Minggu, 22 Maret 2015

Ustadz2 Perusak Harga Pasar2**



Sudah tidak asing bagi kita, diantara sekian banyak ustadz-ustadz yang memiliki niat yang besar untuk memperbaiki umat ini, diantaranya tidak sedikit juga yang mencari peruntungan disana. Dilihat dari kaca mata pelaku bisnis, status ustadz memang cukup layak dijadikan komuditas usaha. Banyaknya permintaan dari mesjid dan musholla hampir-hampir tidak dapat terpenuhi. Tak ayal lagi untuk mencarter seorang ustadz terkenal di masyarakat harus jauh-jauh hari sebelum hari H nya. Hal ini pulalah yang menyebabkan bermunculan badan-badan atau organisasi-organisasi yang mengumpulkan para ustdz dalam sebuah wadah formal. Dengan adanya wadah ini para pengurus musholla atau mesjid tidak direpotkan lagi untuk mencari ustadz-ustadz untuk mengisi wirid mingguan atau bulanannya. Pengurus mesjid tidak perlu susah payah lagi mencari khatib tiap jum’atnya. Panitia romadhon musholla atau mesjid tidak kasak kusuk menghubungi ustadz untuk mengisi santapan rohani romadhon tiap malam di bulan romadhon.
Wadah-wadah seperti ini patut diacungkan jempol ditengah-tengah kehidupan umat islam yang cenderung hedonis ini. Dimana umat islam sudah semakin jauh dari nilai-nilai agama, umat islam tidak punya waktu untuk menggali islam karena disibukkan oleh aktifitas dunia, semuanya sibuk mencari kesenangan dan kenikmatan hidup didunia.
Namun saat ini ada pergesaran nilai diantara ustadz-ustadz, unsur bisnisnya terkadang lebih dominan dari pada unsur agamanya. Penyakit umat pun telah menular ke beberapa ustadz. Pernah seorang ustdz berucap didepan pengajian wirid ibu-ibu bahwa ia tidak akan datang jika di undang ceramah tapi tidak diberikan amplop. Beberapa kali saya mengikuti ceramahnya, ustadz ini cukup terkenal ditengah masyarakat, dan ceramahnya cukup menarik.
Ada lagi ustadz terkenal lainnya, diundang untuk ceramah ba’da ashar, pada pembukaan ceramahnya ia sudah mengatakan bahwa ia saat itu harus mengisi ceramah didua tempat, jika ditotalkan waktu ceramahnya, mulai pembukaan sampai salam tidak sampai 20 menit, ia kemudian minta maaf untuk menyudahi ceramahnya. Dengan rasa kesal seorang utusan dari jemaah menemani ustadz keluar dari mesjid dan memberikan “salam tempel” kepada ustadz tersebut. semakin kesal tatkala melihat muka tidak bersalah ustadz tersebut ketika menerima amplot tersebut.
Dua contoh diatas merupakan potret dari sebagian ustadz saat ini. Kita tidak bisa lantas menyalahkan para ustadz ketika ia mulai berprinsip ekonomi. Juga tidak bisa menyalahkan wadah-wadah penyalur ustadz. Menurut salah satu ustadz yang tergabung dalam salah satu wadah penyalur ustadz, saat ini tidak bisa terlalu ketat menyeleksi ustadz untuk bergabung, karena peminatnya pun sedikit, sementara permintaan kebutuhan ustadz di masyarakat cukup banyak.
Hal ini memang cukup terasa ditengah masyarakat, kalau diperhatikan tiap jum’at, sekitar 1 dari 5 ustadz saja yang memiliki kompetensi sebagai ustadz, baik dilihat dari segi kedalaman materi atau sifat dan sikapnya. Bahkan beberapa kali ditemui ustadz yang tidak mencukupi rukun khutbahnya ketika menjadi khatib yang sepertinya karena kedangkalan ilmunya.
Dari beberapa hal yang telah dipaparkan diatas, ada yang lebih menyedihkan lagi yang terjadi dikalangan para ustadz. Yakni adanya perasaan bersaing atau disaingi oleh ustadz dan para pendakwah agama yang murni ingin menegakkan islam. Para ustadz atau pendakwah agama ini tidak meminta upah dari seruannya bahkan menolaknya. Bahkan lagi sampai-sampai kalau perlu hartanya juga ikut berkurang dalam rangka menyampaikan seruan agama. Seseorang telah meyampaikan bahwa ia pernah mendengar percakapan tersebut dari ustadz-ustadz di salah satu sekretariat wadah penyalur ustadz. Ustadz-ustdz ini merasa kehadiran para ustadz tanpa bayaran ini sebagai perusak harga pasar dan menjadi saingan berat di pasaran jika semakin banyaknya para ustadz gratisan ini. Ironis.. sungguh ironis.

Senin, 16 Maret 2015

Ustadz2 Perusak Harga Pasar2**

Sudah tidak asing bagi kita, diantara sekian banyak ustadz-ustadz yang memiliki niat yang besar untuk memperbaiki umat ini, diantaranya tidak sedikit juga yang mencari peruntungan disana. Dilihat dari kaca mata pelaku bisnis, status ustadz memang cukup layak dijadikan komuditas usaha. Banyaknya permintaan dari mesjid dan musholla hampir-hampir tidak dapat terpenuhi. Tak ayal lagi untuk mencarter seorang ustadz terkenal di masyarakat harus jauh-jauh hari sebelum hari H nya. Hal ini pulalah yang menyebabkan bermunculan badan-badan atau organisasi-organisasi yang mengumpulkan para ustdz dalam sebuah wadah formal. Dengan adanya wadah ini para pengurus musholla atau mesjid tidak direpotkan lagi untuk mencari ustadz-ustadz untuk mengisi wirid mingguan atau bulanannya. Pengurus mesjid tidak perlu susah payah lagi mencari khatib tiap jum’atnya. Panitia romadhon musholla atau mesjid tidak kasak kusuk menghubungi ustadz untuk mengisi santapan rohani romadhon tiap malam di bulan romadhon.

Wadah-wadah seperti ini patut diacungkan jempol ditengah-tengah kehidupan umat islam yang cenderung hedonis ini. Dimana umat islam sudah semakin jauh dari nilai-nilai agama, umat islam tidak punya waktu untuk menggali islam karena disibukkan oleh aktifitas dunia, semuanya sibuk mencari kesenangan dan kenikmatan hidup didunia.

Namun saat ini ada pergesaran nilai diantara ustadz-ustadz, unsur bisnisnya terkadang lebih dominan dari pada unsur agamanya. Penyakit umat pun telah menular ke beberapa ustadz. Pernah seorang ustdz berucap didepan pengajian wirid ibu-ibu bahwa ia tidak akan datang jika di undang ceramah tapi tidak diberikan amplop. Beberapa kali saya mengikuti ceramahnya, ustadz ini cukup terkenal ditengah masyarakat, dan ceramahnya cukup menarik.

Ada lagi ustadz terkenal lainnya, diundang untuk ceramah ba’da ashar, pada pembukaan ceramahnya ia sudah mengatakan bahwa ia saat itu harus mengisi ceramah didua tempat, jika ditotalkan waktu ceramahnya, mulai pembukaan sampai salam tidak sampai 20 menit, ia kemudian minta maaf untuk menyudahi ceramahnya. Dengan rasa kesal seorang utusan dari jemaah menemani ustadz keluar dari mesjid dan memberikan “salam tempel” kepada ustadz tersebut. semakin kesal tatkala melihat muka tidak bersalah ustadz tersebut ketika menerima amplot tersebut.

Dua contoh diatas merupakan potret dari sebagian ustadz saat ini. Kita tidak bisa lantas menyalahkan para ustadz ketika ia mulai berprinsip ekonomi. Juga tidak bisa menyalahkan wadah-wadah penyalur ustadz. Menurut salah satu ustadz yang tergabung dalam salah satu wadah penyalur ustadz, saat ini tidak bisa terlalu ketat menyeleksi ustadz untuk bergabung, karena peminatnya pun sedikit, sementara permintaan kebutuhan ustadz di masyarakat cukup banyak.
Hal ini memang cukup terasa ditengah masyarakat, kalau diperhatikan tiap jum’at, sekitar 1 dari 5 ustadz saja yang memiliki kompetensi sebagai ustadz, baik dilihat dari segi kedalaman materi atau sifat dan sikapnya. Bahkan beberapa kali ditemui ustadz yang tidak mencukupi rukun khutbahnya ketika menjadi khatib yang sepertinya karena kedangkalan ilmunya.

Dari beberapa hal yang telah dipaparkan diatas, ada yang lebih menyedihkan lagi yang terjadi dikalangan para ustadz. Yakni adanya perasaan bersaing atau disaingi oleh ustadz dan para pendakwah agama yang murni ingin menegakkan islam. Para ustadz atau pendakwah agama ini tidak meminta upah dari seruannya bahkan menolaknya. Bahkan lagi sampai-sampai kalau perlu hartanya juga ikut berkurang dalam rangka menyampaikan seruan agama. Seseorang telah meyampaikan bahwa ia pernah mendengar percakapan tersebut dari ustadz-ustadz di salah satu sekretariat wadah penyalur ustadz. Ustadz-ustdz ini merasa kehadiran para ustadz tanpa bayaran ini sebagai perusak harga pasar dan menjadi saingan berat di pasaran jika semakin banyaknya para ustadz gratisan ini. Ironis.. sungguh ironis.

وَحْيُو **ْ

WAHYU
Istilah wahyu tidak asing lagi bagi umat manusia khususnya umat Islam. Berbagai pengertian telah banyak dikemukakan oleh para pakar agama. Tidak ketinggalan para pakar filsafat juga sering mengusung istilah wahyu sebagai kebenaran mutlak. Pengertian wahyu merupakan sebuah konsep sebagai “pesan” atau “firman Tuhan”Yang pada awalnya masih berupa teks book yang diturunkan kepada para Pembawa Risalah (Rosul) atau para Pembawa berita (Nabi). Pengertian Wahyu yg dr kata dasar hayya yg berarti HIDUP,tentu orang yg telah mendapatkan wahyu hrs hidup,dalam pengertian Pola pikir dan perbuatannya yg berubah dr sblm dia mendapatkan wahyu sm sbelum mendapatkan wahyu.ato istilahnya LOSTA MASTA ...Bikin hidup lebih hidup. Jadi bkn hidup secara fisik.
Pengertian wahyu merupakan isyarat cepat dan tepat dari Tuhan Semesta Alam
Wahyu secara terminologi adalah firman (petunjuk) TuHan yang disampaikan kepada para nabi dan Rosul. Defenisi yang lebih ringkas, namun jelas adalah wahyu merupakan Ruh TuHan yang disemayamkan kepada para Nabi dan Rosul- Nya
Wahyu merupakan Ruh TuHan yang dituangkan dengan cara cepat dan tepat dari TuHan ke dalam Pola pikir Nabi2 dan Rosulnya-Nya pada setiap kebangkitan peradaban, Wahyu yang dimaksud di sini diturunkan awalnya kepada RosulNya,yang kemudian diturunkan tentu awalnya kepada para pengikut Rosul yg kemudian kepada umat manusia.
Berbeda dengan ilham,yang diturunkan selain kepada Nabi dan Rosul. Jadi, perbedaan antara wahyu dengan ilham adalah bahwa ilham itu intuisi yang diyakini jiwa sehingga terdorong untuk mengikuti apa yang diminta, sesuai keinginan diri( hawahu),tanpa perlu mengetahui dari mana datangnya. Hal seperti itu serupa dengan perasaan lapar, haus, sedih dan senang. pengertian wahyu secara etimologis adalah penyampaian firman Tuhan kepada yang meyakini khususnya, tanpa diketahui orang lain (sirron) dan manusia secara umum pada saatnya (jahron) melalui RasulNya. Firman Tuhan itu merupakan seperangkat informasi yang akan diteruskan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam hidup dan kehidupan semua mahluk tanpa kecuali.
Pemberitahuan TuHan Yang Maha Esa kepada hamba2Nya yang terpilih mengenai segala sesuatu yang Dia kehendaki untuk dikemukakannya, baik berupa petunjuk atau ilmu, namun penyampaiannya melalui 2 tahap,secara tersembunyi/tenang (sirron),dan secara terang2an (jahron) Wahyu bersemayam awalnya kepada manusia yg dipilih TuHan.. Wahyu Tuhan juga bisa definisikan sebagai kalam TuHan,baik yang tersurat ataupun yang tersirat,yang diturunkan kepada Pembawa risalahNya.
Wahyu juga merupakan pengetahuan yang didapati oleh anak manusia ( yg dipercaya TuHan ) dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan itu datang dari TuHan, melalui perantara Kitab2 TuHan yg tersurat ataupun firman TuHan yang tersirat. Beda antara wahyu dengan ilham adalah bahwa ilham itu intuisi yang diyakini jiwa sehingga terdorong untuk mengikuti apa yang diminta mnrt hawa nafsunya tanpa mengetahui dari mana datangnya.
Wahyu juga merupakan metodologi turunnya firman TuHan.Firman TuHan adalah merupakan seperangkat informasi yang telah dikemas secara sistematis (dibukukan) disebut dengan kitab suci.(Zabur,taurat,injil dan Qur'an) yang terangkum menjadi RUHUL KUDUS.
System penyampaianya oleh TuHan kepada pengikut rosul khususnya dan manusia kpd umumnya,yang pasti perantara Nya adalah ROSUL atau MESSIAS.
Proses turunnya sangat
cepat dan tepat secara tersembunyi, cara turunnya itulah yang dinamakan wahyu. Wahyu merupakan pesan (firman Tuhan), adalah sebuah cara atau prosedur turunnya pesan TuHan kepada anak manusia pilihanNya tersebut.

Sabtu, 14 Maret 2015

DZIKRULLAH **

Yang menjadi kita tidak ingat atau sadar adalah nafsu dan nafsu banyak di sebabkan karena kebanyakan makan minum tidur dan angan angan......
4 nafsu yang terpenting yang menjadi kekuatan apabila bisa di kuasai dan paling merusak jika tidak di kendalikan....
- nafsu supiyah adalah nafsu yang pusatnya di kelamin cenderung pada syahwat atau sex apabila ini bisa di kuasai maka dalam ibadah atau kehidupan akan merasakan nikmat walau orang melihatnya sengsara.....
- nafsu aluwamah adalah nafsu yang berada di hati cenderung pada sifat tamak serakah dan malas apabila ini dapat di kuasai maka akan menjadi dasar kekuatan semangat pantang menyerah dan ikhlas pada apapun yang di hadapinya.....
- nafsu amarah adalah nafsu yang berada pada darah yang cenderung pada sifat marah dan menang sendiri dan benarnya sendiri apabila ini bisa di kuasai maka akan menjadi kekuatan yang menjadikan kita tidak putus asa dan selalu mencintai walau kita tidak tahu yang di cintai......
- nafsu muthmainah adalah nafsu yang berada di sumsum yang cenderung pada merasa baik sendiri dan hebat sendiri dan apabila dapat kita kuasai maka akan menjadi kekuatan untuk selalu intropeksi diri dan tahu diri......
Cara menguasainya adalah pakai dzikir dan dzikir bukan hanya di lafadzkan dan di antaranya dzikir pakai perbuatan adalah......
- dzikir atau ingat terhadap perintah allah manfaatnya untuk kita supaya kita selalu taat......
- dzikir atau ingat terhadap larangan allah manfaatnya untuk kita supaya kita selalu menjauhi......
- dzikir atau ingat terhadap nikmat allah manfaatnya untuk kita supaya kita selalu bersyukur......
- dzikir atau ingat terhadap cobaan allah manfaatnya untuk kita agar selalu sabar....
- dzikir atau ingat terhadap rahmat allah manfaatnya untuk kita agar selalu berharap pada allah.....
- dzikir atau ingat terhadap taqdir allah manfaatnya untuk kita agar selalu ingin di ridhoi......
- dzikir atau ingat terhadap kematian yang allah berikan manfaatnya untuk kita agar selalu berhati hati dalam hidup.....
- dzikir atau ingat terhadap kemiskinan yang allah berikan manfaatnya untuk kita agar selalu memafaatkan rizki yang benar......
Dan masih banyak yang lain mungkin ada yang mau menambahi silahkan....

Jumat, 13 Maret 2015

ULAMA PEWARIS NABI

" ULAMA PEWARIS NABI." Masjid tersebar disetiap gang2 dan tepian jalan. Sosialisasi seputar syareat Islam amat memekakan sebagaimana lantunan adzan berkumandang. Provaganda akhlak  ajaran Islam laksana jamur dimusim hujan. Majlis2 taklim ramai disetiap penjuru kehidupan dan siaran televisi swasta yg ditayangkan saban jam. Aku terharu akan kehidupan yg Islami dan aku terpukau dgn kebenaran nilai2 sunnah yg diajarkan tiap2 pengajar yg mengajarkan akhlak dan keimanan maupun ke Islaman mrk hingga aku tdk tahu klu aku adalah warga negara Indonesia yg hidup dan tinggal di Indonesia. Aku terpana dan terpesona hingga menduga klu negaraku sudah jadi mirip Arab dgn segala sunnah rosul dan ke Islaman mrk Sorban dan Janggut menjadi tren sedangkan gamis dan jilbab aerta segala BUSANA MUSLIM mampu membuat pemakai BUSANA MUSYRIK jadi minder akibat kalah pamor kepopularitasan trend modis BUSANA MUSLIM. Ternyata aku benar sudah sempurna kemampuan perdukunannya sehingga tulisanku ditahun 1995 yg berjudul " TRENDY JILBAB 2005." Kini menjadi nyata adanya begini bunyinya." KAIN JILBAB KULIT BAWANG PUTIH TULANG DIATAS PINGGANG. NURANI MENERAWANG. IMAN BERNASIB MALANG. ZINDIQ JADI PEMENANG. PANDANGAN BERKUNANG KUNANG. NAFAS NIFAS LEPASKAN IKHLAS. AMPAS KIBAS BALASAN WELAS SETAN ALAS. BAGI BERKARAT HIDUP LAKNAK. HATI KEPARAT HIDUP TERHORMAT. PENYAKIT GILA LAGI KUMAT. BUDI PEKERTI KALIMAT SAKTI. BUDI MATI KIAMAT PASTI." 1995-2005-2015 SIKLUS 10 TAHUNAN.
" ULAMA PEWARIS NABI." Alloh mengutus Rosul Muhammad utk memperbaiki pola fikir umat (Akhlak) agar umatnyanya memiliki kemampuan berfikir yg baik dan benar yaitu berfikiran cerdas dan sehat hal tsb dimaksud agar supaya srpeninggal Rosul atau umat Muhammad dapat menjalani kehidupan yg baik dan benar sbgmn apa yg telah diterapkan Rosululloh dalam Sunnah yg diwariskannya DAN WARISAN TSB SUDAH DIKLAIM PARA ULAMA SBGMN KETERANGAN HADITS TSB. BUKANKAH DIREVOBLIK INI KITA TIDAK KEKURANGAN STOK ULAMA DAN TIAP BULAN TELEVISI SWASTA MEMPRODUKSI ULAMA UTK MENGAJARKAN UMAT ISLAM KEJALAN ISLAMI YG BENAR DAN SESUAI SUNNAH BAHKAN IMPORT ULAMA DARI ARABPUN DILAKUKAN AGAR BENAR2 TAMPAK KEISLAMAN AJARAN ISLAMNYA DGN NILAI2 SEISLAMI MUNGKIN MULAI DARI CENGKOK GRAMER BAHASA ARABNYA MAUPUN JENGGOT SAN SORBAN BUDAYA ARAB YG KONONNYA ITU MERUPAKAN STYLE KANG MAS NABI DALAM BERPENAMPILAN DISETIAP KESEMPATAN NABI BERCERITA SEPUTAR PEMBAHASAN CERITA TENTANG AJARAN ALLOH KRN MENURUT KETERANGAN PARA PAKAR ISLAM ROSULULLOH DIUTUS UTK MEMPERBAIKAN AKHLAQ UMAT DGN CARA BERCERITA ATAU MENCERITAKAN AJARAN KITABULLOH DGN MAKSUD AGAR UMAT YG MENDENGAR CERITA TSB HAFAL DAN INGAT AKAN ISI CERITA DARI ALLOH DAN ROSUL TSB LALU SETELAH HAFAL MAKA MUNCULAH KESADARAN MORAL UTK DITULARKAN KE UMAT

Selasa, 10 Maret 2015

أسماءالحسنى

الله
١ الرحمن  ١٠المتكبر  ١٩العليم   ٢٨الحكم  ٣٧الكبير ٤٦ الحكيم ٥٥ الوليّ ٦٤ الوجد ٧٣ الاول ٨٢ العفوّ ٩١ الضرّ 
٢ الرحيم ١١ الخالق  ٢٠ القابض ٢٩ العدل  ٣٨ الحفيظ ٤٧ الودود ٥٦ الحميد ٦٥ المجد ٧٤ الاخر ٨٣ الرؤوف ٩٢ النافع
٣ الملك   ١٢ البارئ  ٢١ الباسط ٣٠ الطيف ٣٩ المقيت ٤٨ المجد ٥٧ المحصِ ٦٦ الواحد ٧٥ الظاهر ٨٤ مالك الملك ٩٣ النور
٤ القدوس١٣ المصور ٢٢ الحافض  ٣١ الخبير ٤٠ الحسيب ٤٩ الباعث ٥٨ المبدئ ٦٧ الاحد ٧٦ البطن ٨٥ ذالجلال والإكرام ٩٤ الهدي
٥ السلام ١٤ الغفار   ٢٣ الرافع  ٣٢  الحليم ٤١ الجليل ٥٠ الشهيد ٥٩ المعيد ٦٨ الصمد ٧٧ الوليّ ٨٦ المقسط ٩٥ البديع
٦ المؤمن ١٥ القهار   ٢٤ المعز   ٣٣  العظيم ٤٢ الكريم ٥١ الحقّ ٦٠ المحي ٦٩ القادر ٧٨ المتعالى ٨٧ الجامع ٩٦ الباقع
٧ المهيمن ١٦ الوهّاب ٢٥ المذل  ٣٤ الغفور ٤٣ الرقيب ٥٢ الوكيل ٦١ المميت ٧٠ المقتدر ٧٩ البرّ ٨٨ الغني ٩٧ الوارث
ّ
٨ العزيز  ١٧ الرزّق  ٢٦  السميع  ٣٥ الشكور ٤٤ المجيب ٥٣ القويّ ٦٢ الحيّّ ٧١ المقدّم ٨٠ التوّاب ٨٩ المغنى ٩٨ الرّشيدُ
٩ الجبار  ١٨ الفتّاح ٢٧ البصير  ٣١ العلي  ٤٥ الواسع ٥٤ المتين ٦٣ القيّوم ٧٢ المؤخّر ٨١ المنتقم ٩٠ المانع ٩٩ الصبور

Jumat, 06 Maret 2015

اَلْحَقُّ الْعَزِيْزُ

HAK AZASI MANUSIA." Hak Azasi berasal dari BAHASA ARAB dari kata ALHAQQ = Yg maha pasti benar. AL-AZIIZU= Yg maha mulya. (ASMA'UL HUSNA) AZAS berarti Dasar atau prinsif atau pondasi yg menjadi pijakan suatu pilihan adapun pengertian dari AZASI adalah segala hal yg mendasar sesuai dgn kemulyaan dan memulyakan. JANGAN BICARA SOAL PERLINDUNGAN HAK AZASI MANUSIA BILA TIDAK MENGERTI ART DAN MAKNA YG SEBENARNYA.!!!...HAK AZASI MANUSIA ITU BERARTI SESUATU KEBENARAN YG PASTI SESUAI DGN PRINSIF DASAR KEMULYAAN DAN MEMULYAKAN HAK HIDUP HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA MAKA DARI ITU HAK AZASI MANUSIA DIBATASI HAK ORANG LAIN AGAR TIDAK KACAU. KEMULYAAN MACAM APA YG DILAKUKAN SEORANG PENGEDAR NARKOBA YAKNI DEMI UTK MEMPERKAYA DIRI MEREKA MERUSAK DAN MENGHANCURKAN KEHUDUPAN BAHKAN MEMBUNUH ORANG LAIN DGN PERBUATANNYA TSB. KEBENARAN (HAK/ALHAQQ) MACAM APA MANUSIA MACAM ITU YG DIANGGAP PANTAS HIDUP BERDAMPINGAN DGN MANUSIA YG SALING MEMULYAKAN (AZASI/AZIIZU). PANCASILA DALAM SILA KEDUA TELAH MENEGASKAN YAKNI " KE-MANUSIAAN YG ADIL (ADIL bhs Arab yaitu." AL-ADLU " artinya SESUAI. Dan BERADAB.
Padahal maknanya jelas mengatakan bahwasanya KEMANUSIAAN YG SESUAI (Adil)
DAN BERADAB yakni kemanusia atau HAK AZASI MANUSIA HARUSLAH SESUAI DGN PERADABAN SUATU BANGSA ( BERADAB = BERPERADABAN Artinya BERBUDAYA) Agar orang2 sesat tidak membelokan arti kata BUDAYA dan krn kebodohan serta kedunguannya masyarakat jadi ikut tersesat maka ada baiknya pengertian BERADAB-ADAB-PERADABAN produk AD-DIIN tsb dijelaskan. ADAB-PERADABAN-ADDIIN , Hasilkan KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN ITU ARTINYA SESUATU YG DIHASILKAN OLEH KEMAMPUAN CERDAS MANUSIA YG MEMILIKI KECERDASAN AKAL BUDI PEKERTI DAN AKAL FIKIR ( BUDAYAWAN ) DAN ITULAH ORANG YG BERADAB YG MEMILIKI BUDIDAYA/BUDAYA.) BUDI PEKERTI MERUPAKAN KEMAMPUAN MANUSIA UTK MENJALANI HIDUP YG BAIK DAN BENAR YG JADI PENYEBAB DIA DICINTAI DAN MEMILIKI KHARISMA SEDANGKAN DAYA FIKIR MENJADIKAN MANUSIA BERILMU YG DGN ILMUNYA MANUSIA TSB DAPAT MENJALANI DAN MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA DGN MUDAH DAN CERDAS DALAM HAL PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PENUNJANG KEBUTUHAN HIDUP DGN PENGERTIAN LAIN DIKENAL DGN ISTILAH " KEARIFAN LOKAL." ITULAH ARTI BUDAYA YG DIWUJUDKAN PARA BUDAYAWAN/BEGAWAN/ROSUL/RESI. BUDI-DAYA = BUDI PEKERTI & DAYA FIKIR BUKAN NGAWUR ATAU PERUSAK DAN MERUSAK ATAU BARBAR PRIMITIF YG BIADAB KRN TIDAK BERADAB.

Selasa, 03 Maret 2015

ASMA'UL HUSNA

1 Ar Rahman = الرحمن = Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim الرحيم = Yang Maha Penya= Yang
3 Al Malik الملك = Yang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus القدوس = Yang Maha Suci
5 As Salaam السلام = Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min المؤمن = Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin المهيمن = Yang Maha Pemelihara
8 Al `Aziiz العزيز = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9 Al Jabbar الجبار = Yang Maha Perkasa
10 Al Mutakabbir المتكبر = Yang Maha Megah, = Yang Memiliki Kebesaran
11 Al Khaliq الخالق = = Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` البارئ = Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir المصور = Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar الغفار = Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar القهار = Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab الوهاب = Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq الرزاق = Yang Maha Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah الفتاح = Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim العليم = Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh القابض = Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21 Al Baasith الباسط = Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh الخافض = Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi` الرافع = Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz المعز = Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil المذل = Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii` السميع = Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir البصير = Yang Maha Melihat
28 Al Hakam الحكم = Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl العدل = Yang Maha Adil
30 Al Lathiif اللطيف = Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir الخبير = Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim الحليم = Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim العظيم = Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur الغفور = Yang Maha Pengampun
35 As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy العلى = Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir الكبير = Yang Maha Besar
38 Al Hafizh الحفيظ = Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit المقيت = Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib الحسيب = Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil الجليل = Yang Maha Mulia
42 Al Kariim الكريم = Yang Maha Mulia
43 Ar Raqiib الرقيب = Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib المجيب = Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` الواسع = Yang Maha Luas
46 Al Hakiim الحكيم = Yang Maha Maka Bijaksana
47 Al Waduud الودود = Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid المجيد = Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its الباعث = Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid الشهيد = Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq الحق = Yang Maha Benar
52 Al Wakiil الوكيل = Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu القوى = Yang Maha Kuat
54 Al Matiin المتين = Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy الولى = Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid الحميد = Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii المحصى = Yang Maha Mengkalkulasi
58 Al Mubdi` المبدئ = Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid المعيد = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii المحيى = Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu المميت = Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu الحي = Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum القيوم = Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid الواجد = Yang Maha Penemu
65 Al Maajid الماجد = Yang Maha Mulia
66 Al Wahiid الواحد = Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad الاحد = Yang Maha Esa
68 As Shamad الصمد = Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir القادر = Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir المقتدر = Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim المقدم = Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir المؤخر = Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal الأول = Yang Maha Awal
74 Al Aakhir الأخر = Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir الظاهر = Yang Maha Nyata
76 Al Baathin الباطن = Yang Maha Ghaib
77 Al Waali الوالي = Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii المتعالي = Yang Maha Tinggi
79 Al Barri البر = Yang Maha Penderma
80 At Tawwaab التواب = Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim المنتقم = Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww العفو = Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf الرؤوف = Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk مالك الملك = Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)

85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith المقسط = Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` الجامع = Yang Maha

Kamis, 26 Februari 2015

CERITA/dongeng ISRA' MIKRAJ**

kisah Isra' Mi'raj, yang diawali dengan QS 17/1 : (Al Isra') "Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui"
Bukan hanya guru agama, hampir semua ahli kitab, baik ustad kampung, kiyai, maupun yang sudah puluhan kali berhaji, menerangkan hikmah dari peristiwa Isra’ Miraj adalah turunnya perintah sholat 5 waktu. Hal tersebut berdasarkan pada sebuah hadits muslim yang isinya cukup panjang, demikian detailnya :
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku didatangi Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya pada pintu mesjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke mesjid dan mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya: Siapakah engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawab Jibril: Ya, ia telah diutus. Lalu dibukakan bagi kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapakah engkau? Jawab Jibril: Jibril. Ditanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Pintu pun dibuka untuk kami. Aku bertemu dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawabnya. Ditanyakan: Dia telah diutus? Dia telah diutus, jawab Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Ternyata ia telah dikaruniai sebagian keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keempat. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kami pun dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah Taala berfirman Kami mengangkatnya pada tempat (martabat) yang tinggi. Aku dibawa naik ke langit kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Dijawab: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana ada Nabi Musa as. Dia menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanyakan: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Ternyata di sana aku bertemu Nabi Ibrahim as. sedang menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorang pun di antara makhluk
sehingga tak seorang pun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi Musa as., ia bertanya: Apa yang telah difardukan Tuhanmu kepada umatmu? Aku menjawab: Salat lima puluh kali. Dia berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Aku pernah mencobanya pada Bani Israel. Aku pun kembali kepada Tuhanku dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Lalu Allah mengurangi lima salat dariku. Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: Allah telah mengurangi lima waktu salat dariku. Dia berkata: Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah berfirman: Hai Muhammad. Sesungguhnya kefarduannya adalah lima waktu salat sehari semalam. Setiap salat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Dan barang siapa yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barang siapa yang berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak sesuatu pun dicatat. Kalau ia jadi mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as., lalu aku beritahukan padanya. Dia masih saja berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku menyahut: Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya. (Shahih Muslim No.234)
Kalau kita telaah, isi dari hadis ini bertentangan dengan Al Quran dan bahkan dengan hadis shahih yang lain.
Hal yang Sedikit menggelitik dari cerita ini, adalah : *) Kok para malaikat penjaga pintu langit, gak ada yang kenal sama malaikat Jibril ya,, *) Buraq yang katanya kecepatannya melebihi kecepatan cahaya, digambarkan seperti hewan tunggangan, diikat di pintu mesjid,, (maklum di mesjid sendal aja bisa ilang apalagi buraq) *) Muhammad shalat 2 rakaat sebelum ke langit, padahal perintah shalat belum datang (menurut hadis tersebut). Ada yang bilang sholatnya ini berjama'ah, Muhammad sebagai imam dan yang jadi makmum adalah arwah para nabi, Adam, Isa, Yahya, Yusuf, Idris, Musa, Harun, Ibrahim. Padahal itu para nabi sudah pernah sholat jama'ah bareng di bawah, kok di langit para nabi masih bertanya siapa namanya? Apa dia diutus? (maklum arwah, sudah pikun, umur Adam aja kisaran 7.000 tahunan pada jaman Muhammad) *) Sekelas nabi ujiannya milih mana Susu apa Arak? Ini kalau Cu Pek Tong, pasti milih Arak? Wkwkwk yang ustad kampung aja pilih susu, apa lagi nabi. (seandainya Muhammad pilih Arak, bisa jadi apa umatnya ya?)
Makin bertanya, Apa benar sih Isra' Mi'raj untuk menjemput perintah Sholat?
Pada kisah diatas, dikatakan awalnya Tuhan mewajibkan umatnya sholat 50 kali dalam sehari semalam (24 Jam).
Setelah menerimanya, Muhammad turun, dan berjumpa dengan Musa, Musa menyarankan kalau umat Muhammad tidak akan mampu, sehingga Muhammad disuruh menghadap lagi ke Tuhan dan meminta keringanan, dan dikorting 10% oleh Tuhan, turun 5 jadi 45. Kemudian Muhammad turun lagi dan bertemu Musa lagi, Musa bilang bahwa umat Muhammad masih belum sanggup, sehingga Musa menyuruh Muhammad naik lagi menghadap Tuhan untuk menawar lagi perintah Tuhan, oleh Tuhan diberi lagi diskon 10% jadi 40. Bolak-balik Muhammad naik turun ke Allah dan ke Musa sampai 9 (sembilan) kali hingga akhirnya menjadi 5 kali sholat.
Bukankah jika kita melihat Qs 33/38 : "TIDAK ADA SUATU KEBERATANPUN ATAS NABI tentang APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH BAGINYA. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya (Ketetapan) pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. DAN ADALAH KETETAPAN ALLAH ITU SUATU KETETAPAN YANG PASTI BERLAKU.
Ayat diatas jelas bahwa prinsip seorang nabi ketika Tuhan sudah menetapkan sesuatu,
Tuhan sudah menetapkan sesuatu, tidak akan ada pilihan lain kecuali "sami'na wa atho'na" dengar dan patuhi.
Demikian juga orang2 beriman, sebagaimana disebutkan pada QS 33/36 : "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain). Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata".
Lantas bagaimana kita bisa bangga dan dan meyakini kisah Muhammad menawar perintah Tuhan bolak-balik hingga 9 kali. (coba anda praktekkan kepada Boss di perusahaan saudara, cobalah tawar perintah Boss saudara hingga 9 kali, kemudian apa yang akan saudara dapat?)
Dalam kisah itu yang terlihat pandai adalah Nabi Musa, yang bisa mengetahui kadar kemampuan umat, dari pada Tuhan sendiri.
Coba anda nalar, mungkinkah Tuhan yang Maha Tahu, tidak mengetahui kadar kemampuan umatNya?
Seandainya Tuhan memberikan kewajiban sholat 50 kali dalam satu hari (24 jam), itu bisa berarti setiap kurang dari setengah jam (28,8 menit) kita harus sholat.
Apakah mungkin demikian? Apa manusia hidupnya hanya disuruh Sembahyang saja oleh Tuhan? Kapan cari nafkahnya? Belum lagi perintah Tuhan bahwa manusia harus memakmurkan bumi? Bagaimana caranya jika waktunya hanya untuk ritual saja?
Coba anda pikir, anda kerja sehari 8 jam, bagaimana anda harus ijin ke juragan setiap setengah jam sekali untuk ritual? Bagaimana akan terbengkalainya pekerjaan anda? Anda perjalanan dari rumah keperusahaan saja bisa 1 jam lamanya, anda harus tetap sholat 2 waktu dalam waktu tersebut? Belum dengan pekerjaan rumah, cuci baju, masak, cuci piring, bersih rumah, anda harus tinggalkan dulu untuk ritual?
Bagaimana dengan kuli proyek, dengan penggarap sawah, baru nyangkul 2 meter uda harus bersih2 badan untuk ritual sembahyang setiap setengah jam sekali? Lama bersihkan badan dari lumpur saja bisa seperempat jam.
Tidur malam anda yang katanya istirahat ideal 8 jam, akan terganggu, karna anda harus bangun setiap 28 menit sekali untuk melaksanakan ritual sholat
Belum lagi untuk proses kegiatan belajar mengajar disekolah, gimana jadinya ya? contoh saja pelajaran matematika, biasanya guru mengajar dengan durasi waktu 90 menit, gak kebayang bagaimana suasana di kelas ketika guru dan siswa harus berhenti untuk sholat berjama'ah diruang kelas, hingga 3 kali? untuk satu mata pelajaran bisa sholat 2-3 kali. Belum saat ujian?!!!
Manusia jelas tidak akan sanggup menjalani itu, terlihat lebih pintar Musa dari pada Tuhan dan Muhammad ya?
Bukankah pada Qs 2/286 jelas "Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya"
Ini adalah hadis Israiliyat dari kaum Bani Israil, yang sengaja secara tersirat ingin mengunggulkan bangsa mereka yang mengagungkan Nabi Musa, serta mengecilkan peran Nabi Muhammad beserta pengikutnya.
Di dalam Alqur'an sudah jelas sekali peringatan Tuhan pada Surat 31 ayat 6 : "waminan naasi man yasytari lahwal HADIST liyudhilla 'an sabilillah bigayri 'ilmi wayattakhidzaha huzuwan ulaika lahum 'adzabun muhin"
Artinya : "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan HADIST untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan."
Jelas bukan?!, bahwa hadist tersebut dibuat tanpa dasar ilmu, dan hanya menjadi olok2an saja.
Catatan : *). Sebelum Muhammad sudah ada perintah sholat. *) 19/30-31 : Nabi Isa Sholat *) 14/37 : Ibrahim sholat, (buat apa masjidil haram dibangun, jika tidak ada perintah sholat) *)19/54-55 : Muhammad menceritakan bahwa Ismail dan umatnya sholat *)20/14 : Musa sholat *) dan banyak lagi yang lainnya,.,,, *) sejarah ketika Ka'bah dilanda banjir, yang mendapat penghargaan memindahkan batu hajar aswad adalah Muhammad, itu diperoleh karena Muhammad menang sayembara, siapa yang rajin sholat dialah yang berhak memindahkan hajar aswad (terjadi sebelum Muhammad menjadi Nabi)
Isra' : diperjalankan Mi'raj : Naik
Pada dasarnya setiap Rasul diperjalankan naik oleh Tuhan.
Dari kondisi zulumat/gelap ke kondisi Nur/terang.
Dari bangsa budak diangkat menjadi bangsa terhormat/ penguasa dunia (Qs 24/55) "layastahlifanahum fil ardhi

Qs.2 : 40 - 46

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
وَآمِنُوا بِمَا أَنزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ ۖ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ
Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Qs.2 : 40 - 46