PERBEDAAN RAHMAT ATAU LAKNAT?
Perbedaan
wajah dan bentuk fisik dsbnya adalah rahmat kemaha penciftaan Tuhan
termasuk perbedaan dalam hal kemampuan antara manusia yg satu ke dgn
manusia lainnya tanpa terkecuali perbedaan kwalitas sumberdaya
manusia.
Semua itu bertujuan agar supaya manusia yg satu saling menutupi
kekurangan dan saling memperbaiki kelemahan yg ada diantara mrk.
Perlu
difahami maksud dari menutupi kekurangan dan kelemahan manusia tsb bukan
berarti menutupi atau melindungi kejahatan dan prilaku buruk org sbg
mana apa yg sering kita dengar dari kebanyakan pemaparan ajaran Islam yg
mengatas namakan larangan membuka aib orang lain/larangan menceritakan
tentang aib orang lain.Bila bgt berarti sebaliknya kita adalah bagian
dari kejahatan dan memberikan jalan berkelanjutan terhadap orang lain.yg akan
dia jadikan korban berikutnya.Perbedaan sbg rahmat tentu tdk ada hubungan
dgn keburukan dan kerusakan melainkan apa yg dimaksud dgn perbedaan
adalah rahmat adalah perbedaan yg menghantarkan atau menciftakan hal2 yg
bersifat kebaikan dan kesempurnaan kearah yg lbh baik dan bermanfaat
bg manusia. Contoh perbedaan sbg rahmat adalah.
Dahulu manusia mengenal
penerangan dgn menggunakan oborkemudian berobah menjadi lilin dan
berobah lagi menjadi lampu templok kemudian petromaks dan selanjutnya
lampu pijar atau ballamp hingga akhirnya sekarang diketemukan lampu
strobo lamp atau TL yg kwalitas pencahayaannya jauh lbh sempurna
ketimbang pencahayaan dan penerangan primitif.
Mrk yg mengatas namakan
rahmat dgn tetap bertahan pada prinsif2 dan tata cara penerangan klasik
yg diwariskan para penemu obor, lilin, lampu templok dan petromaks yg
dijelaskan dalam buku petunjuk tata cara mengenai pembuatan alat
penerangan tsb dgn meninggal kwalitas penerangan yg jauh lbh baik dan
berkwalitas justru itu adalah bentuk kufur nikmat dan mundur kebelakang
setelah Alloh menyempurnakan apa yg dibutuhkan manusia kearah yg lbh
baik dan sempurna. Perbedaan yg merobah keadaan dan kenyataan kearah yg
lbh buruk bukanlah RAHMAT melainkan LAKNAT.
Oleh karena itu tentunya
bukan hanya berkeinginan asal berbeda lalu berlindung atas nama hak
azasi dan perbedaan sbg rahmat bila tdk berkwalitas atau membawa kearah
yg lebih baik dalam regala hal yg lbh berkwalitas dan teruji tentunya
tdk tesat. jangan asal berbeda dan jangan asal menerima atau mendukung
perbedaan bila tdk benar2 terang/nyata/jelas dapat dipertanggung
jawabkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar