." Agar tidak menimbulkan salah pengertian sbb dinegeri ini masyarakatnya kebanyakan gemar mengkritisi meski kondisi pemikirannya sedang krisis ada baiknya dijelaskan maksud dari judul persamaan dgn beberapa contoh kalimat. Saya sudah SAMPAI disana pukul 12 siang. Saya sudah DATANG disana pukul 12 siang. Saya sudah TIBA disana pukul 12 siang. Saya sudah ADA disana atau saya sudah HADIR (Bhs Arab) disana pukul 12 siang. Persamaan istilah tsb dapat diselami para perenang yg terbiasa mengarungi lautan atau samudera yg dalam agar dia mengenal segala sesuatunya dikedalaman tsb. Berkemungkinan ini tampak seperti ungkapan kegilaan karena tampak tak tentu arah cakupan bahasannya para sastrawan menolak status ini sbg status yg membahas seputar sinonim kata dan para psykiater akan menganggap status ini adalah status orang yg sedang alami gangguan jiwa karena tak jelas topik pembicaraan. Hanya orang2 yg waraslah yg mengetahui kalau dia sedang tidak dalam masalah gangguan jiwa.
" Sampai Hati. Aku terpesona dgn istilah tsb, Sampai Hati bisa mengartikan suatu sikap dan perbuatan atau perkataan yg diangga Kejam atau Kekejaman seseorang terhadap orang lain dgn kata lain TEGA.? Betapa tingginya dan betapa kuatnya serta betapa hebatnya bahasa Indonesia sehingga kalimat tsb dapat berarti suatu hal yg bersifat buruk (Konotasi) padahal kata SAMPAI dan HATI tsb tak berhubungan dgn suatu perkataan dan sikap maupun perbuatan yg buruk namun mengapa bisa disimpulkan (Persesikan/Asumsikan) menjadi suatu hal yg buruk. Demikian pula dgn istilah kata TEGA ke dengan kata TEGAS hanya karena penambahan huruf S saja kedua kata tsb menampakan perbedaan DNA sekalipun mereka berdua adalah saudara seibu dan sebapak yg terlahir dari rahim bahasa yg sama yaitu RAHIM IBU PERTIWI sedangkan dia putranya yg bernama DALBO.