." Pengendalian dari gejolak HAWA & NAFSU. Hawa bisa murni lg baik dan bisa juga berdampak buruk serta merusak. Agar para pengambil upahan dari mendongengkan ajaran Islam mengerti maka ada baiknya mrk gunakan akal agar dapat memahami secara gamblang apa yg akan mbah paparkan. HAWA adalah segala sesuatu pengaruh yg bersumber dari luar diri manusia rengekan dan rongrongan HAWA tsb amat merangsang atas NAFSU (Jiwa) manusia utk mencumbunya itulah yg dikenal dgn istilah primitifnya KEINGINAN HATI ATAU PERASAAN INGIN. Tuhan menciftakan HAWA sbg pasangan NAFSU tentunya beralasan dan bukan tanpa dasar. Tujuan dari keberadaan HAWA dgn segala bentuk daya pikatnya yg menawan atas nafsu yg tercifta dari tulang rusuk kehidupan sebelah kiri ADAM adalah bagian dari KREASI TUHAN guna menjadikan manusia mampu mengolah dan mengembangkan atau mengeksploitasi sumber kehidupan yg ada didalam diri maupun yg diluar utk di gali sbg potensi sarana penunjang kehidupan agar kehidupan manusia dapat TUMBUH. KEMBANG. BIAK Dstnya. Bila tidak diciftakan SYAHWAT tsb maka dapat dipastikan peradaban dan kehidupan manusia tidak akan pernah alami perobahan kearah yg lebih baik dan dunia akan menjadi sepi serta pasif tanpa adanya liuk menggoda mulusnya dan merangsangnya setiap jengkal tubuh HAWA. Namun perlu diingat berhubung HAWA hanyalah bersifat PENGARUH yg menjadi sebab BERGEJOLAKNYA NAFSU (Jiwa) maka diwajibkan atas seluruh orang yg beriman utk melakukan SHOUM=PENGENDALIAN agar segala HAWA yg masuk tsb menjadi suatu hal yg DIHALALKAN krn tanda2 HILAL tsb sudah tampak pada KECERDASAN artinya agar terkendali utk mencegah LAHIRNYA PARA KABIL YG JAHAT YG JUSTRU AKAN MEMBUNUH HABIL. Dgn kata lain keinginan merusak atau keinginan yg tak terkontrol yg cenderung membinasakan.(KABIL). Meski penjelasan namun tetaplah haru7 dicerna dgn baik diorgan pencernaan agar kandungan nutrisi atau vitaminnya dapat diserap oleh LAMBUNG maupun kh- USUS pemikiran yg menjadi alat pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar