Sabtu, 20 Agustus 2016

" ISLAM ITU ADAB.!!!....."



Adab dalam edukasi Islam bukan Budaya membabi buta tanpa melihat hal-hal yg mendukung terwujudnya keserasian.
Adab merupakan kemampuan utk menempatkan segala sesuatunya dgn baik dan benar serta tepat guna.
Demikianlah apa yg dimaksud dgn Adab Rosul.
MAJLIS itu bahasa Arab yg jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesianya berarti DUDUK PERKARA bukan lesehan atau ngepor dan bersimpuh atau bersilah.
ANJING,.!!!
Jangan kalian gonggong aku tentang Hikmah dan kesantunan dalam hal Dakwah hanya utk membela ketidak berakalan kebinatangan anjingnya.
ANJING,.!!!
Jangan gurui aku tentang kelemah lembutan sbg ukuran kebenaran dan pembenaran suatu sikap utk mendulang simpati jika tidak mengubah manusia menjadi sebagai mana mestinya fungsi diciftakannya manusia yg diberi akal karena segala sesuatunya haruslah sesuai dan pafa tempatnya.
ANJING.!!!
Apakah ketidak berakalan gonggong kalian hendak membubuhkan sebuah ayat sbg penguat hujjah agar mendapatkan pembenaran.
Bahwasanya
DENGAN RAHMAT ALLOH ENGKAU BERLAKU LEMAH LEMBUT KEPADA MEREKA DAN SEKIRANYA ENGKAU BERLAKU KAKU DAN KASAR NISCAYA MEREKA AKAN BERPALING MENJAUH MENINGGALKAN DIRIMU.
Anjing kontek dan teks ayat tsb tidak menjadi tolok ukur hitam dam putih sbgmn umumnya sudut pandang penglihatan binatang.
Artinya apa yg dikatakan ayat dibawah ini haruslah sesuai penempatan karakter agar sesuai fungsi Nasakh dan Mansukhnya ayat tsb.
ANJING,.!!!...
Jangan hanya meng kopy Asbabul Nuzul yg dibeokan karena Alloh itu adalah Tuhan sery sekalian alam, Tuhan seluruh umat manusia, Tuhan yg Awal, Dunia dan Akhirat bukan Tuham wilayah tertentu dan pada masa tertentu sehingga matilah Tuhan utk zaman dan umat masa kini, Alloh itu kekal sedangkan Asbabul Nuzul itu dangkal.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِ ۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Maka
BERKAR RAHMAT ALLOH
ENGKAU BERLAKU LEMAG LEMBUT TERHADAP MEREKA
Sekiranya
KAMU BERSIKAP KERAS dan KAKU BERHATI KASAR
TENTULAH MEREKA MENJAUHKAN DIRI DARI SEKITARMU.
Karena itu
MAAFKANLAH MEREKA
DAN MOHONKANLAH AMPUN UTK MEREKA.
dan
BERMUSTAWARAHLAH DGN MEREKA
DALAM URYSAN ITU.
Kemudian,
apabila engkau telah MEMBULATKAN TEKAD, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
[QS. Ali 'Imran: Ayat 159]

Jika ayat tsb mengharamkan
TEGURAN DAN LARANGAN KERAS ATAS SUATU PELANGGARAN KARENA TEGURAN DAN LARANGAN KERAS TSB MERUPAKAN SESUATU YG TIDAK DISUKAI.
Jika ayat tsb mengharamkan
KETEGASAN SIKAP DAN TIDAK MAU BERKOMPROMI DGN SEGALA KEBURUKAN DAN KEJAHATAN YG TENTU SAJA SEBAGAI SESUATU YG TIDAK DISUKAI
Jika ayat ini menjadi argumen pembenaran sikap lembek agar tetap disukai dgn TOLERANSI TERHADAP SESUATU HAL YG BURUK DAN TIDAK BENAR MAKA KESUCIANNYA SUDAH TERNODA OLEH SEGALA BENTUK KOMPROMI KEPENTINGAN AKIBAT KEKHAWATIRAN DUTINGGALKAN DAN AYAT TSB TENTU SAJA AKAN BERTOLAK BELAKANG DAN BERTENTANGAN DGN AYAT LAINNYA YG JUSTRU MENIMBULKAN PERDEBATAN JAHILIYAH SBGMN APA YG TERJADI PADA METEKA YG NENGAKU UNAT ISLAM DAN MENGADAKAN BERBAGAI KAJIAN PENGAJIAN PURBAKALA YG TAK JELAS JUNTRUNGANNYA.

Tidak ada komentar: