Atheis tercifta oleh kebodohan yg menyesatkan yg
dilakukan para pendoktrin ajaran agama dgn maksud dan tujuan tertentu,
karena ketidak masuk akalan doktrin orang2 bodoh yg sesat yg memiliki
kepentingan guna mempengaruhi dan menguasai antara manusia yg satu
kedengan yg lainnya yg dijadikan orang2 atheis sbg argumen itulah yg
jadi penyebab orang2 atheis tak percaya pada Tuhan dan merasa muak dgn
celoteh doktrin tentang ajaran Tuhan dan artinya bukan terhadap Tuhan.
Istilah agama utk mempersepsikan ajaran yg dihubungkan dgn nilai ajaran Samawi benar2 menjijikan dan lucunya para PENIRU tetap menikmati pengertian arti kata Agama yg mrk anggap sbg suatu kepercayaan terhadap Tuhan padahal binatang dihutan yg tak berakalpun memiliki agama meski tak pernah memiliki kartu identitas yg menempatkan istilah kata agama sbg bagian dari identitas. Istilah agama mutlak tak ada hubungannya dgn nilai Tuhan atau mau mengartikan ajaran agama sbg ajaran Samawi sbgmn kebanyakan tukang kibul mengartikan istilah kata Ad~Diin dgn arti kata agama.
Ajaran agama mutlak suatu ajaran yg dibuat~buat dgn tujuan dan maksud tertentu bahkan tidak jarang ajaran tsb amat erat kaitannya dgn kepentingan manusia itu sendiri sehingga tidak jarang ajaran agama lebih cenderung dipengaruhi oleh latar belakang budaya, lingkungan sosial, pengalaman maupun wawasan bahkan kecenderungan prilaku pribadi pengajar demikian pula pengikutnya dan pengaruh suatu ajaran yg tentu saja akan disesuaikan selera masing2 baik pengajar maupun pengikutnya maka dari itu urusan ajaran agama tidak ada hubungannya dgn akal sehat maupun kecerdasan berfikir manusia melainkan selera pasar yg harus sesuai keinginan. Artinya ialah siapa yg bisa menyentuh perasaan dan kecenderungan manusia maka pengaruhnya akan lebih luas dan yg terikat serta yg berada dalam kendali pengaruh kekuasaannya akan lebih banyak pula dgn kata lain bujuk rayu penaklukan itulah yg selama ini dimengerti para peniru sbg ajaran Tuhan atau Agama.
Bujuk rayu memikat hati guna mempengarui dan menguasai orang lain agar mengikuti dan tunduk patuh padanya melalui berbagai doktrin aturan itulah artinya agama. Maka dari itu bermunculan berbagai jenis ajaran dan penafsiran ditiap~tiap ajaran agama yg tak dapat dipisahkan dgn adat istiadat dan budaya serta kecenderungan sumber asal lingkungan sosial yg menjadi identitas karakter suatu ajaran yg di ajarkan dan diikuti demikian pula dgn nilai etika hidup dan pesan moral suatu ajaran yg amat menyentuh perasaan merupakan sajian utama perangsang selera agar diikuti karena dapatkan label benar melalui hal tsb itulah yg amat berperan sbg penentu bahwasanya ajaran tsb dapat predikat ajaran Tuhan yg tidak sesat ataupun tidak.
Ajaran agama yg binatang pun memilikinya adalah ajaran yg tidak akan pernah dibenarkan utk gunakan akal fikiran sbb ajaran agama sifatnya bujuk rayu utk mempengaruhi perasaan manusia sbgmn bujuk rayu seorang pria dalam memikat wanita idaman. Oleh karena itu ajaran agama tak perlu libatkan kecerdasan pemikiran tentang Tuhan melainkan penampilan, gombalan rayuan, janji2 kosong yg melambungkan angan2. Sentuhan, rabahan dan belaian maka seluruh jiwa dan raga para betina akan pasrah kpd sang pria play boy yg menjadi Imam biologisnya. Oleh karena itu tidak heran bila ajaran agama tidak bisa lepas dari urusan mulut, perut dan bawah perut.
Istilah agama utk mempersepsikan ajaran yg dihubungkan dgn nilai ajaran Samawi benar2 menjijikan dan lucunya para PENIRU tetap menikmati pengertian arti kata Agama yg mrk anggap sbg suatu kepercayaan terhadap Tuhan padahal binatang dihutan yg tak berakalpun memiliki agama meski tak pernah memiliki kartu identitas yg menempatkan istilah kata agama sbg bagian dari identitas. Istilah agama mutlak tak ada hubungannya dgn nilai Tuhan atau mau mengartikan ajaran agama sbg ajaran Samawi sbgmn kebanyakan tukang kibul mengartikan istilah kata Ad~Diin dgn arti kata agama.
Ajaran agama mutlak suatu ajaran yg dibuat~buat dgn tujuan dan maksud tertentu bahkan tidak jarang ajaran tsb amat erat kaitannya dgn kepentingan manusia itu sendiri sehingga tidak jarang ajaran agama lebih cenderung dipengaruhi oleh latar belakang budaya, lingkungan sosial, pengalaman maupun wawasan bahkan kecenderungan prilaku pribadi pengajar demikian pula pengikutnya dan pengaruh suatu ajaran yg tentu saja akan disesuaikan selera masing2 baik pengajar maupun pengikutnya maka dari itu urusan ajaran agama tidak ada hubungannya dgn akal sehat maupun kecerdasan berfikir manusia melainkan selera pasar yg harus sesuai keinginan. Artinya ialah siapa yg bisa menyentuh perasaan dan kecenderungan manusia maka pengaruhnya akan lebih luas dan yg terikat serta yg berada dalam kendali pengaruh kekuasaannya akan lebih banyak pula dgn kata lain bujuk rayu penaklukan itulah yg selama ini dimengerti para peniru sbg ajaran Tuhan atau Agama.
Bujuk rayu memikat hati guna mempengarui dan menguasai orang lain agar mengikuti dan tunduk patuh padanya melalui berbagai doktrin aturan itulah artinya agama. Maka dari itu bermunculan berbagai jenis ajaran dan penafsiran ditiap~tiap ajaran agama yg tak dapat dipisahkan dgn adat istiadat dan budaya serta kecenderungan sumber asal lingkungan sosial yg menjadi identitas karakter suatu ajaran yg di ajarkan dan diikuti demikian pula dgn nilai etika hidup dan pesan moral suatu ajaran yg amat menyentuh perasaan merupakan sajian utama perangsang selera agar diikuti karena dapatkan label benar melalui hal tsb itulah yg amat berperan sbg penentu bahwasanya ajaran tsb dapat predikat ajaran Tuhan yg tidak sesat ataupun tidak.
Ajaran agama yg binatang pun memilikinya adalah ajaran yg tidak akan pernah dibenarkan utk gunakan akal fikiran sbb ajaran agama sifatnya bujuk rayu utk mempengaruhi perasaan manusia sbgmn bujuk rayu seorang pria dalam memikat wanita idaman. Oleh karena itu ajaran agama tak perlu libatkan kecerdasan pemikiran tentang Tuhan melainkan penampilan, gombalan rayuan, janji2 kosong yg melambungkan angan2. Sentuhan, rabahan dan belaian maka seluruh jiwa dan raga para betina akan pasrah kpd sang pria play boy yg menjadi Imam biologisnya. Oleh karena itu tidak heran bila ajaran agama tidak bisa lepas dari urusan mulut, perut dan bawah perut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar