Menghapal Qur’an >< Memahami Qur’an
Kata menghapal dan memahami mempunyai dua makna yang berbeda dan efek yang berbeda pula.
Kata menghafal berarti mengingat di luar kepala sedangkan kata memahami bermakna mengerti dan paham.
Kedua kata di atas adalah kata kerja yang masing-masing membutuhkan kerja keras untuk menjadi mahir dimasing-masingbidangnya.
Menghapal membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengingat secara detail bentuk dan susunan dari sesuatu yang diingatnya, sedangkan memahami membutuhkan nalar atau akal untuk mengerti maksud, tujuan, mengapa dan bagaimana tentang sesuatu yang dipelajarinya.Bila kedua kata di atas digunakan dalam konteks ‘ajaran’ seperti dalam Kitab suci Qur’an, maka efek yang didapat akan sangatlah berbeda.
Dalam konteks ‘ajaran’ memahami lah yang lebih diutamakan bukan menghapal.
Mereka yang hapal belum tentu paham atau mengerti maksud dari perkataan TuHan.Ajaran adalah ilmu yang harus dipahami/dimengerti sehingga orang yang menerima ajaran akan dapat menjalani apa-apa yang diajarkan oleh sang Rob atau guru (di sini konteksnya adalah TuHan), sehingga tidak tersesat dalam melaksanakan perintah-Nya. Sedangkan ajaran atau ilmu yang tidak dipahami, namun hanya mengingat lafal (cara mengucap dan menulis) saja, sudah pasti mereka yang menerima ajaran itu tidak akan paham harus bagaimana dalam melaksanakan aplikasi dari ajaran itu.Menghapal tidak memerlukan nalar atau akal, hanya membutuhkan ketekunan saja dalam mengingat.
TuHan ‘mengumpamakan’orang-orang yang fasih dalam berucap tanpa mengetahui makna apa yang diucapkannya sebagai ‘orang mabuk [QS 4/43]. Sedangkan memahami membutuhkan akal pikiran agar qolbunya bangkit dari kematian (ketidak tahuan).
TuHan memerintahkan kita untuk ‘memfungsikan akal’ kita bukan ‘memfungsikan memory’ kita. Qur’an dan kitab suci Tuhan lainnya selalu menggunakan bahasa perumpamaan dalam menyampaikan maksudnya, dan bahasa perumpamaan hanya dapat dicerna dan dipahami bila kita mengfungsikan akal atau nalar kita. Mereka yang hanya menghapal dan tidak pandai memahami bahasa perumpamaan TuHan akan mengartikan bahasa itu sebagai harfiah, sehingga mereka akan tersesat dalam mengerti maksud yang dikatakan Tuhan [QS 3/7].Qur’an diperuntukkan bagi mereka yang berakal bukan bagi mereka yang pandai menghapal karena untuk mengerti kitab Tuhan dibutuhkan kecerdasan,sehingga mereka yang menerima ajaran tidak terhanyut oleh kebodohan (jahiliyah) dan mereka yang tidak menggunakan akalnya adalah orang-orang yang dimurkai TuHan [QS 10/100].Qur’an baru dapat dikatakan berfungsi sebagai ‘Nur” atau penerang apabila dipahami, dimengerti isidan maknanya.Maha Benar TuHan dengan segala Firman-NyaReferences:[QS 4/43]Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, “sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”, sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakitatau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamum lah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah muka dan tanagnmu. Sesungguhnya TuHan maha pemaaf dan pengampun.[QS 3/37]Dia-lah yang menurunkan Al Kitab kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan TuHan. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi TuHan kami."
Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.[QS 10/100]
Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin TuHan; dan TuHan menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
Selasa, 13 Januari 2015
BEDA Menghafal & Memahami *
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar