Rasul Besar, Rasul Kecil?
Setiap golongan agama selalu mengatakan bahwa Rasul mereka adalah yang terbesar. Agama Yahudi berkata Musa adalah Rasul besar, agama Kristen menganggap Yesus lah Rasul yang paling besar dan agama Islam berpendapat bahwa Muhammad lah yang terbesar.
Tetapi firman-Nya berkata lain:
Al-Baqoroh (2) : 285
"Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN ANTARA SEORANG RASUL PUN dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Ayat di atas jelas mengatakan bahwa tidak ada perbedaan di antara para Rasul. Artinya, kedudukan mereka semua sama dan tidak ada Rasul besar ataupun Rasul kecil. Mereka semua menjalankan tugas yang sama, yaitu mendirikan 'Dien'-Nya (An aqimuddien).
Satu lagi yang perlu dicermati dari ayat di atas:
Hampir di semua terjemahan Qur'an ayat di atas sengaja ditulis: "Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an ..." Padahal tidak ada kata 'Al-Qur'an', terjemahan yang sebenarnya adalah: "Rasul-Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya.."
Kesengajaan menghilangkan bentuk jamak Rasul-Rasul menjadi bentuk single Rasul di awal ayat, sengaja dibuat agar orang mengira ayat ini khusus berbicara tentang Muhammad saja. Penambahan kata 'Al-Qur'an' dan menghilangkan kata 'apa' sebagai kata ganti untuk kitab-kitab yang lain bertujuan agar seolah-olah hanya Al-Qur'an yang dibawa Muhammad lah yang paling diridhoi, sedangkan kitab-kitab-Nya yang lain tidak. Sehingga terkesan Muhammad lah Rasul yang terbesar sedangkan yang lain hanyalah Rasul-Rasul kecil.
Perbuatan inilah yang dimaksud dengan makna 'menyembunyikan petunjuk' dalam Al-Baqoroh (2):159
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,"
Dan kami adalah salah satu dari makhluk yang melaknat orang-orang yang dengan sengaja menyembunyikan firman Tu(h)an.
Maha benar Tu(h)an dengan segala firman-Nya.
Setiap golongan agama selalu mengatakan bahwa Rasul mereka adalah yang terbesar. Agama Yahudi berkata Musa adalah Rasul besar, agama Kristen menganggap Yesus lah Rasul yang paling besar dan agama Islam berpendapat bahwa Muhammad lah yang terbesar.
Tetapi firman-Nya berkata lain:
Al-Baqoroh (2) : 285
"Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN ANTARA SEORANG RASUL PUN dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Ayat di atas jelas mengatakan bahwa tidak ada perbedaan di antara para Rasul. Artinya, kedudukan mereka semua sama dan tidak ada Rasul besar ataupun Rasul kecil. Mereka semua menjalankan tugas yang sama, yaitu mendirikan 'Dien'-Nya (An aqimuddien).
Satu lagi yang perlu dicermati dari ayat di atas:
Hampir di semua terjemahan Qur'an ayat di atas sengaja ditulis: "Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an ..." Padahal tidak ada kata 'Al-Qur'an', terjemahan yang sebenarnya adalah: "Rasul-Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya.."
Kesengajaan menghilangkan bentuk jamak Rasul-Rasul menjadi bentuk single Rasul di awal ayat, sengaja dibuat agar orang mengira ayat ini khusus berbicara tentang Muhammad saja. Penambahan kata 'Al-Qur'an' dan menghilangkan kata 'apa' sebagai kata ganti untuk kitab-kitab yang lain bertujuan agar seolah-olah hanya Al-Qur'an yang dibawa Muhammad lah yang paling diridhoi, sedangkan kitab-kitab-Nya yang lain tidak. Sehingga terkesan Muhammad lah Rasul yang terbesar sedangkan yang lain hanyalah Rasul-Rasul kecil.
Perbuatan inilah yang dimaksud dengan makna 'menyembunyikan petunjuk' dalam Al-Baqoroh (2):159
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,"
Dan kami adalah salah satu dari makhluk yang melaknat orang-orang yang dengan sengaja menyembunyikan firman Tu(h)an.
Maha benar Tu(h)an dengan segala firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar