AKAL FIKIRAN DAN
AKAL BUDI
( Neocortex dan Amigdala.)
Otak kecil-Otak besar.
Otak kiri dan Otak kanan.
Sudah tidak asing bagi kita, diantara sekian banyak ustadz-ustadz yang memiliki niat yang besar untuk memperbaiki umat ini, diantaranya tidak sedikit juga yang mencari peruntungan disana. Dilihat dari kaca mata pelaku bisnis, status ustadz memang cukup layak dijadikan komuditas usaha. Banyaknya permintaan dari mesjid dan musholla hampir-hampir tidak dapat terpenuhi. Tak ayal lagi untuk mencarter seorang ustadz terkenal di masyarakat harus jauh-jauh hari sebelum hari H nya. Hal ini pulalah yang menyebabkan bermunculan badan-badan atau organisasi-organisasi yang mengumpulkan para ustdz dalam sebuah wadah formal. Dengan adanya wadah ini para pengurus musholla atau mesjid tidak direpotkan lagi untuk mencari ustadz-ustadz untuk mengisi wirid mingguan atau bulanannya. Pengurus mesjid tidak perlu susah payah lagi mencari khatib tiap jum’atnya. Panitia romadhon musholla atau mesjid tidak kasak kusuk menghubungi ustadz untuk mengisi santapan rohani romadhon tiap malam di bulan romadhon.
Wadah-wadah seperti ini patut diacungkan jempol ditengah-tengah kehidupan umat islam yang cenderung hedonis ini. Dimana umat islam sudah semakin jauh dari nilai-nilai agama, umat islam tidak punya waktu untuk menggali islam karena disibukkan oleh aktifitas dunia, semuanya sibuk mencari kesenangan dan kenikmatan hidup didunia.
Namun saat ini ada pergesaran nilai diantara ustadz-ustadz, unsur bisnisnya terkadang lebih dominan dari pada unsur agamanya. Penyakit umat pun telah menular ke beberapa ustadz. Pernah seorang ustdz berucap didepan pengajian wirid ibu-ibu bahwa ia tidak akan datang jika di undang ceramah tapi tidak diberikan amplop. Beberapa kali saya mengikuti ceramahnya, ustadz ini cukup terkenal ditengah masyarakat, dan ceramahnya cukup menarik.
Ada lagi ustadz terkenal lainnya, diundang untuk ceramah ba’da ashar, pada pembukaan ceramahnya ia sudah mengatakan bahwa ia saat itu harus mengisi ceramah didua tempat, jika ditotalkan waktu ceramahnya, mulai pembukaan sampai salam tidak sampai 20 menit, ia kemudian minta maaf untuk menyudahi ceramahnya. Dengan rasa kesal seorang utusan dari jemaah menemani ustadz keluar dari mesjid dan memberikan “salam tempel” kepada ustadz tersebut. semakin kesal tatkala melihat muka tidak bersalah ustadz tersebut ketika menerima amplot tersebut.
Dua contoh diatas merupakan potret dari sebagian ustadz saat ini. Kita tidak bisa lantas menyalahkan para ustadz ketika ia mulai berprinsip ekonomi. Juga tidak bisa menyalahkan wadah-wadah penyalur ustadz. Menurut salah satu ustadz yang tergabung dalam salah satu wadah penyalur ustadz, saat ini tidak bisa terlalu ketat menyeleksi ustadz untuk bergabung, karena peminatnya pun sedikit, sementara permintaan kebutuhan ustadz di masyarakat cukup banyak.
Hal ini memang cukup terasa ditengah masyarakat, kalau diperhatikan tiap jum’at, sekitar 1 dari 5 ustadz saja yang memiliki kompetensi sebagai ustadz, baik dilihat dari segi kedalaman materi atau sifat dan sikapnya. Bahkan beberapa kali ditemui ustadz yang tidak mencukupi rukun khutbahnya ketika menjadi khatib yang sepertinya karena kedangkalan ilmunya.
Dari beberapa hal yang telah dipaparkan diatas, ada yang lebih menyedihkan lagi yang terjadi dikalangan para ustadz. Yakni adanya perasaan bersaing atau disaingi oleh ustadz dan para pendakwah agama yang murni ingin menegakkan islam. Para ustadz atau pendakwah agama ini tidak meminta upah dari seruannya bahkan menolaknya. Bahkan lagi sampai-sampai kalau perlu hartanya juga ikut berkurang dalam rangka menyampaikan seruan agama. Seseorang telah meyampaikan bahwa ia pernah mendengar percakapan tersebut dari ustadz-ustadz di salah satu sekretariat wadah penyalur ustadz. Ustadz-ustdz ini merasa kehadiran para ustadz tanpa bayaran ini sebagai perusak harga pasar dan menjadi saingan berat di pasaran jika semakin banyaknya para ustadz gratisan ini. Ironis.. sungguh ironis.
" ULAMA PEWARIS NABI." Masjid tersebar disetiap gang2 dan tepian jalan. Sosialisasi seputar syareat Islam amat memekakan sebagaimana lantunan adzan berkumandang. Provaganda akhlak ajaran Islam laksana jamur dimusim hujan. Majlis2 taklim ramai disetiap penjuru kehidupan dan siaran televisi swasta yg ditayangkan saban jam. Aku terharu akan kehidupan yg Islami dan aku terpukau dgn kebenaran nilai2 sunnah yg diajarkan tiap2 pengajar yg mengajarkan akhlak dan keimanan maupun ke Islaman mrk hingga aku tdk tahu klu aku adalah warga negara Indonesia yg hidup dan tinggal di Indonesia. Aku terpana dan terpesona hingga menduga klu negaraku sudah jadi mirip Arab dgn segala sunnah rosul dan ke Islaman mrk Sorban dan Janggut menjadi tren sedangkan gamis dan jilbab aerta segala BUSANA MUSLIM mampu membuat pemakai BUSANA MUSYRIK jadi minder akibat kalah pamor kepopularitasan trend modis BUSANA MUSLIM. Ternyata aku benar sudah sempurna kemampuan perdukunannya sehingga tulisanku ditahun 1995 yg berjudul " TRENDY JILBAB 2005." Kini menjadi nyata adanya begini bunyinya." KAIN JILBAB KULIT BAWANG PUTIH TULANG DIATAS PINGGANG. NURANI MENERAWANG. IMAN BERNASIB MALANG. ZINDIQ JADI PEMENANG. PANDANGAN BERKUNANG KUNANG. NAFAS NIFAS LEPASKAN IKHLAS. AMPAS KIBAS BALASAN WELAS SETAN ALAS. BAGI BERKARAT HIDUP LAKNAK. HATI KEPARAT HIDUP TERHORMAT. PENYAKIT GILA LAGI KUMAT. BUDI PEKERTI KALIMAT SAKTI. BUDI MATI KIAMAT PASTI." 1995-2005-2015 SIKLUS 10 TAHUNAN.
" ULAMA PEWARIS NABI." Alloh mengutus Rosul Muhammad utk memperbaiki pola fikir umat (Akhlak) agar umatnyanya memiliki kemampuan berfikir yg baik dan benar yaitu berfikiran cerdas dan sehat hal tsb dimaksud agar supaya srpeninggal Rosul atau umat Muhammad dapat menjalani kehidupan yg baik dan benar sbgmn apa yg telah diterapkan Rosululloh dalam Sunnah yg diwariskannya DAN WARISAN TSB SUDAH DIKLAIM PARA ULAMA SBGMN KETERANGAN HADITS TSB. BUKANKAH DIREVOBLIK INI KITA TIDAK KEKURANGAN STOK ULAMA DAN TIAP BULAN TELEVISI SWASTA MEMPRODUKSI ULAMA UTK MENGAJARKAN UMAT ISLAM KEJALAN ISLAMI YG BENAR DAN SESUAI SUNNAH BAHKAN IMPORT ULAMA DARI ARABPUN DILAKUKAN AGAR BENAR2 TAMPAK KEISLAMAN AJARAN ISLAMNYA DGN NILAI2 SEISLAMI MUNGKIN MULAI DARI CENGKOK GRAMER BAHASA ARABNYA MAUPUN JENGGOT SAN SORBAN BUDAYA ARAB YG KONONNYA ITU MERUPAKAN STYLE KANG MAS NABI DALAM BERPENAMPILAN DISETIAP KESEMPATAN NABI BERCERITA SEPUTAR PEMBAHASAN CERITA TENTANG AJARAN ALLOH KRN MENURUT KETERANGAN PARA PAKAR ISLAM ROSULULLOH DIUTUS UTK MEMPERBAIKAN AKHLAQ UMAT DGN CARA BERCERITA ATAU MENCERITAKAN AJARAN KITABULLOH DGN MAKSUD AGAR UMAT YG MENDENGAR CERITA TSB HAFAL DAN INGAT AKAN ISI CERITA DARI ALLOH DAN ROSUL TSB LALU SETELAH HAFAL MAKA MUNCULAH KESADARAN MORAL UTK DITULARKAN KE UMAT