-Id dan kawan-kawannya membuat satu majelis. Di majelis itu terjadi diskusi yang cukup menarik mengenai kitab al-Risalah al-Qusyairiyah karya al-Qusyairi. masing-masing memberikan komentarnya tentang materi yang terdapat di kitab itu. ketika sedang seru-serunya acara diskusi berlangsung, datanglah syaikh Abu al-Hasan al-Syadzily.
Melihat kedatangan al-Syadzily, mereka memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan itu untuk bertanya kepada al-Syadzily. Salah satu dari mereka berkata, “Kami ingin mendengar dari anda mengenai maksud yang dikandung dari beberapa bagian dalam kitab ini.” al-Syadzily kaget mendengar permintaan itu. Merasa tidak pantas menjawab, al-Syadzily berkata, “Anda semua adalah orang-orang yang mendapat julukan Syaikh al-Islam dan para pembesar ulama zaman ini. Anda semua telah memberikan semua komentar anda, sungguh sudah tidak ada lagi bagi orang seperti ruang untuk mengomentarinya.”
Mereka tetap mendesak al-Syadzily untuk memenuhi permintaan mereka itu. Mereka berkata, “Tidak begitu, justru kami tetap ingin mendengar komentar anda. Silakan berikan komentar anda.” Didesak begitu, al-Syadzily dengan memuji kepada Allah swt, memulai komentarnya. Di sela-sela al-Syadzily memberikan komentarnya, tiba-tiba syaikh Izz al-Din bin Abdul al-Salam menjerit dari dalam kemah dan kemudian keluar memanggil-manggil dengan suara yang keras, “ Kemarilah! Kemarilah! Dengarkan semua apa yang dikatakan al-Syadzily. Ini adalah suatu perkataan yang begitu dekat dengan Allah. ”
“Semoga Allah swt menjadikan anda dan kami sebagai golongan orang-orang yang membenarkan wali Allah swt, dan meyakini karamah-karamah atas anugerah dan karunia-Nya.” Demikianlah doa Ibn Arabi dalam korespondensinya dengan Fakhr al-Din al-Razy, penulis tafsir Mafatih al-Ghayb.
" AYAT-AYAT TENTANG PERANGBUKAN TEMPUR."
10 HAL.KEUTAMAAN KEBAJIKAN PADA PANDANGAN ALLLAH DALAM AJARAN ISLAM SBGMN APA YG DIJELASKAN KITAB SUCI ALQUR'AN (KITAB SUCI UMAT ISLAM) SBB.
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰٓئِکَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَالسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ ۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّکٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ؕ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ؕ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan)
orang yang
1). Beriman kepada Allah,
2). Hari Akhir,
3). Malaikat-malaikat,
4). KItab-kitab, dan
5). Nabi-nabi, (artinya ada Banyak Nabi)
6). Memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabat,
anak yatim, (Apakah agamanya)
orang-orang miskin, (Apakah agamanya)
orang-orang yang dalam perjalanan
peminta-minta,
. dan untuk memerdekakan hamba sahaya,
7). . yang MENDIRIKAN SHOLAT
8). dan menunaikan zakat,
9). Orang-orang yang menepati janji apabila
berjanji, dan
10). Orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan, dan pada masa
PEPERANGAN.
Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 177]
Ayat diatas tak harus gunakan kegeniusan.tingkat tinggi semua orang akan dgn mudah mengerti
arti.dari PEPERANGAN
yakni suatu kondisi yg sedang terjadi perang bukan mengadakan peperangan dalam.keadaan tidak berperang atau diperangi secara militer.
Bila keadaan aman kemudian kita melakukan suatu tindakan memerangi orang yg tidak.dalam keadaan mengangkat senjata memerangi kita maka munculah komplik lalu keadaan kita mengalami bernagai kesulitan.hidup akibat komplik yg kita ciftakan sendiri
APAKAH KESULITAN.ITU SAMA.DENGAN KESULITAN.ORANG YG DALAM,PEPERANGAN SEDANGKAN PERSOLAN TSB KITA SENDIRI YG BUAT.?!!.....
" AYAT-AYAT TENTANG PERANG 2."
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Dan PERANGILAH di jalan Allah
ORANG-ORANG YG MEMERANGI KAMU,
tetapi JANGANLAH MELAMPAUI BATAS
Sungguh, ALLOH TIDAL.MENYUKAI ORANG-ORANG YG MELAMPAUI BATAS
[QS. Al-Baqarah: Ayat 190]
Hei,..sekalian penggemar mati Syahid para kandidat Mujahid yg hobby membunuh atau dibunuh.
AYAT DIATAS ADALAH AYAT KITAB SUCI UMAT ISLAM, AYAT-AYAT ALLOH (Alqur'an)
AKU TIDAK MEMINTA KALIAN GUNAKAN KECERDASAN TINGKAT TINGGI, DAN BAGI KU CUKUP SEDIKIT BERFIKIR GAK.PAKET RIBWT UTK MENAFSIRKAN PERINTAH TSB.
Bukankah ayat diatas itu berbunyi
PERANGILAH dijalan.Alloh
ORANG-ORANG YG MEMERANGI KAMU.!!!.....
Mau jihad apa kalian,
mau mati syahid apa kalian bila justru kalian sendiri yg membuat kekacauan dan memerangi manusia yg tidak tahu menahu urusan kalian, Mengapa kalian.gunakan senjata memerangi manusia
APAKAH MEREKA TELAH MEMERANGI KALIAN.DGN SENJATA SEHINGGA KALIAN.DIBERI ALASAN UTK MEMERANGI MEREKA.
JALAN ALLOH APAAN YG KALIAN TEMPUH JIKA BGT.
APAKAH KALIAN TIDAK SADAR DIRI DGN SIKAP KEBENCIAN KALIAN TSB ADALAH SUATU TINDAKAN YG MELAMPAUI BATAS KARENA KALIAN MERAMPOK DAN MEMBUNUH
PADAHAL PERBUATAN ITU JUSTRU DIBENCI ALLOH.
LANTAS SURGA DAN AMPUNAN DARI ALLOH YG MANA YG KALIAN HARAPKAN.?!!.....
MATI SYAHID MADE,IN SIAPA YG KALIAN YAKINI
DASAR GOBLOK.!!!......
APARAT TNI DAN POLRI MENGEJAR KALIAN.ITU TENTU SAJA AKIBAT KALIAN.HINGGA KINI TERUS MENERUS MELAKUKAN TINDAKAN KEJAHATAN DGN MERAMPOK.DAN MEMBUNUH ORANG, ITU ARTINYA KALIAN YG MENCIFTAKAN PERANG DALAM KEADAAN AMAN DAN KASUS POSO SUDAH BERAKHIR ARTINYA UMAT ISLAM TIDAK.DALAM KEADAAN DIPERANGI MENDING KALIAN SIMPAN AMUNISI DAN SENJATA KALIAN BUAT JAGA-JAGA MANA TAHU MUSUH KALIAN AKAN MENYERANG KALIAN KEMBALI,
BILA KALIAN BERANGGAPAN APARAT NEGARA TIDAK BERLAKU ADIL KEPADA UMAT ISLAM KETIKA KALIAN DISERANG, MENDING KALIAN MENAHAN DIRI KETIMBANG KALIAN MASUK PERANGKAP KARENA HARUS BERBENTURAN DGN APARAT NEGARA REVOBLIK INDONESIA.
JIKA KALIAN HABIS KARENA DITUMPAS APARAT, LANTAS SIAPA LAGI YG BISA MENJAGA KEAMANAN WARGA MUALIM POSO
AYO SIAPA YG RUGI BUKANKAH UMAT ISLAM ITU SENDIRI
KARENA SAAT INI KRISIS ORANG YG MAU MEMBELA AQIDAH, " AYAT-AYAT TENTANG PERANG 3."
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِ ۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ؕ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِيْنَ
Dan BUNUHLAH MEREKA
di mana kamu temui mereka
dan USIRLAH MEREKA
dari mana
MEREKA TELAH MENGUSIR KAMU.
Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.
Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.
JIKA MEREKA MEMERANGI KAMU
maka
PERANGILAH MEREKA.
Demikianlah balasan bagi orang kafir.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 191]
فَاِنِ انْـتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Tetapi JIKA MEREKA BERHENTI,
maka sungguh,
ALLOH MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 192]
وَقٰتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ لِلّٰهِ ؕ فَاِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيْنَ
Dan PERANGILAH MEREKA ITU
SAMPAI TIDAK ADA LAGI FITNAH
dan DIIN HANYA BAGI ALLOH
JIKA MEREKA BERHENTI,
MAKA TIDAK ADA LAGI PERMUSUHAN
KECUALI TERHADAP.ORANG-ORANG YG ZHOLIM.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 193]
APAKAH AYAT ALQUR'AN DIATAS ITU MASIH KURANG JELAS,
DAN APA ALASAN KALIAN, ALANGKAH MUDAHNYA KALIAN.DIPROVOKASI UTK DIBENTURKAN
HANYA ATAS DASAR KEBENCIAN KALIAM.MENGUMBAR NAFSU PERMUSUHAN DAN MENUMPAHKAN DARAH DAN SELAIN ITU KALIAN MERAMPOK ATAS NAMA GHONIMAH ATAU FA'I ATAS SIAPAPUN YG KALIAN ANGGAP KAFIR ATAU THOGHUT ATAU SALIBIS ATAU MUSYRIK, ATAU MUNAFIK SBG MUSUH2 KALIAN ATAU PENDUKUNG MUSUH KALIAN.
EMANGNYA NEGERI INI LAGI PERANG, EMANG KALIAN DIUSIR DAN DIJAJAH,
EMANGNYA SEDANG ADA PENDUDUKAN KAUM.KAFIR ATAU SALIBIS DITEMPAT ANDA.?!!......
GOBLOK AMAT SICH,..
GHONIMAH ATAU FA'I APAAN YG BGT, ITU NAMANYA MERAMPOK DAN MENCURI,
DAN ITY PERBUATAN BAJINGAN,
TERKECUALI BILA MEREKA ITU MELAKUAKAN HAL DEMIKIAN SEDANGKAN NEGARA TIDAK PERDYLI AKAN HAL ITU LALU KALIAN REBUT DGN KEKUATAN DAN KALIAN BANTAI MEREKA
SBG UPAYA MENUNTUT HAK DAN MENUNTUT BALAS ATAS KEZALIMAN MEREKA MAKA DAPAT DIPASTIKAN.ITU BARU JIHAD DAN KALAUPUN KALIAN GUGUR MAKA JAMINANNYA ADALAH JANNAH
DAN PASTI SEMUA AKAN MENDUKUNG KALIAN
BAHKAN MAYAT DALAM.KUBUR.PUN AKAN BANGKIT IKUT BERPERANG BERSAMA KALIAN.
JADI ALSAN PANCASILA THOGHUT DSBNYA YG BUKAN PENDUKUNG KALIAN KALIAN.ANGGAP KAFIR PENDUKUNG SALIBIS DAN SBG MUSUH ISLAM, JUSTRU SEBALIKNYA KALIAN ITULAH YAHUDI YG SEBENAR-BENARNYA SBG MUSUH ISLAM.YG MERUSAK.
Nama Islam atau Nama Arab?
Sering kali kaum Muslim menganggap bahwa pemberian "nama-nama Arab" dianggap sebagai "nama-nama Islam". Maka tidak heran jika mereka memberikan nama anak-anak mereka seperti Abdullah dan abdu-abdu yang lain, abu ini dan itu, ibnu ini dan itu dan seterusnya. Yang perempuan Muslimah juga sama menggunakan "nama-nama Arab" yang mereka anggap atau percayai sebagai "nama-nama Islam". Betulkah demikian? Jawabnya singkat: "Tidak".
Bahwa nama-nama itu dipakai masyarakat Muslim Arab memang ya tapi kaum non-Muslim Arab (baik yang beragama maupun bukan, Kristen atau Yahudi) juga menggunakan nama-nama yang sama. Ya jelas donk mereka menggunakan nama-nama Arab wong itu memang bahasa mereka, masak pakai nama Bejo, Slamet, Subur, Makmur dlsb. Jika nama-nama yang saya sebut diatas itu eksklusif "nama-nama Islam" tentunya masyarakat Arab non-Muslim tidak memakai nama-nama itu, bukan? Kenyataanya tidak demikian.
Yang sering dilupakan oleh masyarakat Islam zaman kini adalah bahwa kawasan Arab itu baru mengenal Islam pada abad ke-7 M. Sebelumnya, masyarakat Arab itu ya memeluk agama Yahudi, Kristen atau berpegang teguh pada agama-agama suku Arab. Kaum Yahudi Arab atau Arab Yahudi sudah sangat lama di kawasan ini berabad-abad sebelum Islam datang. Umat Kristen juga sama. Sudah sejak abad ke-1 M, mereka hadir di daerah Jazirah Arab dan menjadi agama utama di kawasan Arab sejak kekuasaan Kerajaan Byzantium di adad ke-4 M. Baik Yahudi maupun Kristen kan lahir di Timur Tengah, jadi ya wajar kalau mereka lebih dulu menjamah Jazirah Arab, tempat dimana Islam dilahirkan.
Karena sesama etnik Arab, maka tidak heran jika masyarakat Arab non-Muslim dulu juga menggunakan nama-nama yang persis dengan Arab Muslim. Misalnya data-data hasil ekskavasi arkeologis atas kuburan-kuburan kuno Kristen era pra-Islam, baik di Yordania maupun di Najran (Arabia selatan) yang dulu menjadi salah satu pusat umat Kristen, didapatkan banyak nama-nama batu nisan bertuliskan "Abdullah" yang secara bahasa berarti Hamba Allah. Bukankah nama ayah Nabi Muhammad sendiri yang jelas bukan Muslim juga Abdullah?
Pada era kerajaan pra-Islam seperti Kerajaan Himyar dan Askum juga banyak para tokoh Arab Kristen dan Yahudi yang nama-namanya sangat "Islami", eh maap, sangat "sangat Arab" atau bahkan "sangat Yahudi" sebut saja Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad, seorang panglima Kristen yang gagah perkasa yang menjadi martir di Najran pada 523 M. Begitu pula Al-Harith yang dikenal dengan nama Santo Arithas yang juga tokoh Arab Kristen terkemuka pra-Islam. Sejarawan Muslim Ibn Hisham dan Ibnu Ishaq juga mencatat nama-nama tokoh Arab Yahudi seperti yang terkenal adalah Dhu Nuwas alias Yusuf Ibn Sharhabil, seorang warlord dari Yaman. Nama "Yusuf" memang "sangat Yahudi" bukan "Islami" karena Yusuf adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Yahudi.
Selain Abdullah, ciri-ciri nama-nama Arab Kristen lain adalah menggunakan kata "Abdul Yasu', Abdul Masih, dlsb. Salah satu tokoh heorik Arab Kristen pada waktu perang sipil Libanon bernama Kamil Nimr Shamun. Nama-nama beken Arab Kristen lain seperti Ilyas Syakur (Uskup Yarusalem), Makram Khouri (artis), Amil Habibi (penulis), Dawud Turki (sastrawan), Hisyam Zuraik (sutradara), dlsb. Coba perhatikan, nama-nama mereka ini "sangat Islam" atau "sangat Arab"? Nama-nama Arab Kristen yang dipengaruhi tradisi Roma-Eropa baru muncul belakangan seperti George Habbash (seorang tokoh Arab Kristen di Palestina yang mendapat sebutan "al-Hakim") atau Charles Halu (mantan Presiden Libanon yang seorang Arab Kristen Maronite).
Jadi, soal nama ini yang penting adalah "maknanya" bukan "bahasanya". Mau pakai nama Arab atau bukan silakan saja hak masing-masing. Yang penting maknanya baik dan mengandung doa yang baik. Jangan mentang-mentang pengin Islami terus memberi nama anaknya "Abu Jahal" ("Bapak Tolol") atau "Maratul Jarimah" ("Perempuan Kejahatan"). Juga jangan sekali-kali merasa kalau namanya sudah Arab terus ge-er kalau "sudah Islami" apalagi menganggap Muslim yang menggunakan nama-nama non-Arab dipandang "tidak Islami". Kualitas keagamaan seseorang bukan diukur dari nama tapi dari moralitas dan perilaku individual dan sosial kita.
Semoga bermanfaat
" PENGEMBANG DAN TUKANG."
.............. وَ اَقِمِ الصَّلٰوةَ = DIRIKANLAH SHOLAT
اِنَّ الصَّلٰوة = SESUNGGUHNYA SHOLAT ITU
PERBUATAN KRJI DAN MUNGKAR
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 45)
SHOLAT ITU TIANG AGAMA
Mendirikan Sholat artinya
MENDIRIKAN AGAMA.
Bila Sholat digambarkan sbg tiang berarti sholat itu PONDASI AGAMA.
Kuat dan tidaknya AGAMA itu samahalnya dgn kuat dan tidaknya suatu bangunan yg diukur dari kuat dan tidaknya TIANG PANCANG/-
PONDASI BANGUNAN tsb.
TIANG PANCANG ATAU PONDASI
COR BETON
DIBUAT DGN 5 BAHAN
SHOLAT 5 WAKTU.
1). AIR = SHOLAT SHUBBUH.?!!....
2). PASIR = SHOLAT ZHUHUR.?!!.......
3). SEMEN = SHOLAT ASHAR.?!!.........
4). BEHEL. = SHOLAT MAGHRIB.?!!.....
5). KORAL = SHOLAT ISYA'.?!!.............
Kurang salah satu materi utk membuat pondasi atau tiang maka tidak akan benarlah bangunan tiang/pondasi bangunan tsb demikian pula dgn bangunan agama atau sholat yg dilakukan manusia bila kurang salah satunya maka tidak sempurnalah bangunan agamanya (sholatnya)
ANTIMO MPR SESAT.!!!…....
MENGAPA DIA SESAT.?!!....
KARENA ANTIMO MPR TIDAK MELAKUKANN RITUAL SHOLAT SEDANGKAN DIA MEMBUAT STATUS INI YG ARTINYA DIA TELAH MEMBONGKAR AIB DARI KESESATANNYA SENDIRI.
Benar juga ya,...
Kalau difikir-fikir sbb status ini samahalnya dgn aksi bunuh diri atau menunjukkan kelemahan atau kesesatannya sendiri.
Artinya Antimo MPR bangunan keimanannya serupa dgn bangunan rumah/jembatan tanpa tiang yg paatinya mustahil akan dapat berdri tegak lurus dgn kokoh, demikian pula dgn agama Antimo MPR yg tidak memiliki pondasi atau tiang yg kuat.
BAGIKU BIARLAH LANGIT TAK BERTIANG.!!!...