Menurut para ulama sufi, bahwa seluruh ayat-ayat didalam Al-Qur’an terhimpun didalam surat Al-Fatihah dan surat Al-Fatihah terhimpun didalam kalimah Bismillahirrahmanirrahiim
--------------------------------------------------
Bismillahirrahmanirrahiim terhimpun didalam huruf Ba, para ulama sufi juga mencari sesuatu rahasia yang terkandung didalam huruf Ba’ atau titik Ba
--------------------------------------------------
Alasan yang lebih mantap lagi, suatu pekerjaan apa saja yang tidak dimulai dengan Bismilahirrahmanirrahim maka kurang berberkah, atau Allah tidak menolak do’a yang diawali dengan Bismilahirrahmanirrahim
--------------------------------------------------
Imam Ghazali dalam Kitab Minhajul 'Abidin, Rasulullah Saw bersabda : "ilmu itu imam-nya amal, sedang amal makmum-nya"
--------------------------------------------------
Di dalam sabdanya yang lain : "Bahwasanya tidur dalam keadaan berilmu, lebih baik daripada shalat dalam keadaan lengah atau lalai atau bodoh"
--------------------------------------------------
Beribadah ada caranya, ada tuntunannya, dan hanya bisa diketahui dengan berilmu, berilmu dulu sebelum berucap dan beramal,... jadi apa rahasia semua ini? Dan dimanakah duduk kebenaranNya dan apa buktinya?
--------------------------------------------------
TUAK ILAHI : Awalnya huruf hanya melambangkan sebuah rumus yang tidak memiliki arti apa-apa, kemudian Huruf disusun menjadi sebuah kata, susunan kata menjadi sebuah kalimat dan dalam kalimat megandung sebuah pengertian tetapi pengertian itu bukanlah sebuah kalimat
--------------------------------------------------
Memang Al-Quran jumlah ayatnya 6666 ayat terhimpun ke dalam Suratul Fatehah, Dan Suratul Fatehah itu terhimpun pada Basmallah, Dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA’ dan huruf BA’ terhimpun pada titiknya (Nuktah)
--------------------------------------------------
Jika kita tilik dengan jeli maka TITIK itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia Satu, terlihat satu padahal ia Banyak…. Karena pada Titik inilah AWAL MULA semua kejadian bentuk huruf….
--------------------------------------------------
Jadi.. Pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam Ummul Qur’an (Al fatihah). Pada Ummul Qur’an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur’an : Tentang masalah Ketuhanan yaitu Sifat, Af’al dan Zat Allah…
--------------------------------------------------
Dia-lah Allah yang memiliki Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak ada yang berhak menyandang pujian itu kecuali Dia, Dia-lah tempat segalanya bergantung, karena Dia adalah penguasa alam semesta dan diri manusia
--------------------------------------------------
Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai BA’ Sababiyah), Artinya.. Semua yang ada berasal dari huruf BA’ dengan sebab Ismi atau Nama
--------------------------------------------------
Kalau di pisah BI- ISMI- ALLAH semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti TITIK, Karena titik baru bersifat KUN (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu
--------------------------------------------------
Karena KUN-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis dan garis menjadi bentuk atau wujud, sedangkan Zat tidak berupa titik, karena titik masih merupakan sifat dari pada DzAT
--------------------------------------------------
Artinya lagi.. KUN Allah bukanlah DZAT, Karena Kun (Kalam atau Wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, (bukan Dzat itu sendiri) Sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, Pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksudkan sebagai NUR MUHAMMAD (Cahaya Terpuji)
--------------------------------------------------
Karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya, jadi kesimpulanNya adalah Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah)
--------------------------------------------------
Al-Qur’an adalah ayat-ayat kauliyah, semua alam semesta ter-kandung didalam Asma Allah (bismillah), Asma terkandung pada kehendak, kehendak terkandung dalam Sifat, sifat terkandung dalam Af’al, Af’al terkandung pada Dzat
--------------------------------------------------
Itulah yang dimaksud bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan HIJAB, sedangkan Dzat berada dibalik TITIK, Dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, untuk mengetahui Zat ALLAH kita harus MENYINGKIRKAN Huruf dan titik
--------------------------------------------------
Itulah yang dikatakan INTAHA (Ke-sudah-an dan ke-akhir-an). Seandai saja kita berjalan mencari ALLAH tentu akan ada per-mula-annya dan tentunya juga akan ada ke-sudahan-nya, akan tetapi kalau sudah sampai berada dibalik titik, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan
--------------------------------------------------
Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya, coba pahami yang hidup berdiri sendiri itu apa binatangnya.... heheheh..
---------------
()
Minggu, 25 November 2018
**Ummul Qur'an**
Sabtu, 24 November 2018
المر
ALIF - LAM - MIM- RO."
ARKANUL ASLAM (Rukun Islam)
Bagaimana bisa jadi Kafir sementara Islam pun belum,.bagaimana Islam sedangkan Imanpun masih compang camping,.bagaimana itu jika tanpa Syahadat sedangkan DUA KALIMAH SYAHADAT itu merupakan ajaran Inti utk menjadi seorang Muslim.
SYAHADATAIN.!!!..
(Dua kalimah Syahadat)
POHON MUHAMMAD adalah POHON TAUHID Dengan
KONSTRUKSI ESENSI KEHIDUPAN MUSLIM.
BERBAI'AT DIBAWAH POHON ITU MERUPAKAN SYARAT MUTLAK SYAHADAT LAHIRIYAH DISAMPING SYAHADAT BATHINIYAH.
TAUHID
Alif. = Uluhiyah (Buah/Islam/Hasil)
Lam. = Lathifah (Daun/Ihsan/Jihad/Ilmu)
Mim. = Mulkiyah (Batang/Hijrah/Prinsif)
Ro. = Rubbubiyah (Akar/Iman/Mental)
Diyakini BIQOLBI
Berdasarkan Ilmu BI AQLI
Dikemukakan. BILISAN
Dilaksanakan. BI AMAL
POHON ITU PASTI TUMBUH DITANAH SUCI BUKAN TANAH YG BERNAJIS KARENA TANAH TSB TIDAK AKAN BISA DIPERGUNAKAN UTK BERTAYAMU BAGI SIAPAPUN YG BERDOSA/JUNUB LANTARAN BATHAL WUDHU AKIBAT PERBUATAN BATHILNYA.
Bathil itu Bathal
" BATHAL itu BATHIL."
Tidak sah atau tidak diterima karena kesalahan sehingga harus bersuci kembali (Wudhu)
Hanya karena suara kentut yg tak bermakna apakah suara omonganmu yg spt kentut itu tercium kebusukan karena sifat hasut dan angkuh serta kejahatan lainnya atau tidak sengaja,.
Apakah omongan yg seperti suara kentut itu terdengar dan diketahui orang yg digunjing atau tidak jika ngomong tanpa makna dan spt kentut itu adalah
KEBATHILAN.
KEBATHINAN
" KEBATHINAN."
MENYATULAH
Hingga menjadi
SE. (Huwallohul-ladzii)
Ruh -. (Laa Ilaha il-la Huwa)
NYA (Alimul)
Ji-. (Ghoibi)
WA (Syahadati)
AL-INSANU. = Huwar-rohmanur-rohiim
WUJUDULLOH. = Wahuwas-samii-ul-aliimu
ALLOHUL BATHINUL = Kholaqos-samawaati
INSAAN = Wal-Ard
J = asad (Bumi)
I = nsan ( Abdi)
W = ujud (Alam)
A = lloh (Zat & Sifat)
Sabtu, 02 Juni 2018
Imam Madzhab & Hadits
Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Malik tidak memakai hadits Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang katanya merupakan 2 kitab hadits tersahih? Untuk tahu jawabannya, kita harus paham sejarah. Paham biografi tokoh2 tsb.
Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah. Sementara Imam Bukhari lahir tahun 196 H dan Imam Muslim lahir tahun 204 H. Artinya Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir. Paham?
Apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim?
Justru sebaliknya. Lebih kuat karena mereka lebih awal lahir daripada Imam Hadits tsb.
Rasulullah SAW bersabda, خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ “Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]
Siapakah pengikut ulama SALAF sebenarnya?
1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah
2) Imam Maliki lahir: 93 hijrah
3) Imam Syafie lahir:150 hijrah
4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah
Jadi kalau ada manusia akhir zaman yang berpendapat jadi ahli hadits dgn menghakimi pendapat Imam Mazhab dgn Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, ya keblinger. Hasil “ijtihad” mereka pun berbeda-beda satu sama lain…
Imam Bukhari dan Imam Muslim pun meski termasuk pakar hadits paling top, tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’ie. Ini adalah Imam Hadits yang mengikuti Mazhab Syafi’ie:
Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasa’i, Imam Baihaqi, Imam Turmudzi, Imam Ibnu Majah, Imam Tabari, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Abu Daud, Imam Nawawi, Imam as-Suyuti, Imam Ibnu Katsir, Imam adz-Dzahabi, Imam al-Hakim.
Lho apa kita tidak boleh mengikuti hadits Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dsb? Ya boleh sebagai pelengkap. Tapi jika ada hadits yang bertentangan dengan ajaran Imam Mazhab, yang kita pakai adalah ajaran Imam Mazhab. Bukan hadits tsb. Wong para Imam Hadits saja kan mengikuti Mazhab Syafi’ie? Tidak pakai hadits mereka sendiri?
Padahal Imam Mazhab tsb menguasai banyak hadits. Imam Malik merupakan penyusun Kitab Hadits Al Muwaththo.
Dengan jarak hanya 3 level perawi hadits ke Nabi, jelas jauh lebih murni ketimbang
Di antaranya Ustad Ahmad menulis bahwa para imam mazhab yang empat, Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal, sama sekali tidak pernah menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kenapa?
Pertama, karena mereka lahir jauh sebelum Bukhari (194-265 H) dan Muslim (204-261 H) dilahirkan. Sementara Imam Malik wafat sebelum Imam Bukhari lahir. Begitu pula saat Imam Syafi’ie wafat, Imam Bukhari baru berumur 8 tahun sementara Imam Muslim baru lahir. Tidak mungkin kan para Imam Mazhab tsb berpegang pada Kitab Hadits yang belum ada pada zamannya?
Kedua, menurut Ustad Ahmad, karena keempat imam mazhab itu merupakan pakar hadits paling top di zamannya. Tidak ada ahli hadits yang lebih baik dari mereka.
Ketiga, karena keempat imam mazhab itu hidup di zaman yang lebih dekat ke Rasulullah SAW dibanding Imam Bukhari dan Imam Muslim, maka hadits mereka lebih kuat dan lebih terjamin keasliannya ketimbang di masa-masa berikutnya.
Keempat, justru Imam Bukhari dan Muslim malah bermazhab Syafi’ie. Karena hadits yang mereka kuasai jumlahnya tidak memadai untuk menjadi Imam Mazhab.
Imam Ahmad berkata untuk jadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Nah hadits Sahih yang dibukukan Imam Bukhari cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Tidak cukup.
Minggu, 27 Mei 2018
7 Lautan Tinta
" KITAB2 TAFSIR2,.FIQIH2 DAN HADITS2 PELAJARAN AGAMA ISLAM YG ADA DAN DIBUAT TOKOH UMAT PENDAHULU TELAH GUNAKAN TINTA SEBANYAK 7 LAUTAN UTK MENULISNYA DAN TELAH HABISKAN TUJUH HUTAN SBG BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS UTK NULIS KANDUNGAN ALQURAN."
Betapa Luasnya makna ajaran Alquran dan ilmu Alloh tentang syareat Islam plus tata caranya spt.
SYAHADAT
SHOLAT
ZAKAT
SHOUM
HAJJ
Dan ajaran2 Islam atau Ilmu Alloh yg terkandung didalam Alquran yg sudah dibukukan para pendahulu kita tsb telah menghabiskan tinta sebanyak.7 lautan dan telah menghabiskan kertas tulis yg bahan baku pembuatannya sebanyak tujuh hutan.
وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. 31: Ayat 27)
Muskhaf Usmani
" MUSKHAFF USMANI."
Pembukaan. Penutupan
ALFATIHAH. AN-NAAS
(Pembukaan). (Pembukaan)
""""""""""""""""""""""". """"""""""""""""""""
1). ROBB. 1). ROBB
2). MALIK. 2). MALIK
3). ABDI. 3). ILAHI
ALFATIHAH. AN-NAAS
""'''''''''''''''''''''''''''''''''''"""'. """"""""""""""""""""""""""
1). TSA.?!!........... 1). TSA
2). ZAI.?!!............ 2). ZAI
3).ZHO.?!!............ 3). ZHO
4). JIM.?!!............ 4). THO
5). KHO.?!!............ 5). GHIN
6). QOF.?!!.......…... 6). DHOD
7). FA.?!!............... 7). Ha
TUJUH HURUF HIJAIYAH YG TAK TERDAPAT PADA MASING2 SURAH TSB.
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَـكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاثُمَّ اسْتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. 2: Ayat 29)
وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْۤ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍ ۗ يٰۤاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ
"Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi."
(QS. 12: Ayat 43)
يُوْسُفُ اَيُّهَا الصِّدِّيْقُ اَ فْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍ ۙ لَّعَلِّيْۤ اَرْجِعُ اِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ
"Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui."
(QS.12: Ayat 46)
قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًا ۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖۤ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ
"Dia (Yusuf) berkata, Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan."
(QS. 12: Ayat 47)
ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ
"Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan."
(QS. 12: Ayat 48)
لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍ ۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ
" itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu untuk golongan tertentu dari mereka."
(QS. 15: Ayat 44)
وَلَـقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَـثَانِيْ وَالْـقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ
"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh yang berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung."
(QS. 15: Ayat 87)
AYAT2 ALQURAN MENGENAI MASJIDIL HAROM DAN MADINAH
" AYAT2 ALQURAN MENGENAI MASJIDIL HAROM DAN MADINAH.!!!..."
Bumi hanya seumpama Debu jika di Banding ke dgn jagad semesta.
Mengapa bisa ajaran Tuhan (Alloh) hanya berkutat utk urusan.yg imut2.
AN-NAJM = BINTANG.?!!!!
فَلِلّٰهِ = MAKA BAGI ALLOH
الْاٰخِرَةُ = KEMUDIAN
وَالْاُوْلٰى =DAN PERMULAAN
"(maka milik Allahlah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia."
(QS. 53: Ayat 25)
ALBURUJ = GALAXY
وَالسَّمَآءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِ
"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,"
(QS. 85: Ayat 1)
بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ
فِيْ صُدُوْرِ =.!!!? DIDALAM SHUDUR
الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ ۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ
"Sebenarnya, itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami."
(QS. 29: Ayat 49)
اَنِ اعْمَلْ سٰبِغٰتٍ وَّقَدِّرْ فِى السَّرْدِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًـا ۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
(QS. Saba' 34: Ayat 11)
PERALATAN TELEKOMUNIKASI YG MEMANFAATKAN GELOMBANG UDARA ATAU FREKWENSI.
وَلِسُلَيْمٰنَ
الرِّيْحَ = ANGIN/UDARA
غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۚ وَ اَسَلْنَا لَهٗ عَيْنَ الْقِطْرِ
PERBANDINGAN KECEPATAN TECHNOLOGI KE DGN AKTIVITAS MANUSIA.YG TAK GUNAKAN TECHNOLOGI.
PAGI = SEBULAN.????
SORE = SEBULAN.???
TUANGKAN CAIRAN TEMBAGA
?!!!.................
وَمِنَ الْجِنِّ
مَنْ يَّعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِاِذْنِ رَبِّهِ
ۗ وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ
السَّعِيْرِ.???????????............................
"Dan Kami tundukan angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala."
(QS.' 34: Ayat 12)
يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَآءُ مِنْ
مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَـوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍ =
JIN AHLI ARSITEKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN SERTA TATA KOTA/RUANG
GEDUNG2 PENCAKAR LANGIT. TUGU2/ PATUNG2/KOLAM RENANG/DANAU BUATAN/RADAR2.?????
ۗ اِعْمَلُوْۤا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗ وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
"Mereka bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang seperti kolam, dan periuk-periuk yang tetap Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur."
(QS. 34: Ayat 13)
Rabu, 23 Mei 2018
Syeh Siti Jenar & Muridnya
AIR LAUT BUKAN BERARTI LAUTAN
KETUHANAN (SYEKH SITI JENAR)
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Suatu ketika SYEKH SITI JENAR mengajarkan ilmu kepada para murid-muridnya. SYEKH SITI JENAR berkata, “Manusia harus berpegang pada akal, meyakini pula dua puluh sifat yang dimiliki ALLAH ”. Antara lain yakni; wujud, tak berawal, tak berakhir, berlainan dengan barang baru, berkuasa, berkehendak, berpengetahuan, memiliki ilmu secara hakikat dan sebagainya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Para santri mengajukan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut:
__
MURID : Apakah wujud dari Tuhan itu dapat dimiliki oleh manusia?
__
SYEKH JENAR : Memang, sifat wujud itu bisa dimiliki manusia dan itulah inti dari ajaran ini. Selama manusia mampu menjernihkan kalbunya, maka ia akan mempunyai sifat-sifat itu. Sifat tersebut pun sudah kumiliki. Kalian bisa melakukannya dengan mengamalkan apa yang hendak kuajarkan. Allah adalah satu-satunya yang wajib disembah. Dia tidak tampak dan tidak berbentuk. Tidak terlihat oleh mata. Sedangkan alam dan segala isinya merupakan cerminan dari wujud Allah yang tampak. Seseorang bisa meyakini adanya Allah karena ia melihat pancaran wujudNya melalui jagad raya ini. Allah tidak berawal dan berakhir, memiliki sifat langgeng, tak mengalami perubahan sedikitpun. Allah berada di mana-mana, bukan ini dan bukan itu. Dia berbeda dengan segala wujud barang baru yang ada di dunia.
__
MURID : Wahai Kanjeng Sykeh, jelaskan kepada kami tentang hakikat kodrat?
__
SYEKH JENAR : Kodrat adalah kekuasaan pribadi Tuhan. Tak ada yang menyamainya. KekuatanNya tanpa sarana. kehadiranNya berasal dari ketiadaan, luar dan dalam tiada berbeda. Tak dapat ditafsirkan. Jika engkau menghendaki sesuatu maka pasti kalian rencanakan matang-matang dan pasti pikirkan berulang-ulang. Itupun masih sering meleset. Namun Allah tidak demikian, bila menghendaki sesuatu tak perlu dipersoalkan terlebih dahulu.
__
MURID : Kalau begitu Allah tidak memerlukan sesuatu?
__
SYEKH JENAR : Benar Allah tidak memerlukan sesuatu. Karena itu jika kalian hidup tanpa memerlukan sesuatu, tanpa butuh harta benda, tanpa butuh jabatan, tanpa butuh pujian, maka kalian akan merasakan hidup yang sesungguhnya. Kalian akan memiliki sifat Allah tersebut.
__
MURID : Kalau manusia menghindari sesuatu dan merasa tidak memerlukan apapun, apakah akhirnya dapat disamakan dengan Allah?
__
SYEKH JENAR : Tidak! walaupun manusia hidup tanpa bergantung sama sekali kepada duniawi, namun ia tetap berbeda dengan Allah. Tidak bisa disamakan dengan Tuhan. Allah adalah pencipta dan kalian adalah yang diciptakan. Allah berdiri sendiri, tanpa memerlukan bantuan. Hidupnya tanpa roh, tidak merasa sakit dan kesedihan, Allah muncul sekehendaknya.
__
MURID : Jika Allah berkehendak, maka apakah kehendak seseorang itu karena kemauan Allah?
__
SYEKH JENAR : Untuk sampai pada jawaban itu, kita harus membedakan seseorang mana. Manusia itu dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Ada yang awam, ada yang khowash. Orang awam hanya beribadah secara Syariat, tanpa dapat memelihara kalbu, maka ia masih jauh bisa berhubungan dengan Allah. Sedangkan orang-orang khowash, termasuk para Nabi, Rasul dan waliyullah, mereka beribadah secara utuh. Bahkan sampai pula pada tingkatan hakikat. Kalau kalbunya sudah bersih dari duniawi dan menyatu dengan cahaya Ilahi, maka kehendak dan kemauannya itu berasal dari Allah. Perbuatannya adalah perbuatan Allah. Maka jangan heran jika ada orang yang diberi karomah sehingga segala ucapannya menjadi bertuah.
__
MURID : Kalau begitu, ibadahnya orang yang sudah khowash itu merupakan kehendak Allah?
__
SYEKH JENAR : Benar! Mereka mempunyai kejernihan akal budi. Memiliki kebersihan jiwa dan ilmu. Salat lima waktu dan berzikir merupakan kehendak yang sangat dalam. Bukan kehendak nafsunya, namun kehendak Allah. Semangatnya sedemikian besar. Mereka salat tidak mengharapkan pahala, tetapi merupakan suatu kewajiban (diri) dan pengabdian. Badan haluslah yang mendorong untuk menjalankan.
__
MURID : Banyak orang melakukan salat tetapi tidak menyentuh kepada Yang Disembah. Ini bagaimana?
__
SYEKH JENAR : Memang banyak orang yang secara lahiriah tampak khusuk salatnya. Bibirnya sibuk mengucapkan zikir dan doa-doa, namun hatinya ramai oleh urusan duniawi mereka. Islam yang demikian ini ibarat kelapa, mereka hanya makan serabutnya. Padahal yang paling nikmat adalah buah/daging kelapa dan air kelapanya. Mereka sembahyang lima waktu sebatas lahiriah saja. Tidak berpengaruh sama sekali kepada akal budinya. Padahal sembahyang itu diharapkan dapat mencegah keji dan munkar namun mereka tak mampu melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalaupun hakikat salatnya itu membekas pada budinya itupun hanya sedikit. Buat apa sembahyang lima kali jika perangainya buruk? Masih suka mencuri dan berbohong. Untuk apa bibir lelah berzikir menyebut asma Allah, jika masih berwatak suka mengingkari asma. Kadang-kadang pula mereka berharap pahala. Salatnya saja belum tentu dihargai oleh Allah, tetapi buru-buru meminta balasan … aneh!
__
MURID : Wahai Syekh, ada Hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa amal hamba yang pertama kali diperhitungkan adalah sembahyang. Jika sembahyangnya baik, maka semua dianggap baik. Ini bagaimana?
__
SYEKH JENAR : Itu perlu ditafsirkan. Tidak boleh dipahami secara dangkal makna dari Hadis tersebut. Hadis itu mengandung logika sebagai berikut; Orang yang tekun mengerjakan sembahyang dengan sempurna, maka perilaku, budi pekerti dan kalbunya juga harus terpengaruh menjadi baik. Sebab sembahyang yang dilakukan dengan jiwa yang bersih akan berpengaruh pula bagi cabang kehidupan lainnya. Lebih lanjut Syekh Siti Jenar mengatakan; sebaliknya Hadis itu tidak berlaku bagi orang yang tekun mengerjakan sembahyang tetapi hatinya masih kotor, tersimpan keinginan-keinginan nafsu misalnya ingin dipuji orang lain, terdapat ujub dan sombong, serta budinya menyimpang dan menabrak tatanan yang dilarang.
__
MURID : Apakah ada tuntunan mengenai pakaian seseorang yang sedang melakukan sembahyang?
__
SYEKH JENAR : Sesungguhnya aku (Syekh Siti Jenar) tidak sependapat jika ada orang yang mengenakan pakaian gamis dan meniru-niru pakaian orang Arab dalam melakukan salat. Jika selesai salat, jubah atau gamis itu dilepaskan. Sedangkan salat orang tersebut tidaklah menyentuh hatinya. Meskipun berlama-lama merunduk di Masjid, namun masih mencintai duniawi. Sembahyang yang pakaiannya kedombrangan, merunduk di Masjid berlama-lama sampai lupa anak-istri. Sedangkan ia masih mencintai duniawi dan mengumbar nafsu manusiawinya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, ia seringkali menyusahkan orang lain. Maka orang yang demikian itu tidak terpengaruh oleh sembahyang yang dilakukan. Biasanya tipe orang seperti itu sibuk menghitung pahala. Dia sangat keliru dan bodoh. Pahala yang masih jauh tetapi diperhitungkan. Sungguh, sedikit pun tak akan dapat dicapainya.
__
MURID : Ruh Yang Luhur dan Sejati itu sesungguhnya siapa, wahai Syekh?
__
SYEKH JENAR : Gusti Allah. Gusti Allah adalah Ruh yang tinggi dan terhormat. Ia memiliki dua puluh sifat, semua timbul atas kehendakNya. Ia mampu mencurahkan ilmu kebesaran, kasampurnan, kebaikan, keramahan, kekebalan dalam segala bentuk, memerintah umat. Dapat muncul di segala tempat dan sakti sekali. Aku (Syekh Siti Jenar) merasa wajib dan menuruti kehendakNya. Sebagaimana ajaran Jabariyah, dengan kesungguhan dan konsekuen, selalu kuat cita-citanya, kokoh tak tergoyahkan terhadap sesuatu yang tidak suci, berpegang teguh kepadaNya selama hidup, tak akan menyembah terhadap ciptaanNya, baik dalam wujud maupun dalam pengertian.
__
MURID : Mengapa Kanjeng Syekh dianggap oleh para wali sebagai wali murtad?
__
SYEKH JENAR : Karena ajaranku tidak mudah dipahami orang awam.
__
MURID : Bagaimana ajaran Kanjeng Syekh yang dianggap sesat?
__
SYEKH JENAR : Aku adalah penjelmaan dari Ruh Luhur, yang memiliki semangat, sakti dan kekal akan kematian. Dengan hilangnya dunia Gusti Allah telah memberi kekuasaan kepadaku dapat manunggal denganNya, dapat langgeng mengembara melebihi kecepatan peluru. Bukannya akal, bukannya nyawa, bukan penghidupan yang tanpa penjelasan dari mana asalnya dan kemana tujuannya.
__
MURID : Apa hubungannya antara kanjeng Syekh Siti Jenar dengan Allah, yang kau sebut sebagai Ruh Sejati?
__
SYEKH JENAR : Ruh yang sejati menguasai wujud penampilanku. Karena kehendakNya maka wajarlah jika aku tidak mendapat kesulitan. Aku bisa berkelana ke mana-mana. Tidak merasa haus dan lelah, tanpa sakit dan lapar, karena ilmu kelepasan diri, tanpa suatu daya kekuatan. Semua itu disebabkan jiwaku tiada bandingannya. Secara lahiriah memang tidak berbuat sesuatu, tetapi tiba-tiba sudah berada di tempat lain. Gusti Kang Murbeng Dumadi (Allah) yang kuikuti, kutaati siang malam, yang kuturut segala perintahNya. Tiada menyembah Tuhan lain, kecuali setia terhadap suara hati nuraniku. Allah Maha Suci.
__
MURID : Wahai Syekh jelaskan apa yang di maksud bahwa Allah itu Maha Suci?
__
SYEKH JENAR : Allah Maha Suci itu hanyalah sebatas istilah saja. Merupakan nama saja. Sebenarnya hal itu dapat disamakan dengan bentuk penampilanku. Jika kalian melihatku, maka tampak dari luar sebagai warangka (kerangka), sedangkan di dalamnya adalah kerisnya (intinya) Hyang Agung, yang tak ada bedanya dengan kerangka. Tuhan itu wujud yang tidak dapat dilihat dengan mata, tetapi dilambangkan seperti bintang yang bersinar cemerlang. Sifat-sifatNya berwujud samar-samar bila dilihat, warnanya indah sekali seperti cahaya.
__
MURID : Di manakah Tuhan berada? kami membayangkan Dia ada di langit ke 7 dan bersemayam di atas singgasana layaknya raja.
__
SYEKH JENAR : Siti Jenar mendadak tertawa. Setelah tertawanya reda, ia berkata, “Itu salah besar, itu kebodohan. Sesungguhnya Tuhan tidak berada di langit ketujuh dan tidak bertahta di singgasana atau arsy (kursi). Bila kalian membayangkan demikian, maka hati kalian sudah musyrik. Berdosa besar. Karena kalian menyamakan Dia dengan raja atau dengan penguasa.
__
MURID : Kami jadi bingung, Kanjeng Syekh, lantas Tuhan itu ada di mana?
__
SYEKH JENAR : Kalau kalian bertanya demikian, maka jawabnya mudah. Gusti Allah itu tidak kemana-mana, tetapi ada di mana-mana.
__
MURID : Kami semakin tak mengerti. Bisakah Kanjeng Syekh memberi penjelasan yang lebih gamblang?
__
SYEKH JENAR : Gusti Allah itu berada pada Ruh yang tempatnya tidak jauh. Dia bersemayam di dalam tubuh kita. Tetapi hanya orang yang khowash, orang yang terpilih dapat melihat. Tentunya dengan mata batin. Hanya mereka yang dapat merasakannya.
__
MURID : Apakah Allah itu berupa roh atau sukma?
__
SYEKH JENAR : Bukan roh dan bukan sukma. Allah adalah wujud yang tak dapat dilihat oleh mata, tetapi dilambangkan seperti bintang-bintang bersinar cemerlang. Sudah kukatakan tadi, warnanya indah sekali. Ia memiliki dua puluh sifat seperti; sifat ada, tak berawal, tak berakhir, berbeda dengan barang-barang yang baru, hidup sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari sesuatu, berkuasa, berkehendak, mendengar, melihat, berilmu, hidup dan berbicara. Sifat Gusti Allah yang 20 itu terkumpul menjadi satu wujud mutlak yang disebut dengan Ruh. Sifat 20 itu juga menjelma pada diriku. Karena itu aku yakin tidak akan mengalami sakit dan sehat, punya budi kebenaran, kesempurnaan, kebaikan dan keramahan. Roh ku memiliki sifat 20 itu, sedangkan ragaku yang lahiriah memiliki sifat nur Muhammad.
__
MURID : Wahai Syekh, bukankah Muhammad SAW itu seorang Nabi. Apakah Syekh mengaku sebagai Nabi? Sedangkan dikatakan bahwa setelah Nabi Muhammad, di dunia ini tidak ada ke-Nabi-an lagi?
__
SYEKH JENAR : Jangan salah menafsirkan kata-kataku. Jika salah, maka kau akan sesat dan timbul fitnah. Tentu saja memfitnah diriku. Begini, bahwa rohku adalah Ruh Ilahi. Karena aku pun memiliki sifat 20. Sedangkan badan wadagku, jasadku ini, adalah jasad Muhammad. Dari segi lahiriah Muhammad adalah manusia. Namun manusia Muhammad berbeda dengan orang kebanyakan. Muhammad memiliki jasad yang kudus, yang suci. Aku dan dia sama-sama merasakan kehidupan, merasakan manfaat panca indera. Dan panca indera itu hanyalah meminjam. Jika sudah diminta kembali oleh Pemiliknya akan berubah menjadi tanah yang busuk, berbau, hancur dan najis. Nabi atau wali, jika sesudah kematian jasadnya menjadi tak bermanfaat. Bahkan berbau, kotor, najis, busuk dan hancur. Warangka jika sudah ditinggalkan kerisnya maka tiada guna.
__
MURID : Jika seseorang sudah mati, berarti selesai sudah kehidupannya?
__
SYEKH JENAR : Siapa bilang begitu? Tidak! Meskipun jasadnya mati, tetapi sebenarnya ia tidaklah mati. Karena itu, kalian semua harus mengerti bahwa dunia ini sesungguhnya bukanlah kehidupan. Buktinya ada mati. Di dunia ini, kehidupan disebut kematian. Coba rasakan! Aku mengajarkan kepada kalian untuk tidak menyintai dunia ini dan tidak terpesona terhadap keindahannya. Carilah kebenaran dan kebahagiaan sejati demi kehidupan mendatang, kehidupan setelah kematian. Kalian akan berarti jika telah menemui kematian dan hidup sesudah itu. Engkau harus memilih hidup yang tak bisa mati. Dan hidup yang tak bisa mati itu hanya kalian rasakan setelah nyawa terlepas dari badan. Kehidupan itu akan dapat dirasakan dengan tanpa gangguan seperti sekarang ini. Ketahuilah, hidup yang sesungguhnya adalah setelah nyawa lenyap dari badan.
__
MURID : Agar dapat meraih kehidupan dalam kemuliaan sejati kelak, dalam kehidupan di dunia ini dibutuhkan kebenaran dan kebahagian sejati. Bagaimanakah cara mendapatkannya Kanjeng Syekh?
__
SYEKH JENAR : Jiwa manusia adalah suara hati nurani. suara hati nurani merupakan ungkapan Ruh Allah yang harus ditaati perintahnya. Maka ikutilah hati nuranimu.
__
MURID : Bagaimana caranya meyakinkan bahwa suatu bisikan adalah suara hati nurani yang sesungguhnya?
__
SYEKH JENAR : Kalian harus cermat, karena hati nurani berbeda dengan akal budi, jiwa itu milik Allah, sedangkan akal milik manusia. Akal bersifat manusiawi, karena itu kadang-kadang akal tak mampu menemukan keajaiban Allah. Kehendak, angan-angan, ingatan, merupakan suatu akal yang tak kebal atas kegilaan. Suatu ketika akal bisa menjadi bingung sehingga membuat seseorang lupa diri. Akal seringkali tidak jujur. Siang malam membuat kepalsuan demi memakmurkan kepentingan pribadi.
__
MURID : Bukankah manusia menjadi lebih mulia jika dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia diberi akal oleh Allah?
__
SYEKH JENAR : Ya, itulah yang membedakan. Tapi jangan lupa bahwa akal seringkali tidak jujur. Sering bersifat dengki, suka memaksa, melanggar aturan, jahat, suka disanjung-sanjung, sombong, yang ahirnya membuat manusia justru tidak berharga samasekali. Lebih hina dari makhluk lainnya.
__
MURID : Jadi kita harus menggunakan akal sesuai dengan jiwa atau kehendak Allah?
__
SYEKH JENAR : Ya, benar. Jika seseorang mampu mengendalikan akalnya dengan ajaran Allah, dengan kebenaran, dan dengan jiwa yang bersih, maka ia bermanfaat. Menjadikan diri lebih mulia.
__
MURID : Apa yang menghalangi seseorang sehingga gagal dalam dalam menempuh Manunggaling Kawula Gusti?
__
SYEKH JENAR : Jangan mementingkan kehidupan duniawi. Sebab kehidupan duniawi yang kalian jalani penuh kotoran. Akal kalian mudah tercemar dengan kotoran sifat dan mudah dikuasai oleh nafsu, sehingga menghalangi kalian untuk bisa menuju pada tahap Manunggaling Kawula Gusti.
__
MURID : Di dunia ini ada yang cantik, tampan dan gagah. Bagaimana kedudukan orang-orang tersebut jika kelak telah terlepas rohnya?
__
SYEKH JENAR : Kalian jangan mencintai dan mengagumi bentuk yang cantik, tampan atau gagah. Sebab sebenarnya badan wadag (jasad) laksana sangkar yang mengurung jiwa. Badan wadag merupakan beban yang memberatkan dan menyakitkan roh kalian.
__
MURID : Wahai Syekh, benarkah sesudah kematian ada Surga – Neraka?
__
SYEKH JENAR : Para wali memang mengajarkan demikian. Inilah ajaran yang justru menurutku menyesatkan karena terlalu dangkal. Para wali hanya mengajarkan “serabut” atau kulitnya, tidak sampai pada isinya; tidak sampai pada hakikat yang sebenarnya. Para wali mengajarkan bahwa Surga dan Neraka hanya dijumpai kelak setelah kiamat. Adanya di akhirat. Dan orang-orang awam menelan mentah-mentah keterangan itu. Siksa kubur hanya dijumpai dan dirasakan badan wadag ketika di tanam di kuburan. Para wali memang bertujuan baik, tetapi diputus sampai di situ. Mereka enggan menjelaskan lebih dalam dan lebih sampai pada makna yang hakiki.
__
MURID : Kalau menurut Syekh bagaimana?
__
SYEKH JENAR : Begini, untuk menemui dan merasakan Surga dan Neraka maka seseorang tidak harus menunggu sampai mati atau sampai datangnya kiamat. Di dunia ini saja kita sudah dapat merasakan Surga dan siksa Neraka. Karena sesungguhnya Surga dan Neraka itu berada di dalam jiwa kalian. Berada di dalam jiwa setiap manusia yang bernafas. Jika jiwa manusia telah bersih dari gangguan hawa nafsu dan dapat menyatu dengan Gusti Allah, maka di dunia ini ia akan merasakan suatu kenikmatan Surga. Jika budi kalian, misalnya menolong orang lemah, lalu hati menjadi ikhlas dan puas, maka itulah yang disebut Surga. Sedangkan Neraka, perwujudannya adalah jika hawa nafsu telah menguasai diri seseorang. Kemudian jiwanya meronta dan merasa bersalah. Maka dia tentu tersiksa. Ia tidak bisa tidur, gelisah pikirannya, sedih dan bermacam-macam rasa tak enak. Itulah yang dinamakan Neraka.
__
MURID : Jadi Surga dan Neraka di akhirat tidak berlaku? Maksud kami tidak ada?
__
SYEKH JENAR : Surga dan Neraka di hari kiamat, di akhirat kelak, sudah diterangkan dalam Qur’an. Itu perkara gaib dan erat kaitannya dengan iman. Kalian harus meyakininya.
__
MURID : Untuk apa meyakini? Bukankah jika di dunia berbudi baik dan beriman kepada Allah sudah merasakan Surga. Sedangkan Surga dan Neraka di akhirat hanyalah bersifat menakut-nakuti manusia agar tidak berbuat buruk?
__
SYEKH JENAR : Pendapatmu memang cerdas dan kritis. Namun kalian tidak usah mempertanyakan, apakah kelak di akhirat ada Surga dan Neraka. Itu urusan Gusti Allah. Kalian harus meyakini. Karena meyakini hari akhir merupakan rukun iman. Sekali lagi, untuk mendapatkan Surga pun kalian tak perlu menunggu datangnya hari akhir. Meskipun seseorang sembahyang seribu kali setiap hari, toh akhirnya mati juga. Walaupun badanmu kau tutupi dengan kain surban dan jubah, namun akhirnya menjadi debu juga. Maka jiwalah yang paling penting. Jika keadaan jiwa seperti Tuhan, maka Surga akan didapatkannya. Kenikmatan luar biasa akan dirasakan.
__
MURID : Wahai Syekh, sesungguhnya yang menjadi pikiranku adalah sebelum ada dunia ini, apakah sudah ada dunia lainnya. Atau setelah kiamat, apakah Tuhan membuat dunia baru lagi seperti sekarang?
__
SYEKH JENAR : Sebelum dunia ada, apakah ada dunia lain, itu hanya Allah yang tahu. Tetapi sekarang kita berada di dunia ini menempati ruang dan waktu. Dunia ini asalnya adalah baru. Kemudian mengalami kerusakan dan kelak akhirnya menjadi hancur. Lenyap tak berharga. Setelah kiamat, apakah Tuhan membuat dunia baru untuk keduakalinya? Tidak!
__
MURID : Wahai Syekh, kalau begitu dunia erat kaitannya dengan raga kita, sedangkan jiwa erat kaitannya dengan alam akhirat?
__
SYEKH JENAR : Benar, dunia itu erat kaitannya dengan raga. Raga mempunyai sifat seperti alam semesta, yang semula baru kemudian rusak. Sedangkan jiwa tidak akan mengenal kerusakan karena jiwa merupakan penjelmaan Ruh Allah. Ketahuilah bahwa raga adalah barang pinjaman yang suatu saat akan diminta oleh Pemiliknya. Ketahuilah wahai murid-muridku. Raga ini sesungguhnya sangkar yang membelenggu dan menyulitkan jiwa. Agar jiwa menjadi bebas, maka suatu saat kelak, kalian akan kuajarai bagaimana cara melepas jiwa dari raga. Ilmu melepas jiwa artinya bahwa kematian adalah titik awal kehidupan yang sebenarnya. Jika seseorang raganya mati, maka jiwanya menjadi merdeka, bebas dan tidak terkungkung lagi. Sebab raga berhubungan erat dengan alam semesta. Sedangkan jiwa berhubungan erat dengan Ruh Tuhan. Selamanya jiwa tak akan bisa mati atau rusak.
__
MURID : Apakah yang dimaksud jalan kehidupan, wahai Syekh?
__
SYEKH JENAR : Jalan kehidupan adalah jalan menuju kepada hidup yang sebenar-benarnya, setelah engkau mengalami kematian. Jika seorang bayi lahir, maka bukanlah awal kehidupan, namun merupakan awal “kehidupan palsu” seperti yang kalian rasakan saat ini. Inilah yang sesungguhnya kematian sejati.
__
MURID : Jika demikian badan ini tidak bisa merasakan kehidupan yang sebenar-benarnya?
__
SYEKH JENAR : Ya, tidak bisa. Kehidupan sejati tidak dapat dirasakan oleh raga, karena jika raga mati akan tetapi dapat dirasakan oleh jiwa. Membusuk menjadi tanah.
__
MURID : Bagaimana jika sekarang ini seseorang berbuat dosa. Apakah jiwanya ikut bertanggungjawab. Sedangkan yang melakukan dosanya adalah raga?
__
SYEKH JENAR : Tetap ikut bertanggungjawab, karena jiwa yang menyatu ke dalam raga tidak bisa mencegah hawa nafsunya serta akal yang suka berbuat buruk.
__
MURID : Maaf saya belum paham Syekh.
__
SYEKH JENAR : Ketahuilah, setiap orang yang lahir di dunia ini maka jiwanya menyatu dengan akal. Selain akal dalam diri manusia juga ada hawa nafsu. Ketika seseorang berbuat buruk, berarti raganya didorong dan dipengaruhi oleh hawa nafsu dan akalnya. Akal dan nafsu memang suka berbuat buruk. Apabila jiwa mencegah (melalui hati nurani), maka raga tidak akan berbuat buruk. Akan tetapi jika jiwa membiarkannya, maka raga tetap melakukannya. Karena itu bagaimanapun juga jiwalah yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan baik dan buruk raganya.
__
MURID : Tadi Syekh mengatakan jiwa adalah penjelmaan Ruh Tuhan. Mengapa kadang-kadang jiwa mau mencegah dan kadang membiarkannya?
__
SYEKH JENAR : Perlu kalian semua ingat, bahwa di dalam raga ini terdapat nafsu-nafsu. Jika nafsu kuat menguasai, maka jiwa menjadi terbelenggu. Karena itulah mengapa aku katakan bahwa kehidupan sekarang ini adalah kematian. Sedangkan setelah ajal merupakan awal kehidupan. Sesudah kematian maka seseorang akan mencapai kebebasan jiwanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Ajaran SYEKH SITI JENAR memang agak beda dengan ajaran PARA WALISONGO . SITI JENAR mengajarkan bahwa TUHAN adalah ZAT yang mendasari adanya manusia, hewan, tumbuhan dan segala yang ada. Keberadaan segala di dunia ini tergantung pada adanya ZAT . Tanpa ada ZAT YANG MAHAKUASA , maka mustahil sesuatu yang wujud itu ada.
__
Ajaran ini tidak pernah disampaikan oleh PARA WALISONGO . Mereka menyadari bahwa umatnya masih terlalu awam terhadap ISLAM , sehingga memberi materi yang ringan dan praktis saja.87+
Selasa, 22 Mei 2018
**Semar,Gareng,Petruk,Bagong** .
*ILMU NE SEMAR MESEM*
*Gareng* : "Romo pernah dicaci-maki seseorang?"
*Semar* : "Pernah....!"
*Petruk* : "Pernahkah dimusuhi seseorang, Mo!
*Semar* : "Pernah....!"
*Bagong* : "..apa pernah dibenci seseorang, Mo?"
*Semar* : "Pernah....!"
*Gareng* : "Sampeyan juga pernah dihujat seseorang, Mo..?"
*Semar* : "Pernah....!"
*Petruk* : "Apakah semua itu dilakukan secara terang²an, Mo..?"
*Semar* : "Ada yang dilakukan secara terang²an, ada juga yang hanya dilakukan secara diam² dari belakang.."
*Bagong* : "Lantas apa yang Romo perbuat terhadap orang² itu..?"
*Semar* : "Thole, nggèr anak²ku cah bagus, podo dirungokno yo..! Aku tidak balik mencaci-maki dia, aku pun tidak merasa harus memusuhinya, tidak pula akan membencinya dan aku juga tidak berpikir akan membalas hujatannya.."
*Gareng* (penasaran) : "Kenapa bisa demikian, Mo..?"
Semar (sambil membetulkan duduknya) : *"Itu karena pikiran serta hatiku tidak terfokus pada siapa yang mencaci-maki, siapa yang memusuhi, siapa yang membenci dan siapa yang menghujat.*
*Pikiran dan hatiku hanya terfokus pada siapa yang menggerakkan lidah mereka sehingga mencaci-maki aku, siapa yang menggerakkan jiwanya sehingga memusuhi aku, siapa yang menggerakkan hatinya sehingga membenci aku dan siapa yang menggerakkan pikirannya sehingga membuat mulutnya menghujat aku..."*
*Petruk* : "Dia itu siapa, Mo..?"
Semar : *"Dialah GUSTI ALLAH yg Maha Pencipta. DIA-lah Maha yang berkuasa atas segala sesuatu yang sudah, belum, sedang dan yang akan terjadi.*
*Ya hanya DIA-lah satu²nya yang memberi kemampuan dan kekuatan pada orang² itu sehingga lidahnya bisa mencaci maki, jiwanya bisa memusuhi, pikirannya bisa membenci dan bibirnya bisa menghujat diri ini. Tanpa-NYA tentu mustahil bisa terjadi. Sehingga aku beranggapan, sebenarnya cacian, kebencian, permusuhan dan hujatan itu sengaja dihadirkan GUSTI ALLAH SWT agar jiwaku menjadi kuat melewati rintangan dan hatiku menghebat tatkala menghadapi ujian.*
Jadi, adalah *SALAH BESAR jika aku menyalahkan orang² itu apalagi membalasnya. Oh... Bagiku itu tidak perlu, bahkan aku berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan ini tidak mungkin terjadi secara tiba², semua sudah diatur sedemikian rupa oleh NYA, maka apapun kenyataan yang aku terima kemarin, hari ini atau suatu hari nanti, tidak ada kata sia², bahkan dibalik semua itu, pasti ada hikmah terbaik yang bisa merubah kehidupanku agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku tahu, sesungguhnya GUSTI ALLAH itu MAHA BAIK.*
Anak²ku, kowe kabeh jangan terpengaruh kalau dihina. Jangan Hati Melambung kalau Dipuji.
*Tidak Penting Dianggap Baik, yang Penting terus belajarlah menjadi orang yang Baik dan Bertanggung Jawab atas Ridho e GUSTI ALLAH".*
_Semoga Bermanfaat.....!_
Salam